Sembilan

918 80 0
                                    

"Aku berdoa agar kita bukan hanya sekedar bisa hidup berdua.Namun meminta agar kelak juga bisa hidup se-surga.Sebab aku tak ingin perasaan yang tulus ini hanya berujung di liang lahat.Melainkan agar bisa kita bawa sampai ke Negeri akhirat."

🌹🌹🌹

Sudah tujuh hari berlalu sejak Zayn melamar nya,sejak hari itu Fatimah merasa dirinya lebih bersemangat.Fatimah juga makin menjaga jarak dengan lawan jenis disekolah termasuk Zayn,ia semakin berusaha menjauhi Zayn sampai waktunya tiba nanti.

Fatimah berjalan santai di koridor sekolah yang lumayan sepi,ini hari sabtu,sekolah libur dan hanya ada kegiatan ekskul.Segerombol anak laki laki berjalan berlawanan arah dengan Fatimah,mereka berbisik bisik di kejauhan sana,sesekali melirik Fatimah lalu kembali berbisik.Sudah pasti itu membicarakan dirinya bukan?

"Jangan suudzon" ucap Fatimah pada dirinya sendiri lalu menunduk,mereka semua semakin dekat.Fatimah mempercepat langkahnya agar segera menjauh dari mereka.

"Eneng cakep!!" Panggil salah satu dari mereka ketika Fatimah sudah mulai dekat.Fatimah tidak menjawab,terus berjalan menaruh pandangannya pada lantai koridor.

"Sombong banget sih!" laki laki yang lainnya mengangkat kerudung Fatimah lalu melepasakannya lagi dalam sekejap.Fatimah berhenti berjalan,mengarahkan pandangannya pada laki laki kurang ajar tadi,menatapnya tajam penuh amarah.

"Gak usah iseng bisa?" Ujar Fatimah membuat mereka semua berseru.

"Berani juga lo ya?" sahutnya lalu mendekati Fatimah perlahan.

"Jaga jarak!" titah Fatimah membuat laki laki itu menghentikan langkahnya lalu tersenyum sinis.

"Engga mauu..." ledeknya lalu kembali melangkah mendekati Fatimah.Mau mundur pun percuma,yang lainnya sudah berdiri melingkari mereka berdua.

Fatimah merutuki dirinya sendiri.

kenapa tadi gak terus jalan aja sih!?Trus sekarang harus gimana?! Sekolah juga kenapa sepi banget ya Allah.

Fatimah terus menunduk,memejamkan matanya rapat,berharap ketika ia membuka nya mereka semua sudah pergi.Tapi tidak,mereka masih disini mengelilinginya.

"Ehemm.." seorang laki laki berdehem membuat mereka semua menoleh kecuali Fatimah,ia masih sibuk dengan ketakutannya.

"Fatimah,ngapain kamu disini?" Zayn bertanya seolah ia sedang menginteregasinya,bergaya seperti seorang laki laki yang sedang memergoki pacarnya selingkuh.

"A-ah?,oh...s-saya..." Fatimah gugup tidak karuan ditambah lagi rasa takutnya yang belum hilang.

"Lo siapa?" tanya laki-laki yang tadi mengganggu Fatimah,seolah tidak senang karena mainnanya diganggu.

"Fatimah,kamu selingkuh dibelakang saya? Ayo pulang!!" Zayn mengabaikan laki-laki tadi,lalu kembali berlagak marah pada Fatimah didepan mereka.

"Enggak!!Serius deh kak,saya gak ngapa ngapain!" Fatimah kelabakan,takut Zayn benar-benar marah.Sedangkan cowok itu sedang berusaha keras menahan tawanya,ini mungkin satu satunya cara agar mereka bisa lolos tanpa perkelahian,juga tanpa Zayn harus menyentuh Fatimah.

"Wah!Cewenya cakep cowonya ganteeeng!" celetuk salah satu cowok yang tengah melingkari Fatimah,cowok yang lainnya lantas menoyornya.

"Kalian ngapain disini?Gangguin Fatimah?" Zayn bertanya pada gerombolan anak nakal itu,membuat salah satu dari mereka menunjuk cowok yang tadi mengangkat kerudung Fatimah.

"Dia yang isengin Fatimah!" ujarnya lantas mendapatkan tatapan tajam dari semua temannya.

"Oh..kamu?" Zayn berbicara seolah sedang mengancam,membuat cowok itu takut lantas pergi bersama yang lainnya.Gimana gak takut,badan Zayn tinggi menjulang sedangkan cowok itu pendek macem lilin patah.

"S-saya gak ngapa ngapain kak" Fatimah berujar membuat Zayn tertawa,akhirnya bisa ketawa juga.

"Kak?" panggil Fatimah membuat Zayn berdehem,menetralisirkan perasaannya yang begitu senang melihat Fatimah sepanik tadi.

"Saya bercanda" sahutnya membuat Fatimah pergi begitu saja meninggalkannya,marah ceritanya.

Fatimah pikir Zayn akan mengejarnya tapi ia salah,cowok itu justru mengambil jalan yang berlawanan arah dengan Fatimah,membuat Fatimah geleng geleng lalu tertawa kecil.

Ngomong ngomong,Zayn ada disekolah karena ia anggota PMR senior,jadi harus berjaga jaga.Takut kalau ada yang terluka ketika sedang berkegiatan ekskul.Sedangkan Fatimah,cewek itu hanya datang untuk menemani Nisa,Amira tidak ekskul jadi ia sendirian.Satu lagi,Fatimah tidak ikut kegiatan ekskul apapun.

***

"Patimeh!! Sini!!" panggil Nisa lalu Fatimah menghampirinya.

"Kamu,aku cariin dari tadi" Protes Fatimah padanya,mereka tengah berada dilapangan basket,Nisa ikut ekskul cheerleaders.

"Kamu udah selesai?" tanya Fatimah lalu mengambil duduk disebelah Nisa.

"Belum,tadi ke sini sama siapa?" Nisa balik bertanya.

"Sendiri,tadi juga sempet di gangguin sama anak futsal." adu Fatimah padanya,membuat Nisa melotot.

"Hah!!? Kenapa baru bilang?! Manasih orangnya? Yang mana?!!!" Nisa meledak ledak membuat Fatimah menyesal karena sudah bercerita.

"Tapi tadi ditolongin kak Zayn" ujarnya membuat Nisa yang sedang teriak teriak lantas menoleh ke arahnya.

"Serius?" tanyanya,Fatimah mengangguk.

"Aduh,gak jadi marah deh kalo gitu.Gue malah seneng lo di gangguin,jadi kak Zayn dateng" ucapnya membuat Fatimah sebal,masa temennya digangguin cowok dia seneng sih!?

"Fatimah? Lo ngapain disini?" Arya menghampiri mereka,bertanya alasan Fatimah berada disini.

"Temenin Nisa" sahutnya singkat.

"Udah lo sana,tim lo nanti kalah!" Nisa mengusirnya,Arya sedang tanding basket dengan temannya,kenapa rela relain nyamperin Fatimah cuman buat nanya itu?

"Oh,kesini sama siapa?" Arya mengabaikan Nisa.

"Sendiri" balas cewek itu,masih menunduk.

"Emmm,kalo gue ajak pulang bareng mau?" Arya bertanya gugup,Fatimah menoleh sekilas laku kembali menunduk.

"Maaf ya,gak bisa" sahut Fatimah dengan perasaan tidak enak.

"Gue cuman nganterin lo pulang doang kok,gak ngapa ngapain,janji deh" Arya masih berusaha tapi Fatimah tetap menolak.

"Fatimah,kenapa sih lo sering nolak ajakan gue? Toh niat gue juga baik,gak pernah mau macem macem sama lo.Jangan sok jual mahal Fatimah,nanti lo nyesel" ujar Arya membuat Fatimah dan Nisa menatapnya heran,tumben banget kaya gini.Jangan jangan dia marah sama Fatimah?

"Bukan gitu,tapi..."

"Udahlah lo pergi sana!! Lagi tanding juga,ganggu aja!!" Nisa membentak,memotong ucapan Fatimah yang hendak menjelaskan alasannya.

"Iiiih Nisa!! Nanti kalo dia marah sama aki gimana!?" Fatimah panik sendiri,ia tidak mau ada orang yang memebencinya.

"Biarin amat,gapenting" sahutnya lalu berdiri,memulai kegiatannya lagi.

"Nanti kalo dia marah gimana ya? Nanti Arya gak mau temenan lagi sama aku gimana? Ya Allah,Fatimah gak mau ada orang yang benci sama Fatimah" ujarnya,ia berbicara sendiri dipinggir lapangan.

"Tenang aja,kamu gak salah.Sekalipun dia marah sama kamu,Allah gak akan" ucap Zayn yang berada jauh disamping Fatimah,cewek itu lantas berdiri.Sejak kapan Zayn disitu?

"Terimakasih karena kamu udah jaga ke imanan kamu" ucapnya lagi lalu pergi meninggalkan Fatimah.

Fatimah tersenyum kecil,salah gak ya kalo Fatimah mulai punya harapan ke kak Zayn? Sudah sangat lama sejak saat itu,ini pertama kalinya Fatimah berharap kembali kepada selain Allah.

Fatimah akan jaga perasaan ini baik baik,terimakasih ya Allah.

🌹🌹🌹

Jangan forget vote dan komennya yaaa!

Terimakasihhh

FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang