Rekruitment anggota Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) menarik minat orang Eropa, terutama dari Swiss dan Prancis. Mereka bersedia dikirim ke Hindia Belanda karena tergiur iming-iming gaji yang tinggi.
Jean Roecher, mantan atase militer Prancis di Jakarta, mengungkapkan pada saya: sebelum akhirnya KNIL resmi terbentuk tahun 1830, Belanda memerlukan banyak orang untuk bertempur di Hindia Belanda. Mereka pun merekrut dan mendatangkan orang asing ke Hindia Belanda.
"Khususnya untuk perang di Aceh butuh banyak serdadu. Di Nusantara sudah banyak yang meninggal karena pertempuran dan penyakit," kata Roecher.
Roecher berkisah, di antara yang turut bergabung dalam KNIL adalah mereka yang berasal dari Belgia, Swiss, Jerman, dan Prancis. Saat itu mereka diiming-imingi gaji yang sangat besar, yaitu 200 gulden perbulan. Artinya ini merupakan satu tahun gaji seorang buruh.
Berdasarkan penelitian cukup banyak orang Prancis yang ikut serta. Kala itu periode kerusuhan di Prancis sehingga banyak orang ingin keluar dari negara itu dan mencari sumber penghidupan.
Sayangnya, iming-iming itu ternyata tak menjadi kenyataan ketika orang-orang Prancis tiba di Hindia Belanda. Gaji yang diberikan rupanya jauh lebih kecil. Ditambah lagi segala macam penyakit tropis yang mengancam orang-orang asing itu. Mereka sangat kecewa. Bisa dibilang ada penipuan.
Namun hal itu tidak membuat para pendatang lari pulang kembali ke negara asalnya. Jika tercatat ada yang melakukan desersi, itu hanya sedikit sekali. Pasalnya Eropa terlalu jauh untuk mereka kembali.
Alasan lainnya, rupanya ada kebanggaan tersendiri menjadi prajurit KNIL. Menurut Rocher, orang bumiputera menaruh hormat kepada mereka karena membawa senjata. Senjatanya tidak jelek. Waktu perang Aceh mereka punya senapan modern. Meski mereka sebenarnya miskin.
Tentara KNIL yang didatangkan dari Eropa itu pun akhirnya banyak yang menetap. Mereka bahkan menikah dengan perempuan bumiputera. Bagi yang pensiun ada juga yang pulang ke negeri asalnya.
"Mereka juga punya pesangon. Lebih dari lumayan. Karena hanya tentara KNIL yang dikasih pesangon. Di Eropa tidak ada tentara yang mendapat pesangon," terangnya lagi.
Namun kenyataanya ada juga segelintir manusia nekad yang mencoba kabur. Desersi.
Keterangan gambar:
Leaflet penerimaan serdadu KNIL untuk ditugaskan di Hindia Belanda, ditempelkan di jalan-jalan kota Utrecht pada awal tahun 1910
KAMU SEDANG MEMBACA
DESERSI: MENEROBOS RIMBA BORNEO
Historical FictionKisah ini adalah terjemahan dari buku berbahasa Belanda yang berjudul Borneo van Zuid naar Noord karya M.T. Hubert Perelaer, berkisah tentang empat serdadu KNIL Belanda yaitu Schlickeisen (Swiss), Wienersdorf (Swiss), La Cuille (Belgia) dan Yohannes...