"Hati wanita bukan tempat menggadaikan perasaan,ketuklah dengan salam kepastian,bukan janji dan angan angan."
🌹🌹🌹
Fatimah termenung dimeja makannya,mengaduk ngaduk makanannya dengan sendok.Menatap kedepan dengan tatapan kosong,membuat Mama nya bingung,ada apa dengan putrinya sejak pagi? Sarapan pagi tadi juga Fatimah seperti ini.
"Fatimah,kamu kenapa sayang?" tanya Syifa akhirnya,ia sudah risih melihat putrinya yang seperti orang tidak punya semangat hidup.
"Eh,engga papa mah" sahutnya lalu mulai memakan makanannya,Syifa menggeleng kecil,pasti ada yang tidak beres dengan putrinya.
Sejujurnya,Fatimah seperti ini Karena memikirkan kejadian menakutkan pagi tadi,Fatimah terus memikirkannya hingga kepalanya pusing.
"Oh iya pah,setengah jam lagi Fatimah,Nisa sama Amira mau main ke pasar malem,boleh kan ya?" tanyanya kepada Riandi yang juga tengah menyantap makanannya.
"Iya,gak papa.Jangan pulang larut kaya waktu itu ya? Udah bajunya sobek gitu bikin mama sama papa khawatir,ditanya kenapa juga jawabnya gak papa terus" gerutu Riandi mengingat waktu itu,waktu Zayn dan Fatimah di hadang orang jahat.Fatimah memang tidak mau menceritakan apapun pada mereka.
"Engga pah" sahutnya tersenyum meyakinkan,papah nya mengangguk "Zayn ikut?" Mama nya kembali bersuara,nama itu,membuat Fatimah menegang seketika.
"Ah? E-engga ma,ngapain kak Zayn ikut" Sahutnya terkekeh kikuk,pembahasan tentang Zayn selalu membuatnya gugup.
"Oh yaudah,jaga diri baik baik ya" pesan mamanya yang disambut anggukan kecil Fatimah.
~~~
"Aku mau itu!!" seru Amira menunjuk tukang Harumanis yang sedang menjajakan dagangannya,Nisa dan Fatimah tersenyum "Yaudah hayu" sahut Nisa lalu mereka menghampirinya dan membeli Harumanis berwarna pink itu.
"Kamu mau juga?" tawar Amira pada Fatimah tapi ia menolak "Engga usah Amira,aku gak terlalu suka" sahutnya,Fatimah memang tidak menyukainya,itu membuatnya sakit gigi dan Fatimah tidak tahan.
"Yaudah,mau main apa lagi?" Nisa bertanya,Fatimah mengedarkan pandangannya,menemukan sebuah kedai yang memperkenankan orang yang datang untuk main dan memenangkan hadiahnya.
"Itu!!" Fatimah menunjuk nya,lalu mereka menghampiri kedai itu "Wah bonekanya lucu!!" seru Fatimah menatap boneka dengan jilbab pink "Aku bakalan dapetin itu buat kamu" ujar Amira,Fatimah mengangguk antusias.
Amira menyerahkan beberapa lembar uang kepada penjaga kedainya lalu ia diberikan beberapa bola untuk dilemparkan ke tumpukan kaleng yang sudah disusun seperti piramida.Amira mulai mencobanya,ia melemparkannya dengan keras dan gagal,lemparan kedua juga meleset.Tinggal satu bola lagi,Amira mengukur arah bolanya agar mengenai tumpukan kaleng itu.Dan....meleset lagi.
"Yaaaah!!!" seru ketiganya kecewa "Aku main lagi" ucap Amira hendak kembali menyerahkan beberapa lembar uang "Jangan,gak usah,gak papa kok" ujar Fatimah meyakinkan "beneran?" tanya Amira tidak yakin,Fatimah mengangguk.
"Eh naik biang lala yukk!!" Nisa menarik mereka,membawa mereka ke antrean untuk menaiki wahana super besar itu.
"Eh,nanti Fatimah pusing" Ujar Amira mengingatkan Nisa "Plisss demi gue,kali inii aja" Nisa memohon,menatap kedua sahabatnya dan biang lala itu bergantian.Amira menatap Fatimah,ia mengangguk.Tidak apa apa untuk kali ini saja.Antre-annya cukup panjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah
Novela JuvenilFatimah Azahra,seorang gadis berusia lima belas tahun yang kisah cintanya tidak seberuntung anak lain yang seusia dengannya. Awalnya,ada seorang cowok seusianya yang memberinya perhatian lebih,membuatnya benar benar merasa spesial.Mereka sangat deka...