40. That's Okay

516 127 10
                                    

Sudah menginjak minggu kedua sejak Kaye dan Sehun terakhir bertemu.

Nyesel? Jangan ditanya. Sehun nyesel setengah mati. Kalau bisa memutar waktu, Sehun akan membawa Kaye masuk ke dalam mobil dan memeluknya sampai puas.

Namun tentu saja hal seperti itu sangatlah tidak mungkin. Untuk saat ini Sehun hanya bisa pasrah walaupun dia sudah sangat merindukan Kaye.

Begitu juga dengan Kaye yang sudah menahan rindu selama dua minggu penuh.

Dua minggu itu belom apa-apa. Lo masih harus ngejalanin sepuluh minggu lagi sebelum akhirnya lo bisa ketemu sama Sehun. Sabar dikit jing.

Itulah kalimat yang selalu Seon ucapkan pada Kaye setiap dia mengeluh.

"Kaye"

Kaye langsung menoleh pada Tita yang baru saja memanggilnya. "Ha?"

Kini dua sejoli itu sedang duduk berhadapan di dalam bangunan bernuansa Jepang. Yap, mereka sedang berada di salah satu restoran Jepang. Restoran ini baru saja buka pekan lalu. Kaye yang mendengar kabar itu pun langsung mengajak Tita untuk datang kemari secara mereka berdua adalah pecinta Ramen.

"Lo tau ga Kai kenapa?"

Kaye mengerutkan alisnya bingung. "Emang ada apa sama Kai?"

"Masa sih lo gak tau?" Tita kembali bertanya untuk memastikan karena seingatnya Kai dan Kaye sering bertukar pesan. Jadi seharusnya mereka tau kabar satu sama lain, kan?

"Enggak" jawab Kaye jujur.

Tita hendak melanjutkan kalimatnya, namun tiba-tiba seorang pelayan datang sambil membawa makanan yang sudah mereka pesan. Yaitu dua mangkuk curry ramen.

"Terima kasih" ujar Tita dan Kaye serempak.

Pelayan itu tersenyum sambil memeluk nampannya malu-malu. Aduh baper di ucapin sama kakak kakak cantik.

Kaye yang sadar dengan perubahan ekspresi pelayan cowok itu langsung mendengus. "Dih salting dia" gumamnya lalu mengambil tissue untuk membersihkan sumpit.

"Cewek itu emang serba salah," ujar Tita sambil mengaduk makanannya. "Kita ramah, mereka langsung geer. Giliran kita diem malah dikatain sombong. Harus gimana coba?"

Kaye terdiam sesaat. Dia sibuk mencari jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan Tita.

"Oh gue tau" seru Kaye.

"Apa coba"

"Kita harus ramah," jawab Kaye dengan senyuman di wajahnya. "Tapi sambil nunjukin ini" Kaye mengangkat tangan kirinya. Kedua mata Tita langsung tertuju ke arah cincin cantik yang berada di jari manis Kaye.

"Bener juga" jawab Tita manggut-manggut. "Kenapa gak pernah kepikiran ya"

Kaye terkekeh pelan. Dia mengeluarkan hape dari dalam tasnya dan meminta tolong pada Tita untuk mengambil gambar.

"Sekali cekrek aja ya, gue udah laper" jawab Tita terang-terangan.

Kaye tidak bisa menolak, dia langsung memasang gaya terbaiknya karena Tita hanya akan mengambil satu foto.

"Satu, dua.." Tita mulai menghitung mundur saat merasa anglenya sudah pas. "Tiga"

Cekrek!

Cekrek!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lifemates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang