Duapuluh tiga

769 62 1
                                    

"Aku tidak pernah menyesali diam ku,Tetapi aku berkali kali menyesali bicaraku"

Umar bin Khattab

🌹🌹🌹

Fatimah berjalan gontai dikoridor sekolah,memikirkan apa yang baru saja terjadi membuatnya pusing.Bagaimana ia bisa melupakan David kalau cowok itu terus saja mendatanginya?Fatimah jengah,ia merasa bersalah pada Zayn.Hatinya terbagi dua,tidak sepenuhnya untuk sang suami.

Fatimah mengedarkan pandangannya,tidak biasanya ada murid berdiri dilapangan ketika jam istirahat seperti ini,jadi pusat perhatian pula.Fatimah yang penasaran menajamkan penglihatannya,ia menutup mulutnya yang terbuka mengetahui siapa yang berdiri disana,ia berlari menghampirinya.

"Kak! Kaka ngapainn!?" Fatimah bertanya,panik sendiri "Dihukum gara-gara ada diluar kelas pas jam pelajaran.Tapi kakak gak bolos kok,serius deh" ujar Zayn berusaha jujur.

"Bohong tuh.Tadi dia bolos,ngajakin gue lagi.Jadi kena juga kan guenya" Bambang mengompori membuat Fatimah memasang wajah seriusnya "Lo apaansi!" Zayn memukul pundak Bambang keras,yang dipukulpun meringis kesakitan.

"Emang enak dihukum,rasain!" ujar Fatimah lalu pergi meninggalkan mereka berdua ditengah lapangan,Zayn hendak lari mengejarnya tapi Bambang menariknya "Belom selesai boss" ujarnya dengan mimik yang minta di tampar.

"Sialan lo!" makinya pada Bambang,ia hanya tertawa senang melihat mereka berdua seperti tadi.

Temen macem apa!

–––———

"Yaudah siih,biasa kali cowok di hukum mah" Nisa kesal sendiri melihat wajah Fatimah yang tertekuk "kamu baru dateng mending mesen makanan sana" Amira menimpali,berusaha membuat Fatimah dingin.

"Gausah deh,aku mau beli minum aja buat Kak Zayn sama Bambang" ujarnya hendak berdiri "Lo gak makan?" Nisa bertanya "Engga,bentar lagi bel" sahutnya lalu pergi memesan minuman.

Fatimah sudah berada di depan Zayn dengan wajah seriusnya,Bambang berusaha menahan tawa disamping Zayn.

"Maaf ya" Zayn berujar gugup,Fatimah seram jika sedang seperti ini "Sampe kapan dihukumnya?" tanya Fatimah ketus "Sampe jam istirahat selesai,bentar lagi" sahut Bambang padahal yang ditanya Zayn.

"Zayn! Bambang! Kalian boleh istirahat! Lima menit lagi bel!" teriak bu Asri dari pinggir lapangan membuat keduanya menghela napas lega.

"Cape bat Anjaaaaay!!" teriak Bambang yang terduduk ditengah lapangan,Zayn hanya berjongkok menepis keringat di pelipisnya "Aku bawain ini buat kalian" Fatimah menyodorkan air mineral dingin pada keduanya,Bambang menerimanya dan meminumnya dengan rakus.Tersisa satu botol ditangan Fatimah,Zayn belum mengambilnya.

"Kenapa? Gamau?" tanya Fatimah heran,Zayn malah menarik Fatimah agar ikut berjongkok didepannya "Kamu minum dulu" suruh Zayn pada Fatimah,ia mengerutkan keningnya "Aku gak haus" sahutnya "Dikiiit aja" Zayn memohon membuat Fatimah akhirnya menurut dan meminumnya.

"Makasih" Zayn meraihnya dari tangan Fatimah lalu meminumnya sampai habis setengah "Rasanya beda kalo bekas mulut kamu" ujar Zayn membuat Fatimah salah tingkah "Gombal banget.Udah ah aku duluan" ucapnya tapi Zayn mencegahnya "Jangan marah ya?" pinta Zayn padanya,Fatimah bingung harus apa.Jantungnya memompa tak beraturan.

Fatimah akhirnya pergi tanpa membalas perkataan Zayn.Zayn tau Fatimah salah tingkah,ia memang senang melihat Fatimah seperti itu.Mengganggu Fatimah adalah hobi barunya sekarang.

"Modus aja lo" Bambang menoyornya dari belakang "Udah halal cuy,bebasss" ujarnya meledek.Bambang hanya geleng geleng kepala melihat temannya yang sedang dimabuk cinta.

"Jangan terlalu bahagia,takutnya lo nangis di lain hari.Jangan terlalu berharap sama manusia sekalipun itu Fatimah,nanti Allah cemburu dan ngasih lo rasa kecewa.Inget kata kata gue" ujarnya mendadak lempeng,Zayn terdiam sejenak lalu memberikan ibu jarinya seraya tersenyum.

"Gue duluan" Bambang menepuk pundak Zayn sekali lalu pergi dari tengah lapangan.Zayn kembali meminum airnya,ia jadi memikirkan perkataan Bambang barusan

————

"Gimana cara aku ngomong ke Zayn soal ini?" sudah seminggu berlalu,ia terus saja memikirkan bagaimana caranya "Mama bantu" Sena,mama berujar.Masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu.

"Tapi Al udah bahagia sama Fatimah ma" Safira putus asa,benar benar bingung apa yang harus ia lakukan sebaiknya.

"Kamu seperti ini juga karna Zayn,semua ini salahnya karna gak mau nerima cinta kamu.Sebenernya apa yang dia cari sih!? Kamu udah jadi calon yang sempurna buat dia,siapa yang bisa lebih dari kamu!?" Sena geram,tidak tega melihat anaknya seperti ini.Ia marah,sangat.

"Mamaa mama kenapa jadi nyalahin Al? Semua ini salah aku ma.Gak sepantesnya aku pergi ke tempat itu" Safira menangis menyesali apa yang ia perbuat "Kamu gak akan pergi kesana kalo bukan karna Zayn!" mamanya membentak,Safira menangis semakin jadi.

Sena menghela napas lalu menarik anaknya kedalam dekapan nya.Ia bersumpah akan menghancurkan mereka.Bagaimana mereka bisa bahagia sedangkan anaknya menderita?

————

"Hei,udah dong marah nyaa" Zayn memandang Fatimah takut takut,mereka sedang makan malam dirumah dengan posisi duduk berhadapan.

"Ga marah" sahutnya tetap melanjutkan makan,Zayn menghela napas.Bagaimana ia membujuk wanitanya sekarang?

"Jangan lama lama makannya,piringnya mau aku cuci" ujar Fatimah membawa piring kotor bekas nya lalu pergi ke dapur,Zayn membuntutinya dengan piring kotor ditangan.

"Udah dongg,aku gak bohong.Tadi aku ga bolos,serius deh" Zayn mengacungkan jari tengah dan telunjuk nya bersamaan.Fatimah yang enggan melihatnya tetap melanjutkan mencuci piring.

Zayn menghela napas.Geram,akhirnya ia menggendong paksa Fatimah pergi dari dapur. "Kakakkkk!! Tangan ak kotor turunin gaaaak!" Fatimah berteriak sebal,ia tidak menyangka Zyan akan sejahil ini.

Zayn masuk ke kamar dan menurunkan Fatimah diatas ranjang,menangkup wajah Fatimah dengan kedua tangannya yang besar.Wajah mereka dekat,sangat.Mereka merasakan hembusan napas satu sama lain,Fatimah terpaku,tidak bisa berbuat apapun.

Sekarang saatnya,dengan secepat kilat,secepat angin berhembus dan secepat benda jatuh ke bumi.Bibir mereka bertabrakan,dan itu di sengaja.Fatimah membelalakkan matanya,ia terkejut tidak menyangka.

"Kakakkk!!!!" teriaknya kesal,memukul mukul dada bidang Zayn tapi cowok itu malah memeluk Fatimah.

"Plis jangan marah,aku pusing liat kamu kaya gitu.Rumahnya kaya muter muter" ujar Zayn lalu Fatimah melepaskan pelukannya "Kaka sakit?" ia bertanya panik,Zayn tersenyum simpul "Engga,semuanya muter muter.Dunia aku gak seimbang kalo gak ada kamu" ujarnya gombal,Fatimah menghembuskan napasnya kasar.

"Jangan marah lagi kaya tadi,janji?" Zayn Memohon,Fatimah terpaku,seperti terhipnotis dengan wajah Zayn yang sangat tampan ketika sedang seperti ini.Perlahan,Fatimah mengangguk.

"Aku janji!" ujarnya antusias lalu menautkan kelingking mereka.Zayn kembali memeluk Fatimah dan kali ini dibalas.

Fatimah tidak tahu.Janji itu,adalah awal dari kehancurannya.

🌹🌹🌹

Yang kesel sama Sena cung☝

Kedepannya bakalan berat,udah siap?

FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang