Lima

977 74 0
                                    

"Jika kata tak mampu mengungkapkan,maka biarlah Do'a yang menggetarkan"

🌹🌹🌹

"Zar,biar gue yang anter Fatimah" Ucap Zayn pada Nizar.

"Eh engga usah,saya udah pesen taksi online kok" tolak Fatimah sopan.

"Batu banget si,lo gamau gue anterin aja apa?" Nizar mulai kesal,manusia satu ini memang benar benar tidak bisa mengontrol emosinya.

"Udah,kalo dia gamau yaudah" Zayn menarik lengan sahabatnya untuk masuk kembali ke Restoran.

Nizar tidak memberontak,ia menurut saja ditarik ke dalam Restoran.Fatimah menghela nafasnya lega,ia tidak mau diantar oleh cowok yang bukan mahramnya,terlebih ini sudah cukup malam,bisa kena fitnah nanti.

Taksi pesanan Fatimah datang ia pun masuk lalu memulai perjalanan.Didalam mobil perasaanya tidak enak,seperti akan terjadi sesuatu.Semoga saja hanya perasaan.

"Dari mana neng malem malem gini?" Tanya pak sopir pada Fatimah.

"Abis makan sama temen pak" sahutnya sopan.

Fatimah mulai tidak nyaman,pak sopirnya terus memperhatikan Fatimah lewat kaca mobil,sesekali menyeringai membuat Fatimah semakin takut saja.Fatimah melirik jam tangannya,pukul sepuluh malam.

"Eh,kenapa berenti pak?" tanya Fatimah bingung ketika pak sopi memberhentikan mobilnya dipinggir jalan,jalan sepi.

Sang sopir menoleh ke kursi belakang lalu menyeringai jahat dan berkata ''kita main dulu sebentar".

***

"Kita pulang dulu bams,dadaaahh" pamit Nisa dari dalam mobil kepada Bambang dan yang lainnya.

"Iya bep!" balasnya lalu memberikan kedipan genit.

"Pengen muntah gue liatnya" Nizar perotes,jijik dengan perilaku Bambang yang menurutnya berlebihan.

"Sirik aja lo joko!" balasanya tidak senang.

"Sejak kapan lo pacaran?" Zayn bertanya,raut wajahnya serius.

"Itu..emm..sejak.." Bambang salah tingkah,ia memang tidak pernah cerita soal ini.

"Udahlah ayo balik" Nizar merangkul keduanya lalu menyeretnya ke parkiran.

Mereka menaiki motornya masing masing lalu menyalakan mesin.

"Zayn lo mau kemana!!" teriak Nizar ketika Zayn mengarahkan motornya berlawanan arah dengan jalan menuju rumahnya.

"Ada urusan bentar,duluan aja!" balasnya lalu melesat dan menghilang di persimpangan jalan.

Nizar dan Bambang hanya mengangkat bahu mereka lalu pergi ke rumah Zayn.

🌹🌹🌹

"Kita main dulu sebentar".

"M-maksudnya gimana ya pak?" Fatimah bingung,tangannya mulai bergetar,keringat meluncur dipelipisnya.Ia ketakutan.

"Jadi gini" ucap pak sopir seraya melepas sabuk pengamannya "kamu cantik,sayang kalau saya lewatin gitu aja" lanjutnya setelah selesai melepaskan sabuk pengamannya.

FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang