"Mungkin yang kita pinta sedang Allah persiapkan.Dan yang kita tunggu pun,mungkin sedang dalam perjalanan.Kita percaya bahwa doa selalu mendekatkan kita pada apa yang dituju.Hingga akhirnya 'temu' hadir sebagai obat penawaran rindu.."
🌹🌹🌹
"Mama inget cowok yang semalem?" Fatimah bertanya pada mamanya yang tengah sibuk menyaksikan sinetron ditelevisi.
"Inget,yang ganteng itukan?" sahut mamanya tanpa menoleh kearah anaknya ini -sibuk mengunyah camilannya.
"Iya,dia tadi bilang mau ngelamar aku minggu depan" ujar Fatimah membuat Syifa tersedak camilan nya,ia terbatuk sampai sulit bernapas,Fatimah mengambilkannya segelas air lalu ia meminumnya.
"Yang bener!!!?" teriak Syifa membuat Fatimah kaget,biasa aja kali mama.
"Iya bener" sahut Fatimah serius membuat syifa mempercayainya.
"Mama sama papa gak akan ngatur ngatur kamu kalo soal ini,kamu terima kalau kamu memang mau dan tolak kalo kamu gak mau,ya?" ucap syifa mewanti wanti anaknya seraya mengusap kepalanya lembut.
"Iya ma,makasih ya" sahut Fatimah memeluk mamanya dari samping.
"Tapi kamu kan masih sekolah,belum cukup umur untuk nikah" ujar mamanya membuat Fatimah berpikir keras,bener juga ya,terus gimana dong?
"Tapikan belum tentu juga aku terima lamarannya mama" sahut Fatimah setelah berpikir dua kali,membuat mamanya tertawa kecil,iya juga ya,pikirnya.
"Ah mama tau! Kalo memang nanti kamu terima dia,mungkin kalian akan nikah secara agama dulu,belum resmi di KUA-nya.Kalian nanti meresmikannya kalau umur kalian udah cukup" ucap Mamanya membuat Fatimah mengangguk,memangnya bisa?
"Berarti aku nanti nikah dua kali dong?" tanyanya polos,ammanya mengangguk seraya tertawa melihat ekspresi polos putrinya.
***
Seperti malam malam biasanya,keluarga Zayn sedang makan malam bersama.Zayn adalah anak tertua di keluarga ini,dan anak terakhir adalah adiknya -Aisyah.Umi dan Abi Zayn memang hanya dikaruniai dua orang anak saja,meski begitu mereka tetap bersyukur.
Zayn tiba tiba berdehem,Aisyah menoleh ke arahnya -menatapnya seolah bertanya ada apa.
"Umi,Abi,Zayn mau bicara" ujarnya membuat kedua orang tuanya menoleh.
"Zayn mencintai perempuan,adik kelas Zayn" ucapnya membuat mereka kaget,Aisyah menerka nerka, kira kira siapa ya?
"Zayn mau melamar dia Abi,Umi" lanjutnya membuat Abi nya tersenyum.
"Baik,kami akan melamar perempuan itu untuk kamu" sahut Abi nya membuat Zayn yang awalnya tertunduk mengangkat wajahnya -tersenyum senang.
"Tapi bi,Zayn kan masih sekolah" Umi nya berujar membuat Abi nya makin tersenyum lebar.
"Justru karena mereka masih sekolah umi,Abi takut Zayn khilaf nanti.Jadi,lebih baik kita nikahi mereka secepatnya." sahut Abi nya masih melontarkan senyuman yang menenangkan itu.
"Tapi,gimana kamu menafkahi dia nanti nak?" umi nya bertanya khawatir.
"Umi,Abi,selama ini kalian kasih uang ke Zayn terlalu banyak,Zayn tabungin uangnya dan diam diam Zayn bukan Distro pakaian muslim,Alhamdulillah sekarang penghasilannya lumayan" Zayn memberi jeda "Maaf karena baru kasih tau kalian sekarang,Zayn nunggu waktu yang tepat dan sekarang waktunya" lanjutnya membuat uminya tersenyum senang,matanya berkaca kaca -bangga pada anak laki laki satu satunya ini.
"Yang kemarin dateng ke sini ya kak?" Aisyah bertanya penasaran membuat Zayn mengangguk.
"Jadi kapan kamu mau lamar dia?" Abinya kembali bertanya.
"Minggu depan" sahut Zayn membuat umi,abi dan adiknya tersedak saking terkejutnya.
***
Setiap hari berjalan begitu cepat,mengabaikan perasaan Fatimah yang semakin tidak karuan setiap harinya Karena memikirkan ucapan Zayn tempo hari.
Ditambah lagi Zayn memberitahu kapan tanggalnya membuat Fatimah tidak berhenti memikirkannya karena itu besok,hari jumat.
Fatimah memutuskan untuk sholat istikharah nanti malam,meminta petunjuk kepada Allah untuk jawaban yang akan ia berikan nantinya.
Sedangkan jauh di sana,Zayn sudah mantap dengan keputusannya,cowok itu bahkan tenang tenang saja tanpa memikirkan acara besok.
"Kalo nanti kak Fatimah nolak kakak,kakak udah siap?" Aisyah bertanya membuat Zayn tersenyum padanya.
"Apapun jawabannya nanti,kakak akan terima dengan lapang dada.Yang penting kan kaka udah tenang karena dia tau perasaan kaka" sahutnya tersenyum,adiknya mengangguk mengerti.Aisyah hanya beda satu tahun dengan Fatimah,ia memanggilnya kakak karena menghormatinya.Aisyah berada di kelas sepuluh dan Fatimah kelas sebelas.
"Abi bangga sama kamu karena kamu berani untuk berkomitmen" ujar Abi nya yang sedari tadi memang duduk bersama mereka,ada umi nya juga.
"Anak umi emang de bessss" ucap umi nya bersemangat,mengacungkan kedua jempolnya ke arah Zayn lalu mereka semua tertawa.
Zayn lalu pamit untuk kembali ke kamarnya,lelah juga terus duduk didepan televisi sejak selesai sholat isya tadi.Cowok itu merebahkan tubuhnya dikasur,tersenyum tipis memikirkan acara besok.
Keesokan harinya Zayn berangkat kesekolah dengan menunggangi motor sport nya,ia berjalan dengan santai menuju kelas.Sudah beberapa hari ini Nizar dan Bambang tidak menemuinya karena mempunyai kesibukan masing masing,mereka berdua adalah anggota OSIS di sekolah,karena mereka kelas dua belas dan sebentar lagi menyerahkan jabatannya kepada kandidat baru,banyak yang harus mereka selesaikan.Mereka tidak mau memberikan pekerjaan yang rumit untuk kandidat OSIS yang baru nanti.
***
"Aku mau di lamar kak Zayn nanti malem" ujar Fatimah memberitahu kedua temannya,ia berbisik agar yang lain tak mendengarnya,mereka tengah berada dikantin yang cukup ramai.
"SUMPAH LO!? DEMI APAAAAA!!???" Nisa histeris sendiri,bahagia,kaget dan tidak menyangka,semuanya menjadi satu sekarang.
"K-kamu serius?" berbeda dengan reaksi Nisa yang berlebihan,Amira justru jadi sulit berbicara saking terkejutnya.
"Iya,doain biar lancar ya" pinta Fatimah membuat keduanya mengangguk antusias.
"Nanti kamu terima atau...?" ujar Amira lagi membuat Fatimah tersenyum tipis.
"Rahasia,kalian liat aja nanti,hehe" sahutnya membuat kedua temannya menghela napas panjang.
"Ah ga asik lo mah!" Nisa protes,ia penasaran apa jawaban Fatimah nantinya.
"Kamu harus terima kak Zayn,kak Zayn bahkan lebih dari kata sempurna" Amira menyarankan.
"Gak ada yang sempurna di dunia ini mir,aku udah istikharah semalem dan aku udah dapet jawabannya.Aku percaya ini yang terbaik buat aku,jadi kalian nanti jangan kecewa sama aku ya?" ucapnya tersenyum simpul.Kedua temannya ikut tersenyum mendengar ucapannya,Fatimah memang selalu seperti ini,selalu melibatkan Allah SWT dalam segala hal.
Semoga apapun keputusan Fatimah nanti itu yang terbaik.
🌹🌹🌹
Diterima atau engga?

KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah
Fiksi RemajaFatimah Azahra,seorang gadis berusia lima belas tahun yang kisah cintanya tidak seberuntung anak lain yang seusia dengannya. Awalnya,ada seorang cowok seusianya yang memberinya perhatian lebih,membuatnya benar benar merasa spesial.Mereka sangat deka...