Dua puluh enam

778 51 0
                                    

"Wajar bila perempuan adalah sosok yang paling kuat hatinya.Sebab diantara isak tangisnya,ia selalu kuat tuk berkata 'aku baik baik saja'..."

🌹🌹🌹


"Fatimah,lo kenapa sih murung terus?" Nisa bertanya khawatir,tidak biasanya Fatimah seperti ini "Enggak ah,biasa aja" ujarnya dengan senyuman yang kentara dipaksakan.

"Kamu ada masalah ya?" Amira menimpali seraya menatap Fatimah penuh selidik "Hehe..dikit" sahut Fatimah menunjukkan ibu jari dan telunjuk nya yang ia himpit.

"AH LO KENAPA GAK BILANG DARI TADI!!" Nisa menggebrak meja membuat Amira dan Fatimah terlonjak kaget "Santuy dong lo,sawan nih gue!" Amira perotes membuat Fatimah terkikik.Bahkan orang orang yang ada dikantin sedang menjadikan mereka sebagai pusat perhatian.

"Emang ada apa sih?" Amira mengalihkan pada Fatimah,yang ditanya menggeleng kecil seolah enggan bercerita.Nisa melotot tidak terima "Lo kenapa sih!?" ngegas lagi dia.

"Jangan sekarang" bisik Fatimah membuat Amira mengangguk mengerti sedangkan Nisa mendengus sebal.

_______

"Door!!" suara berat itu membuat Fatimah berjengit kaget dan langsung menoleh "Halo ara!" sapanya dengan wajah riang gembira "kaget ya?" tanyanya membuat Fatimah menghela napas.

"Kamu ngapain disini!? Ini toilet cewe tau!" kesalnya hendak mendorong David keluar tapi cowok itu menahannya,Fatimah sedang membasuh wajahnya tadi tapi makhluk ini tiba tiba datang mengagetkannya.

"Gak mau" ledek David padanya,tak lama Fatimah sadar ia sudah menyentuh David yang bukan mahramnya "Eh! Maaf maaf" ucapnya kemudian menunduk dalam.

"Kenapa? Biasa aja kali,aku suka ko kamu kaya tadi" ucapnya senyum seraya menyenderkan tubuhnya di wastafel "Aku mau keluar" Fatimah dengan cepat melangkah keluar tapi David meluruskan kaki membuat Fatimah hampir jatuh lalu David menggenggam erat tangannya.

Basi banget elaaaah.

"Kamu hati hati dong kalo jalan" Ucap David menarik Fatimah kembali berdiri "Kaki kamu!" sebalnya kemudian pergi keluar meninggalkan David sendiri,David tertawa kecil.Hobinya adalah membuat Fatimah marah dari dulu,tapi ia sudah membuat Fatimah benar benar marah sampai pergi meninggalkannya.

"Modus banget siii!!ah keselllll!!" Fatimah marah marah sendiri di lorong sekolah yang sepi,sekarang adalah jam pelajaran,ia tadi izin ke toilet karena merasa mengantuk.

"Ya Allah Fatimah gak mau ketemu David lagi Ya Allah..Gamauuu....." ujarnya pada diri sendiri,ia benar benar kesal sekarang "Yakin gak mau?" suara yang Fatimah kenal itu sontak membuat tubuhnya menegang "Yah ketauan deh" bisiknya pada diri sendiri "Ketauanlah,kamu lagian ngejauh terus.Ya aku ngejar terus lah" ujarnya berjalan menghampiri Fatimah,sedangkan Fatimah terkejut 'ko bisa denger?'

"Ya bisalah,denger isi hati kamu aja aku bisa" ujarnya lagi membuat Fatimah semakin terkejut,David sudah berada disampingnya sekarang "Ikut aku yu" ajak nya membuat Fatimah menggeleng cepat.

"Gak macem macem ko,ayo ikut" ujarnya lagi "Aku mau balik ke kelas,sekarang jam pelajaran" tolak Fatimah lagi membuat David geram lalu langsung menarik tangannya pergi dari tempat sepi itu.

"Mau kemana sih David! Tangan aku sakit!" mendengarnya David langsung berhenti lalu membalikan badannya "Mana yang sakit!?" tanya nya panik membuat Fatimah terkejut dan menabraknya,Fatimah ingin menarik tubuhnya tapi David menahannya.

"David lepasin!" Ucapnya seraya berusaha melepaskan tangan David di pinggangnya,Davidnya hanya diam.Menatap bola mata didepannya lekat lekat seolah enggan kehilangan lagi.

FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang