Empatbelas

850 80 4
                                    

"Ada yang hilang meski belum lama dimiliki.Namun banyak juga yang datang meski tak pernah dinanti.Sebab kita tak pernah tau kemana arah takdir kan berlari.Maka biarkan tawa dan tangis itu silih berganti"

🌹🌹🌹

Sudah setengah jam mereka berada di UKS,tanpa ada sepatah kata keluar dari keduanya.Dan tumben,hari ini pasien di UKS sangat jarang.Juga,Zayn tiba tiba kepikiran soal pesan yang ia baca di ponsel Fatimah waktu mereka berada di bianglala.

"Fatimah" panggil nya,Fatimah bergumam,mengangkat wajahnya memandang pria itu dari belakang "Soal pesan di hp kamu semalam,dari nomor tanpa nama itu,siapa?" Zayn memutar kursinya,memandang Fatimah menunggu jawaban.

Tubuh Fatimah menegang,padahal ia tidak ingat soal itu,setiap ia mengingatnya,perasaan ketakutan itu muncul.

"Saya–" ucapan Fatimah tersela,ponsel nya berbunyi.Ia mengambilnya dari saku roknya "Maaf" ujarnya lalu menyalakan ponselnya,tanpa membuka aplikasi yang ia tujupun pesannya sudah terlihat.Fatimah berkeringat dingin,lagi.

083852xxxxxx
Jangan dikasih tau,atau aku akan lakuin sesuatu sama pria yang kamu cintai itu.

Perempuan itu gemetar setelah membacanya,ia takut,sangat.Orang ini,seperti selalu mengikutinya,dimana pun dan kapanpun.

"Fatimah? Kenapa?" Zayn mengernyit,kenapa wajah Fatimah jadi sangat ketakutan seperti itu? "biar saya liat hp kamu" Zayn berdiri,menghampiri Fatimah hendak mengambil ponselnya tapi Fatimah tidak membiarkannya "Bukan apa apa kak" ia menyembunyikan ponselnya dibelakang tubuhnya.

"Gak papa gimana? Kamu sampe keringetan gitu,biar saya liat" Zayn bersikeras,mengambil paksa ponsel Fatimah dan membaca isinya "Kamu tau dia siapa?" Zayn bertanya,mengembalikan ponsel kepada pemiliknya,Fatimah menggeleng kecil.

Zayn melangkah ke luar UKS,celingukan mencari sosok yang sepertinya mengawasi mereka.Kanan,kiri,tidak ada.Ia kembali masuk ke dalam,memandang Fatimah khawatir.

"Stalker ya?" Zayn membeo,Fatimah semakin menunduk berusaha menyembunyikan ketakutannya.Untuk sekarang,Zayn sangat ingin memeluk gadis didepannya ini,menenangkan nya dengan perlakuan manis,tapi tidak bisa.

"Jangan takut" Zayn berucap memohon,Fatimah kembali mengangkat wajahnya,ia tersenyum walaupun dipaksakan "Allah selalu jagain kita,kamu jangan takut ya?" ujarnya lagi,Fatimah mengangguk,merasa sedikit lebih tenang.Keduanya tersenyum.

Tanpa mereka sadari,sepasang mata beriris coklat sedang menyaksikan apa yang mereka lakukan.Memandang mereka dengan kebencian yang mendalam,kedua mata itu,berada di ventilasi udara diatas jendela,tembok belakang UKS.

~~~

Sedang jam istirahat,Fatimah dan kedua sahabatnya tengah berada dikantin menyantap makanan mereka masing masing.Tiba tiba bambang menghampiri mereka,mengambil duduk disebelah Nisa,merangkul sahabatnya itu mesra.

"Makan ini doang?" Bambang bertanya,Nisa mengangguk "Abis apa lagi?" Nisa balik bertanya "Apa kek gitu yang bisa bikin kenyang,bakso doang mana kenyang sayaang" sahutnya lalu mencium pipi Nisa tiba tiba,ia dan kedua sahabatnya terkejut tak menyangka.Fatimah menatap Bambang tidak suka.

"Aku pindah aja ya,takut ganggu" Fatimah berdiri,membawa semangkuk bakso dan es teh di tangannya "Eh gak ganggu kok" Nisa mencegahnya,Fatimah menatap Bambang sinis "Aku yang ke ganggu" sahutnya lalu pergi meninggalkan mereka bersama Amira,mereka bertiga hanya menggedikkan bahunya tidak peduli.

FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang