Jaehyun mengangkat tasnya dari dalam bagasi. Kini dia baru aja sampai di laundry yang terletak di dekat rumahnya.
LULU LAUNDRY
Itulah nama dari laundry tersebut. Siapa yang ngak tau Lulu Laundry? Semua orang yang tinggal di Korea pasti tau, secara Lulu Laundry mempunyai ratusan cabang. Udah mirip pho, hampir di setiap tikungan ada. Ups.
Sebelumnya Jaehyun tidak pernah datang ke laundry, dia selalu mencuci bajunya sendiri. Tapi karena kejadian dua minggu lalu, mau tak mau Jaehyun pun harus pergi ke laundri dan mencuci jas mahalnya.
"Selamat datang" sapa cewek berambut pendek yang Jaehyun yakin adalah seorang pegawai disini.
"Permisi mbak cantik," kata Jaehyun membuat cewek itu mengerutkan dahinya. "Ini semuanya saya yang cuci sendiri ya?" tanya Jaehyun memastikan. Maklum, orang sibuk ngak pernah datang ke laundry.
"Iya, silahkan ambil sabunnya di sana" balas cewek itu sambil menunjuk mesin khusus.
Jaehyun mengangguk ngerti dan jalan menghampiri mesin. Setelah berdiri di depan mesin selama sepuluh menit, akhirnya Jaehyun menemukan sabun dengan harum yang dia sukai.
"Emang lo bisa nyuci? Ga yakin gue" terdengar suara bising dari samping, tapi Jaehyun tidak menganggapnya. Dia berjalan menghampiri satu-satunya mesin cuci yang tidak terpakai.
"Ya bisa lah! Ga usah ngeremehin gitu"
"Awas aja baju gue jadi bau karbit"
"Iya-iya, udah sana duduk aja"
Jaehyun mendengus. Dalam hati dia mendumel karena mendapatkan mesin cuci nan terletak tepat disamping sumber hiruk-pikuk yang memenuhi sepenjuru laundry.
Tapi sebisa mungkin Jaehyun mulai melakukan urusannya tanpa memperdulikan kedua orang yang ada disampingnya. Jaehyun memisahkan pakaian biasa dan juga pakaian putih, begitu selesai dia langsung memasukannya pada mesin cuci yang berbeda.
"Jadi gimana sama Kaye?"
Mendengar nama itu, Jaehyun pun langsung menoleh ke samping, mendapatkan satu cewek dan juga satu cowok yang sedang duduk di meja tunggu.
"Ya gitu, kayak orang gak kenal"
Jaehyun memicingkan matanya, walaupun dari jarak yang tidak terlalu dekat, dia bisa melihat jelas kalau cowok itu terlihat familiar.
"S-sehun?" gumam Jaehyun tak yakin. Dia mengucek matanya, tapi wajah yang dilihatnya tidak berubah.
Itu memang Sehun. Sekarang Jaehyun yakin seratus persen. Tapi, cewek yang ada bersamanya bukanlah Kaye, melainkan seorang gadis berambut pirang.
"Hm, interesting" bisik Jaehyun sebelum memasukan sabun dan mengantur mesin cuci miliknya. Begitu beres dia langsung menghampiri meja Sehun.
"Sorry, boleh gabung?"
Sehun mengdongak, kedua matanya berubah membesar begitu mendapatkan Jaehyun yang sedang tersenyum ramah. Tapi Sehun langsung merubah ekspresi wajahnya secepat mungkin.
"Silahkan" jawab Sehun santai. Lantas Jaehyun menarik kursi di samping Sehun dan duduk.
Suasana laundry yang tadinya berisik seketika berubah senyap. Hanya terdengar suara putaran mesin cuci.
"D-dia siapa?"
Menderngarnya Jaehyun langsung menggerakan kepala ke samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifemates ✔️
Fanfiction"We loved each other, but bad tongue seperated us." -a sequel, read roommates first. Start : 31 March 2019 End : 24 July 2020 ©KayonnaMeida, 2019