"Mulai sekarang,simpanlah harapanmu pada-Nya.Letakkan hati didekat-Nya,dan jangan lagi tergoda oleh cinta selain-Nya"
🌹🌹🌹
"Makasih buat hari ini" ucap Zayn tersenyum manis pada istrinya,ini sudah malam dan mereka berada dirumah.Baru selesai melaksanakam sholat Isya berjamaah "Maaf,aku terlambat" sahut Fatimah balas tersenyum.
"Gak papa,kakak bangga kamu berani bilang itu kesemua orang tadi.Padahal biasanya manja,penakut,dan tadi pagi aku ngeliat Fatimah yang beda" ujarnya,Fatimah menyengir "Yaudah kita tidur sekarang,nanti kelewat tahajud nya" Ajak Zayn,Fatimah mengangguk.Zayn bangkit hendak mempersiapkan kasur lantainya.
"F-fatimah?" Zayn tercengang melihat istrinya tidak mengenakan kerudung,rambutnya panjang menjuntai sampai ke punggung.Ini,pertama kalinya untuk Zayn "Hmmm?" Fatimah bergumam,ia tertawa ketika melihat wajah suaminya.Lalu duduk dikasur,ia menepuk nepuk kasur nya,menyuruh Zayn berada disampingnya.
"Aku mau tidur sama kakak" pintanya manja,Zayn membeku ditempatnya.Ia harus benar benar berusaha keras menahan syahwat nya,Fatimah benar benar berhasil menggoyahkan imannya "Sini sini" ucapnya lagi menarik narik lengan Zayn untuk berada dikasur,Zayn ikut saja.
Mereka sekarang duduk dikasur berhadapan "Cantik banget istri kakak" ujarnya mengelus rambut Fatimah lembut lalu mengecup keningnya sekilas,Fatimah menyengir "Maaf belom bisa jadi istri yang sempurna buat kakak" ucapnya,Zayn tersenyum hangat "Kamu ada disamping aku aja udah lebih dari cukup,aku gak mau nuntut banyak" sahutnya,Fatimah balas tersenyum.
Percayalah,Zayn tidak tahan sekarang.Rasanya ia ingin mencium istrinya ini walau sekilas,ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi.Zayn mulai mendekatkam wajah mereka perlahan,sangat dekat dan sedikit lagi...
"Eh kenapa?" tanyanya,hampir saja.Tapi Fatimah malah menunduk "Aku masih kecil" sahutnya,Zayn membeku sesaat lalu kemudian tertawa.Iya juga sih,Mama juga sudah pesan pada Zayn,kalo bisa Fatimah jangan hamil dulu,kan masih sekolah.Lagi pula tubuh Fatimah belum siap untuk mengandung.Lagian kalo cuman ciuman doang sih gak papa,kalo misalnya ngelakuin lebih gimana? Namanya juga syahwat,susah dikontrolnyaa:'v
"Maaf sayang" Ujarnya masih tertawa seraya memeluk istrinya penuh sayang "Ngantuk.." ujar Fatimah,Zayn melepaskan pelukannya "Yaudah kita tidur" mereka lalu berbaring berhadapan "Rambutnya panjang banget" Zayn menyelipkan sejumput rambut Fatimah di daun telinganya "Kaya mba kunti" lanjutnya,Fatimah cemberut lalu kemudian berbalik jadi membelakangi Zayn.
"Eeeh marah,maaf maaf.Becanda" ujarnya panik,tapi Fatimah tidak membalas "Yaudah gini aja deh" ucapnya memeluk tubuh mungil Fatimah dari belakang,istrinya membelalakkan mata terkejut.Tapi kemudian ia membiarkannya saja dan memejamkan mata.
"Ya Allah,semoga hamba menganggap semua yang Engkau berikan sekarang adalah ujian dan titipan.Agar ketika semua yang Engkau berikan Kau ambil kembali,hamba ikhlas menerimanya.Aamiin"
~~~
"Lo gak nganggep kita banget tau gak?" Bambang mengomel,mereka sedang berada dikantin sekarang,menunggu bel masuk berbunyi "Bukannya gitu,gue emang gak ngasih tau siapapun" Sahut Zayn santai.Tentu saja mereka sedang membicarakan Soal Zayn dan Fatimah yang tiba tiba sudah menikah tanpa mereka tau.
"Lo kan tau gue suka sama Fatimah,terus kenapa?" Nizar bertanya dengan raut wajah kesal,memandang Zayn seperti lalapan makan siang dan sebentar lagi ia akan menelannya "Bersaing sehat aja sih.Lagian lo tau dia anti cowok tapi cara lo ngedapetin dia malah bikin dia takut" ucapnya,Nizar makin kesal saja mendengarnya "Udahlah,males gue ada urusan lagi sama lo" Nizar bangkit lalu pergi menjauh,Bambang ikut berdiri "Gue juga,lo gak nganggep gue sama Nizar temen lo.Kita mah apa sih,cuman remah rengginang di mata lo" ucapnya lalu ikut pergi bersama Nizar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah
Teen FictionFatimah Azahra,seorang gadis berusia lima belas tahun yang kisah cintanya tidak seberuntung anak lain yang seusia dengannya. Awalnya,ada seorang cowok seusianya yang memberinya perhatian lebih,membuatnya benar benar merasa spesial.Mereka sangat deka...