"Jagalah sholat mu,karena jika kamu kehilangan sholat maka kamu kehilangan segalanya."
🌹🌹🌹
Zayn berjalan santai di koridor padahal bel sudah berbunyi sejak tadi.Entah kenapa,enggan rasanya kembali ke kelas dan mendengar kalimat kalimat yang membuatnya emosi.Apa yang harus ia lakukan sekarang?Bagaimana caranya agar nama baik mereka kembali?
"Udahlah gausah terlalu diambil hati bro" Bambang menepuk pundak Zayn berusaha menenangkan,cowo itu bersamanya sejak tadi.
"Gabisa,masalahnya Fatimah juga kena.Dia gak sekuat gue,dari yang gue liat selama gue merhatiin dia diem diem,dia bukan orang yang bodoamat sama perkataan orang lain.Dia pasti mikirin walaupun keliatannya baik baik aja" sahutnya,Bambang mangut mangut saja.
"Terus apa yang mau lo lakuin sekarang?" Bambang bertanya,Zayn mulai berpikir keras.
"Entah apa,yang jelas gue harus nyelesain masalah ini secepatnya" ujarnya mantap.
"Bagus" ucap Bambang menepuk nepuk pundak Zayn.
"Zayn! Bambaaaang!!" teriak seseorang membuat keduanya menoleh.Keduanya membulatkan mata,Bu Asri.
"Kalian ngapain disini bukannya dikelas!?" tanya bu Asri ngegas,keduanya memasang wajah panik.
"Oh ini bu.. abis itu.. abiis.. dari toilet nah iya.Kita abis dari toilet bu" ujar Bambang mencari alasan,Zayn mangut saja dengan apa yang dikatakan Bambang.
"Kalian ke toilet berdua?" tanyanya,keduanya mengangguk "Jangan jangan kalian.." bu Asri menunjuk mereka bergantian dengan mimik wajah yang gimanayaa..kaya jijik gitu mukanya.
"Ya Allah buuu!! Kaga laaaaaah!!" Bambang berseru panik,setelah beberapa detik akhirnya ia mencerna apa maksud buat Asri sedangkan Zayn masih kebingungan "Kenapa?" Zayn bertanya dengan polosnya.
"Kita dikata homo"ujar Bambang lalu Zayn membulatkan mata "Ya Allah bu,ya engga lah.Kalaupun saya homo juga gak mau sama cowok kaya dia.Idiih banget bu" ujar Zayn mendorong kecil Bambang "Yeee lo lagi!" Bambang kesal sendiri dengan ucapan Zayn.
"Terserah kalian,tapi ini jam pelajaran dan kalian diluar kelas.Mulai dari sekarang saya hitung sampai tiga kalian sudah berdiri di tengah lapangan dengan mengangkat tangan hormat pada bendera" Ujarnya,Bambang dan Zayn saling memandang seolah berkata Gimana dooong masa dihukum sih?.
"Bu jangan dong bu,ini kita udah mau balik ke kelas ko" Bambang menawar nawar membuat bu Asri semakin naik darah "Kamu tuh ya! Udah salah dihukum nawar nawar lagi!!" teriak bu Asri membuat keduanya menutup telinga.
"Satu!!!" bu Asri mulai menghitung "Bu beneran deh kita gak bolos bu" Bambang masih berusaha,pantang menyerah.
"Dua!!" bu Asri tetap menghitung "Udah ayo gc lari kelapangan!" Zayn menarik Bambang,akhirnya mereka berdua berdiri dilapangan dengan posisi di depan bendera "Jangan berani berani turunin tangan kalian sampai bel istirahat selesai!!" bu Asri berteriak dari kejauhan "Siap bu!!" teriak Zayn.Bu Asri mangut mangut lalu meninggalkan mereka berdua.
Hening,mereka tidak membicarakan apapun.Keringat mengucur dari pelipis keduanya.
"Bang" panggil Zayn tanpa menoleh "Hmm" sahutnya masih tetap dengan pandangan lurus kedepan.
"Maapin gue karna gak cerita apapun ke lo,maapin gue karna jadi temen yang gak nganggep keberadaan temennya,maapin gue-"
"Ah elah santuy boss! Temen juga manusia,kesalahan bisa dilakuin temen kapan aja.Santai bro,gue mulai agak ngerti sama jalan pikiran lo sekarang" Zayn memandang Bambang disampingnya dengan senyuman,sedang yang dipandang tetap melihat lurus kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah
Teen FictionFatimah Azahra,seorang gadis berusia lima belas tahun yang kisah cintanya tidak seberuntung anak lain yang seusia dengannya. Awalnya,ada seorang cowok seusianya yang memberinya perhatian lebih,membuatnya benar benar merasa spesial.Mereka sangat deka...