"Dibalik sifatnya yang penuh dengan kelembutan.Wanita memiliki rahim yang menjadi tempat terkokoh untuk kehidupan.Dan ruang hati yang menjadi tempat terluas untuk menyimpan perasaan."
🌹🌹🌹
Semua kegiatan ekskul hari ini telah selesai,Fatimah dan Nisa sedang bersiap siap untuk pulang,membereskan pakaian cheers Nisa di ruang ganti.
"Kalo dipikir pikir,ucapan Arya tadi ada bener nya meh,kan niat dia selalu baik sama lo.Kenapa lo selalu nolak?" Nisa bertanya,memikirkan kembali perkataan Arya di pinggir lapangan tadi.
"Niatnya baik,caranya salah.Aku sama Arya itu bukan mahram,gak boleh berduaan atau sampai bersentuhan" sahutnya santai,mengayunkan kakinya yang menggelantung karena duduk di bangku yang tinggi.
"Ya kalo itu gue juga tau kali meh,tapikan seenggaknya sekalii aja lo terima tawaran dia,kesian gue liatnya" ucap Nisa lagi membuat Fatimah menatapnya "Kamu mau aku Dosa terus masuk neraka? Kamu mau orang tua aku ikut masuk neraka karena punya anak yang gak taat agama?" Ujarnya membuat Nisa merinding,tatapan Fatimah menajam.
"E-eh santai aja kali,gue cuman kasih saran doang patimeh,kalo gak mau ya gak apa apa,jangan marah hehe" sahutnya tertawa renyah,menggaruk belakang kepalanya.
"Yaudah cepetan! Aku mau pulang,cape" ujarnya membuang muka dari Nisa.
Yah marahkan,mampus gue.
"Iya iyaa" sahutnya lalu cepat cepat membereskan barang barangnya.Keluar ruang ganti dan menuju ke parkiran.Ketika sampai diparkiran mereka bertemu dengan Zayn,Bambang dan Nizar.Fatimah mengukir senyuman ramah pada mereka begitupun Nisa.
"Kamu bawa mobil?" tanya Bambang pada Nisa,sudah lama ia tidak bertemu dengan pacarnya ini karena sibuk dengan kegiatan OSIS "Engga,tadi dianter sama sopir" sahutnya.
"Yaudah aku anter aja" ujar Bambang lalu merangkul Nisa membawanya menuju tempat motornya terparkir "Eeeh aku gimana??" Fatimah bertanya,menunjuk dirinya sendiri.Tapi Nisa tidak mendengarnya karena sudah terlalu jauh.
"Gue anter aja yuk?" Nizar menawarkan,menyunggingkan senyuman manis ke arahnya "Ah gak usah kak,biar saya naik angkot aja" tolak Fatimah sopan "Saya duluan ya kak,Assalamualaikum" lanjutnya lalu hendak pergi dari mereka tapi Nizar memegang tangannya.
"Sama gue aja lah,gue langsung anter pulang kok" ujarnya memohon,Fatimah menarik tangannya karena kaget "Maaf" ucap Nizar padanya.
"B-bukan mahram" sahut Fatimah membuat Nizar terkekeh,alasan klise "Gue bawa mobil,lo bisa duduk dibelakang" skak mat,harus alasan apalagi Fatimah sekarang? Kak Zayn juga kenapa diem aja sih!?
"T-tapi-"
"Udah ikut aja,Nizar gak bakal macem macem,saya janji" Ujar Zayn,Fatimah menatapnya,Zayn mengangguk meyakinkan.Lagian Zayn juga bakalan lebih tenang kalo Fatimah sama Nizar.
"Yaudah,tapi gak ngerepotin kan?" Ucap Fatimah lalu Nizar mengibas kan tangannya "Engga,sama sekali enggak" sahutnya lalu menghampiri mobil berwarna navy yang terparkir manis disana.
"Kak Zayn gak ikut?" Fatimah bertanya ragu ragu "Saya bawa motor" sahutnya tersenyum lalu meninggalkan Fatimah,menghampiri motornya.
"Ayo masuk" ajak Nizar dan Fatimah menurutinya,mereka meninggalkan lingkungan sekolah menuju rumah cewek itu.
"Lo ikut ekskul apa Fatimah?" Nizar bertanya,basa basi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah
Teen FictionFatimah Azahra,seorang gadis berusia lima belas tahun yang kisah cintanya tidak seberuntung anak lain yang seusia dengannya. Awalnya,ada seorang cowok seusianya yang memberinya perhatian lebih,membuatnya benar benar merasa spesial.Mereka sangat deka...