"Banyak manusia yang menjadikan sosial media tempat berdo'a.
Mengeluh dan bersyukur seolah ingin didengar dunia.Apakah mereka sudah tak mengenal kiblat dan sajadah di hidup nya?Allah mungkin kecewa karena segala resah dan cerita.Tak lagi mereka curahkan kehadapan-Nya."🌹🌹🌹
"Pasti Fatimah lupa minum obat Anemia nya deh" ujar Syifa yang duduk di bibir kasur,memandang putrinya yang pucat pasi terbaring lemah disana.Zayn dan yang lainnya masih ada disini kecuali Safira dan Aisyah,Zayn menyuruh mereka untung pulang lebih dulu.
"Fatimah punya anemia?" Zayn membeo,Syifa mengangguk "Dari kecil Fatimah gak bisa terlalu cape,kondisi fisiknya lemah.Sama takut banget ketinggian,kadang mama suka gak tenang ngelepas Fatimah main keluar" Ujarnya,Zayn mangut mangut.Memang cara bicara Syifa seperti ini padanya,ia menyuruh Zyan memanggilnya Mama.
"Tante,maafin Nisa ya.Tadi Nisa yang maksa Fatimah naik Bianglala sama kita" Nisa berucap,benar benar merasa bersalah sudah membuat sahabatnya seperti ini "Bukan salah kamu Nisa,emang Fatimah nya aja yang ceroboh,padahal udah rutinitasnya minum obat, tapi tetep aja suka lupa" Sahutnya malah menyalahnkan putrinya yang masih terbaring lemah.
"Bukan salah Fatimah,Zayn yang gak bisa ngejaga Fatimah" ujar Zayn membela gadis kesayangannya itu,Syifa terkekeh.Zayn,romantis juga "Untung kak Zayn tadi sama kita,kalo engga kita gak tau harus apa Kalo Fatimah pingsan kaya tadi.Aku sama Nisa mana bisa angkat Fatimah" Amira terkekeh pelan,benar benar bersyukur karena bertemu dengan Zayn dipasar malam tadi.
"Zayn,Mama bakalan lebih tenang deh kalo Fatimah kemana mana ditemenin kamu" Syifa memandang Zayn dengan tatapan memohon,Zayn,bergumam.
"Kalaupun Fatimah pergi pergian sama Zayn,Zayn masih kurang bisa ngejaga Fatimah Ma" sahutnya,Syifa mengerutkan keningnya,memangnya kenapa? "Soalnya,Zayn belum bisa leluasa nyentuh atau megang Fatimah,jadi pasti bakalan sulit,terlebih lagi kita kan pasti harus jaga jarak aman ma" ujar Zayn memandang Fatimah dengan tatapan menenangkan nya.
Syifa terkekeh mendengar jawaban Zayn.Anak ini,benar benar menjaga kehormatan putrinya,Syifa semakin yakin dengan Zayn.
"Yaudah nikahnya dipercepet aja" ceplos Nisa asal disambut anggukan antusias Amira,mereka berdua memang tau tentang hal ini,hanya mereka.
"Menikah itu perlu banyak persiapan,gak tau tau ijab qabul terus sah" ucap Zayn memandang keduanya jenaka,mereka tersenyum kikuk.
"Zayn,kamu udah tau selemah apa Fatimah.Mungkin kalo Fatimah udah jadi istri kamu nanti,dia gak bisa menjalankan tugasnya dengan benar karena kondisinya.Kamu,masih mau terima Fatimah?" Syifa bertanya,memandang putri dan calon menantunya itu bergantian.Zayn tersenyum tipis.
"Menikah itu menerima apapun keadaan pasangan kita kan ma? Zayn akan terima Fatimah apapun keadaanya,Zayn mencintai Fatimah karena Allah Ma" sahutnya,Syifa tersenyum bahagia.Jika saja Fatimah mendengar semuanya,wanita berkepala tiga itu berdiri,menghampiri Zayn yang memang sudah berdiri sejak tadi di sisi ranjang Fatimah.
"Peluk Mama" ujarnya merentangkan tangannya,Zayn mengangguk,memeluk calon mertua nya itu hangat.
Zayn,merasa Syifa adalah umi nya.
~~~
Gadis berbalut jilbab putih itu berjalan santai,menyusuri koridor sekolahnya.Dengan senyum yang merekah diwajahnya,ia membalas semua sapaan yang ditujukan kepadanya.Fatimah berjalan menuju kelasnya,hingga sampai dia ambang pintu dan mendapat sambutan hangat dari teman temannya.
"Pagi Fatimah yang maniss" Goda Guntur pada perempuan berbalut jilbab berukuran sedang itu,Fatimah terkekeh,sudah cukup terbiasa dengan sikap Guntur terhadapnya.Andai Fatimah tau,Guntur mengucapkannya dari hati.
"Iya,pagi juga tur" balas Fatimah lalu masuk ke dalam kelasnya,melewati Arya yang tengah duduk ditempatnya,tumben ia tidak menyapa Fatimah pagi ini.Apa ia marah karena kejadian dua hari lalu?
"Patimeh,maapin kita ya.Gara gara kita lo jadi pingsan semalem" ujar Nisa merasa bersalah,Fatimah tersenyum "Gak papa,bukan salah kalian kok" sahutnya,mereka berdua bernapas lega.Dari semalam kepikiran takut Fatimah marah pada mereka,ternyata tidak.
"Upacara nih,lo mending langsung ke UKS aja.Gue gak mau ya sampe lo pingsan lagi kaya semalem" Ucap Nisa,sedikit mangancam sih.
"Iya,Mama juga udah pesen,aku belum boleh ikut upacara dulu" sahutnya terkekeh melihat ekspresi kedua sahabatnya itu "Yaudah mau kita anter gak?" Amira bertanya menawarkan,Fatimah mengeleng kecil "Aku bisa sendiri kok" sahutnya mengangguk meyakinkan.
Tak lama kemudian,bell berbunyi menandakan upacara akan segera dimulai.Amira dan Nisa pergi lebih dulu untuk berbaris dilapangan,sedangkan Fatimah baru saja beranjak dari kelasnya hendak ke ruang UKS.
Kenapa harus ke UKS? Kan dikelas aja bisa.Bukan apa apa,takutnya ada guru yang lagi patroli mencari murid yang bolos upacara dan Fatimah kena salah paham.
"Assalamualaikum" ucap Fatimah ketika sudah berada diambang pintu UKS.Ada Kania,anggota PMR junor "Waalaikumussalam,kak Fatimah?" Kania membeo,tentu saja ia tau Fatimah.Siapa yang tidak mengenalnya di SMA Jaya ini? Satu sekolah mengenalnya,dengan karakter yang baik juga..cantik.
"Kakak sakit?" Kania mengajak Fatimah masuk ke dalam UKS,menyuruh ia duduk di ranjang "Engga sih,cuman kurang fit aja" Sahutnya tersenyum ramah,Kania balik tersenyum.
Kania kembali ketempatnya duduk tadi untuk mengerjakan yang lain,sedangkan Fatimah asyik mengayun ngayunkan kakinya karena ranjangnya cukup tinggi.Sejak ia terbangun tadi pagi,Fatimah memikirkan Zayn.Apa hubungan Zayn dengan Safira? Apa Fatimah akan ditinggalkan? Lagi?
Fatimah benci ini,ia tidak suka situasi seperti ini.Ia membuat kesalahan besar karena sudah menaruh harapan kepada Zayn,selalu saja seperti ini.Kenapa?
"Kania,kamu jaga dilapangan aja.Biar saya yang jaga UKS" Kania mengangguk lalu pergi keluar UKS.Tunggu,suara ini.Fatimah mengenalnya,Zayn.
"Fatimah?" Zayn membeo,mengerutkan keningnya ketika melihat Fatimah enggan menoleh padanya "Maaf untuk yang semalam,saya sama Safira bener bener gak ada apa apa" Zayn menghampiri Fatimah,berdiri didepan perempuan yang tengah menunduk itu.
"Gak papa,saya ngerti kok" sahut Fatimah memberikan senyuman,senyumannya tampak dipaksakan,Zayn sadar itu.
"Senyumnya gak ikhlas gitu" ujar Zayn menyelidik "Jangan marah ya,saya hanya mencintai kamu Fatimah" Zayn mengusap puncak kepala Fatimah yang berbalut jilbab itu,membuat Fatimah meremang karena perlakuan manisnya,pipinya merona.
"Lain kali,jangan lupa minum obatnya ya" ujar Zayn lagi berbalik,menghampiri meja dan duduk di kursi membelakangi Fatimah.Zayn tau Fatimah akan salah tingkah jika ia terus memandangi nya.
Sedangkan dibelakang Sana,Fatimah sedang menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya,berusaha menetralisirkan detak jantungnya yang tidak karuan.
🌹🌹🌹
Jangan baper,nanti kalo patah hati lagi kan repot:')
Saya gak bisa tanggung jawab soalnya,wkwk.Sekian,Wassalamualaikum😁
![](https://img.wattpad.com/cover/180742461-288-k490628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah
Fiksi RemajaFatimah Azahra,seorang gadis berusia lima belas tahun yang kisah cintanya tidak seberuntung anak lain yang seusia dengannya. Awalnya,ada seorang cowok seusianya yang memberinya perhatian lebih,membuatnya benar benar merasa spesial.Mereka sangat deka...