37. This is mine, where is yours?

921 180 138
                                    


Sehun
Udah siap?
Aku otw ya bae
09:30

Pesan itu muncul dari hape Kaye saat dia sedang duduk di depan cermin. Kaye baru saja selesai make-up.

"Sehun on the way?" gumam Kaye melirik hapenya yang menyala. Masih pukul sembilan lewat tiga puluh menit, tapi kenapa Sehun sudah berangkat?

"Kalau gitu gue harus cepet" gumamnya segera membereskan mejanya yang berantakan.

Hari ini adalah hari pernikahan Seon dan Suho. Hari yang sudah Kaye nantikan sejak dulu. Sebagai orang yang cukup berjasa dalam hubungan Seon dan Suho, Kaye merasa sangat antusias. Dia sudah tidak sabar untuk melihat Seon hari ini, pasti Seon cantik banget.

Ingat kan kejadian dimana Suho menculik Kaye secara diam-diam hanya untuk meminta pertolongannya? Yap, empat tahun sudah berlalu sejak Kaye membantu Suho untuk memulai hubungannya dengan Seon, dan kini mereka berdua akan segera menikah. Ternyata waktu memang berjalan secepat itu.

"Gue harus pake yang mana ya?" Kaye menatap koleksi antingnya yang berjumlah puluhan. Seingatnya dia sudah memakai semua anting ini saat bersama dengan Seon.

Kaye tersenyum tipis. "Hm, sekarang udah waktunya" ujarnya sambil berjalan menuju lemari. Kaye meraih kotak putih berukuran sedang dan mengeluarkannya dari dalam lemari.

"Kamu udah di simpen terlalu lama" gumamnya sambil membuka pintu lemari yang satunya untuk bercermin.

Ini adalah anting pertama yang Kaye belikan saat dia mendapatkan penghasilan pertamanya. Kaye sengaja menyimpan anting ini dan hanya akan menggunakannya di hari yang spesial.

"Cantik" tiba-tiba suara itu terdengar. Membuat Kaye terperangah karena dia sama sekali tidak menyadari keberadaan orang itu.

"Ck, kebiasaan banget suka masuk diem-diem!" cibir Kaye menatap Sehun yang kini sedang berjalan mendekatinya.

Langkah Sehun berhenti saat dia sudah berada tepat di belakang Kaye. Dengan leluasa Sehun melingkarkan tangannya pada pinggang Kaye dan mengecup pipinya sekilas. "Kangen"

Kaye menatap Sehun lewat cermin yang ada di hadapannya. Cowok itu terlihat sangat tampan. Hanya saja...

"Dasi kamu kenapa?" tanya Kaye saat menyadari jika dasi Sehun terlihat acak-acakan.

"Ini aku yang pasang"

Sudah Kaye duga. Pantas saja acak-acakan. Kaye melepas tangan Sehun dari pinggangnya dan membalikkan badan.

"Kenapa kamu kalau pake dasi ga pernah rapih? Bingung aku" ucap Kaye sambil membukakan dasi Sehun.

"Aku sengaja" jawab Sehun tidak bisa melepaskan pandangannya dari Kaye. "Biar kamu terus yang pasangin dasi aku"

Kaye mendengus. Dia mendongakkan kepalanya sedikit agar bisa memakaikan dasi Sehun kembali. Tapi tiba-tiba..

Grep!

Sehun menahan tangan Kaye, membuat gadis itu menatapnya kebingungan.

"Kenap—"

Cup!

Satu kecupan itu berhasil menghentikan ucapan Kaye. "Ngak usah" ujar Sehun sebelum dia melepas genggaman tangannya dan beranjak dari tempatnya.

Dalam hati Kaye nyebut. Sesuatu yang ga pernah berubah dari dulu; Sehun suka nyosor sembarangan.

"Aku ga akan pake ini" Sehun membuka semua kancing kemeja dan melepaskannya. Menampilkan tubuh bidang Sehun yang membuat jantung Kaye seketika berdetak kencang.

Lifemates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang