Delapan

914 81 1
                                    

"Yang baik akan datang hanya  dengan satu alasan.Mengutarakan niat,tanpa banyak pertanyaan."

🌹🌹🌹

Zayn dan keluarganya sudah berada dirumah Fatimah,mereka sedang berada diruang tamu untuk membicarakan tujuan mereka datang sebenarnya.

"Seperti yang kalian ketahui,saya ingin melamar putri kalian,ananda Fatimah untuk menikah dengan putra saya,Zayn." ujar Abi Zayn membuat papa dan mama Fatimah mengangguk tersenyum.

"Saya mencintai Fatimah,saya mau menikahi Fatimah untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan dan juga..." Zayn memberi jeda,membuat Fatimah dan yang lainnya menunggu "Saya takut Fatimah sudah dilamar lebih dulu oleh orang lain" lanjutnya membuat mereka semua tertawa kecil,Zayn takut kehilangan Fatimah rupanya.

Berbeda dengan yang lainnya,Fatimah sedari tadi hanya menunduk,menyembunyikan wajahnya dibawah sana.Ia terus saja memilin roknya,gugup tidak karuan.

"Saya tidak bisa ikut campur soal urusan ini,semua keputusan ada di tangan Fatimah" Papa Fatimah menjawab dengan senyum ramah diwajahnya.

"Fatimah?" panggil Mama nya membuat cewek itu gelagapan,ia tidak bisa menyembunyikannya,Fatimah gerogi.

Padahal yang ngelamar kan Zayn,harusnya dia yang gerogi kan?.

"I-iya ma" sahut Fatimah berusaha mengangkat wajahnya walaupun berat rasanya.

"Jawaban kamu?" tanya mama nya lagi,ia memegang erat tangan putrinya,berusaha menenangkannya.

"Fatimah bersedia menikah sama kak Zayn Mama" ujarnya membuat mereka semua bernapas lega dan mengucapkan Alhamdulillah.Wajah Zayn berseri seri,ia amat bahagia malam ini.

"Apa ada yang ingin Fatimah tanyakan atau sampaikan pada Zayn?" Abi Zayn bertanya,Fatimah menoleh ka arahnya lalu kembali menunduk.

"S-saya gak bisa masak" ujar Fatimah membuat Zayn tersenyum.

"Saya mau bangun rumah tangga,bukan rumah makan" sahut Zayn,Fatimah menatapnya lalu tersenyum manis ke arahnya.

Semua anggota keluarga tertawa mendengar jawaban Zayn,papa dan mama Fatimah pun semakin yakin dengan Zayn.Mungkin memang Zayn yang terbaik untuk putri mereka.

"Ada lagi?" Tanya Abi Zayn dan Fatimah menggeleng kecil.

Kini giliran Zayn diberi kesempatan untuk bertanya atau sekedar menyampaikan sesuatu kepada Fatimah.

"Arti menikah menurut pendapat kamu?" Zayn bertanya

"Ibadah,dan menyempurnakan setengah agama saya.Menurut saya,menikah hanya perlu dilakukan sekali seumur hidup,ketika saya sudah menikah,saya akan menjaga ikatan suci itu sampai kapanpun." Fatimah memberi jeda "Semoga pernikahan saya dengan kakak nanti adalah pernikahan pertama dan terakhir saya" lanjutnya membuat Zayn tersenyum lebar,begitu juga Abi,Umi dan Aisyah,mereka kagum dengan jawaban yang diberikan Fatimah.

"Alasan kamu menerima saya?" Zayn kembali bertanya.

"Karena Allah memberikan izin kepada saya untuk menerima lamaran kakak.Saya sudah istikharah dan sudah mendapatkan petunjuk-Nya" sahut Fatimah lagi,ia mulai tenang sekarang.

"Sebaiknya kalian menikah secepatnya" Ujar papa Fatimah,Abi dan Umi Zayn mengangguk.Mereka setuju saja,karena mereka sendiri takut kalau Zayn Khilaf dan melakukan sesuatu pada Fatimah yang belum mahram.

"Bagaimana kalau tahun depan? Selama enam bulan kedepan,kalian bisa saling mengenal terlebih dahulu" Abi Zayn memberi saran dan mereka semua setuju.

FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang