!!! double up, cek yg sebelumnya dulu !!!
Harum khas rumah sakit langsung tercium begitu Kaye melangkahkan kakinya memasuki gedung serba putih itu.
Dengan lemas Kaye mencet tombol tiga begitu dia udah berada di dalem lift. Hari ini adalah hari ketiga setelah Tita di pindahkan ke ruang inap. Dan sampai sekarang masih belum ada kemajuan dalam kondisi Tita.
Ting!
Kaye menggeleng kalut begitu ngedenger suara dentingan lift. Dia melirik layar kecil di sampingnya, ternyata masih di lantai dua.
Perlahan pintu lift pun terbuka, kedua matanya melotot begitu melihat siapa yang jalan memasuki lift. Dengan panik Kaye langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Kaye yakin dia gak salah liat. Yang barusan itu emang Jaehyun, mantan pertamanya sewaktu SMA.
Dengan kaku Kaye majuin kakinya selangkah agar cowok itu tidak bisa melihat wajahnya dari samping.
"Bu, permisi, mau nanya, sekarang jam berapa ya?" pertanyaan yang di lontarkan Jaehyun itu berhasil membuat bulu kuduk Kaye seketika berdiri. Sial, kenapa harus nanya jam?
Kaye menyalakan hapenya, "Jam satu" balesnya dengan suara yang di berat-beratkan. Dalam hati Kaye berharap semoga cowok itu tidak mengenali suaranya.
"Oh, makasih" jawabnya.
Helaan napas lega keluar dari bibir Kaye, ternyata Jaehyun ngak sadar.
Ting!
Akhirnya, pintu lift pun terbuka. Dengan cepat Kaye langsung melangkah keluar, tapi entah gimana caranya, Kaye ngak sengaja menginjak sesuatu.
"Aw!" Jaehyun mengelus kakinya dan menatap cewek di depannya dengan tatapan tak percaya.
Ternyata Jaehyun juga mau keluar, tapi karena mereka berdua sama-sama buru-buru, Kaye pun ngak sengaja menginjak sebelah kaki Jaehyun.
"Kaborrrr!" rusuh Kaye lari keluar dari dalem lift.
Tanpa meduliin tatapan orang-orang di sekitarnya Kaye terus berlari. Sampai akhirnya Kaye memasuki gedung ruang inap, dia melambatkan langkahnya.
"Hampir aja" gumamnya sambil mengatur napas.
Langkah kakinya berhenti begitu Kaye sampai tepat di depan ruangan Tita.
"Ga mau!"
Sontak Kaye mengurungkan niatnya untuk masuk begitu ngedenger suara itu.
Kaye membungkukkan badannya sedikit dan mengintip, terdapat seorang pria tua bertubuh jangkung, Dyo, dan juga Haechan —adik Tita, yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang sangat serius.
"Duduk" suara serak tiba-tiba menginterupsi.
Kaye menoleh dan mendapatkan Sehun yang sedang duduk di kursi panjang. Dalem hati Kaye bertanya-tanya sejak kapan cowok itu udah ada disana.
"Hm" bales Kaye langsung duduk, milih tempat yang jauh dari Sehun.
Tak ada satupun dari mereka yang buka suara setelah itu. Sehun sibuk menenangkan dirinya dengan cara nutupin mata, sedangkan Kaye diem hanyut dalam lamunannya sendiri.
Drttt
Suara hape itu terdengar mengisi keheningan yang ada. Kaye mengedarkan pandangannya ke samping. Tiba-tiba hatinya terasa berdetak cepat begitu sadar kalau Sehun dateng menggunakan jaket pemberiannya dulu.
Deg deg deg
Kaye berusaha mati-matian untuk buang muka dan tidak menatap Sehun, tapi kedua matanya ngak bisa diajak kompromi. Alih-alih menatap ke arah lain, kini matanya malah tertuju ke arah luka lebam yang menarik perhatiannya. Kaye mengernyit, mastiin kalau sesuatu yang berada di samping bibir Sehun memanglah luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifemates ✔️
Fanfiction"We loved each other, but bad tongue seperated us." -a sequel, read roommates first. Start : 31 March 2019 End : 24 July 2020 ©KayonnaMeida, 2019