31. Being A Girl Sucks

1.4K 296 87
                                    

"Kaye, mau kemana?"

Joongki mengecilkan suara tv. Matanya tertuju ke arah Kaye yang terlihat buru-buru menuruni tangga. Tumben sekali, biasanya Kaye paling mager keluar rumah disaat sudah sore begini.

"Ke Yonsei, Kaye ada urusan sebentar" balas Kaye sambil berlari menuju kulkas dan membawa makanan untuk mengganjal perutnya yang kosong itu.

"Ohh" Joongki mengangguk. Dia menegakkan badannya dan melirik pintu kamar, "Cas!!"

"Ya pi??" sahut Lucas.

"Temenin kakak kamu tuh" teriak Joongki menyuruh Lucas yang sejak tadi terus berdiam di dalam kamar. Lagi bikin tiktok goyang ubur-ubur.

"Gak usah pi, Kaye mau pergi ketemu temennya"

Yang barusan jawab itu bukan Kaye, melainkan Hyekyo yang baru saja turun dari atas.

Joongki manggut-manggut. "Jangan pulang malem-malem" ujarnya sebelum kembali menonton acara tv yang paling sering Joongki tonton, yaitu The Return of Superman.

"Berarti Lucas ga jadi nganter kan?" tanya Lucas tiba-tiba muncul. Joongki mendehem, membuat cowok bertubuh tinggi itu langsung berteriak senang dan kembali ke dalam kamarnya.

Hyekyo geleng-geleng kepala, tidak mengerti kenapa Lucas suka sekali berdiam di dalam kamarnya.

"Urusin yang bener, pikirin baik-baik, jangan sampai salah" ucap Hyekyo.

"Iya mami" Kaye mengangguk lalu bangkit berdiri setelah selesai memakai sepatu. "Kaye pergi dulu"

Kaye pun berjalan keluar rumah, membuka gerbang agar dia bisa mengeluarkan mobilnya.

Dengan tangan yang dingin, Kaye menyalakan mesin mobilnya. Siap tidak siap, sebentar lagi Kaye akan bertemu dengan Yoona.

Ya, tujuan Kaye kali ini adalah Yonsei Department Clinic, tempat dimana dia bertemu dengan Yoona beberapa bulan lalu. Tujuannya sama, untuk berbicara dengan Yoona, hanya saja kali ini Kaye datang sendirian.

Sebenarnya Kaye sudah mengajak Jaehyun untuk menemaninya, tapi ternyata Jaehyun sudah mulai bekerja lagi. Lalu Kaye juga sempat berpikir untuk mengajak Jaebum, tapi dia langsung membatalkannya begitu mengingat jika Jaebum adalah sepupunya Yoona.

Kaye menyambungkan kabel aux di mobil itu dengan hapenya dan memutarkan lagu agar suasana tidak terlalu tegang.

"Lets go" ujarnya menginjak pedal gas.

Komplek perumahannya terlihat sangat sepi. Padahal hari ini adalah hari Minggu, tapi Kaye tidak menemukan satu kendaraan pun.

Sudah cukup jauh dari rumahnya, tapi Kaye masih tidak melihat adanya kendaraan. Jalanan benar-benar terlihat kosong, hanya ada mobil miliknya sendiri. Tanpa merasa ragu Kaye pun menaikkan kecepatan mobilnya.

Mobilnya terus melaju kencang, sampai tiba-tiba Kaye melihat sepeda motor yang melaju tak kalah kencang dari arah berlawanan yang membuat Kaye langsung memutar stir mobilnya dan menginjak rem sekuat tenaga.

Untung saja Kaye bisa menghindarinya dengan cepat, kalau tidak mungkin dia sudah terkena kecelakaan parah secara motor dan mobilnya berlaju dengan kecepatan setan.

Napas Kaye memburu, masih tidak percaya jika dia hampir saja kehilangan nyawanya.

"Oh my god" gumam Kaye segera melepas sabuknya untuk turun.

Niat awalnya untuk menegur pengendara motor itu seketika lenyap. Kaye bisa merasakan kakinya melemas.

Matanya tidak mungkin salah lihat. Kaye sangat mengenalnya, walaupun wajahnya tertutup helm pun Kaye tau jika orang yang sedang berada di hadapannya memanglah Sehun.

Lifemates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang