"Aku mungkin pernah salah,sampai sampai hidupku kehilangan arah.Hingga akhirnya Allah menyentuh ku dengan hidayah,maka aku ingin berusaha menjadi baik meski harus bersusah payah"
🌹🌹🌹
Fatimah,perempuan itu tengah berjalan di trotoar dengan tatapan kosong.Jalanan sudah sangat sepi,entah sudah berapa lama ia berjalan.Ini hampir tengah malam.Air yang semulanya menumpuk dipelupuk mata akhirnya jatuh juga,Fatimah sudah sekuat tenaga menahannya tapi tetap saja.Tidak tahan lagi,Fatimah akhirnya terisak,ia menangis se-jadi jadinya.Berjongkok menyembunyikan wajahnya dilipatan lengan.
Hancur,dunia nya hancur.Mereka baru saja saling menyatakan kepemilikan satu sama lain tapi apa? Yang terjadi setelahnya membuat mereka terpisah dengan perasaan yang sama sama hancur.
"Ya Allah.." Fatimah mengangkat wajahnya,menghapus air matanya kasar "Kenapa kisah cinta Fatimah selalu aja kaya gini? Emangnya Fatimah gak bisa kaya yang lain? Gak bisa punya hubungan yang tenang tenang aja?" ia menatap ke langit,marah.Ia marah pada dirinya sendiri.
"Luka yang selama ini aku balut kuat kuat,luka yang selama ini aku coba sembuhkan selama satu tahun.Kembali terbuka lebar hanya dalam beberapa jam,dan ini lebih dalam dari sebelumnya." ujarnya kembali menangis.Fatimah berdiri melanjutkan langkahnya.
Tiba tiba mobil berwarna silver berhenti di sampingnya,Fatimah menoleh sekilas lalu berlari.Ia kenal mobil ini,Zayn.Laki laki itu keluar dari mobilnya,mengejar Fatimah berlari sekuat tenaga. (Kenapa gak ngejar pake mobil ajasiii)
"Fatimah!" teriaknya,tapi Fatimah enggan menoleh "Fatimah" Zayn berhasil menangkapnya,lalu mendekapnya erat,sangat serat "Fatimah maafin aku Fatimah,aku gak ngelakuin itu.Aku sayang kamu Fatimah" Zayn mengecup puncak istrinya berkali kali.Fatimah mencoba melepaskan diri,enggan membalas pelukannya.
"Fatimah maafin aku,jangan nangis" mata Zayn berkaca kaca,tidak tahan mendengar isakan wanitanya.
"Kesalahan apapun aku maafkan kecuali perselingkuhan" Fatimah berujar di tengah isakannya.Zayn tidak perduli,ia malah semakin erat memeluk Fatimah,takut kehilangan.
"Maaf sayang,maaf.." air mata Zayn jatuh.Pertama kali seumur hidup ia menangis karna wanita selain ibu dan adiknya,pertama kali.Rasa takut kehilangan ini sangat besar.
"Kamu tenang aja,aku gak marah." lanjutnya membuat Zayn melepaskan pelukannya "Plis jangan ngomong gitu.Kamu mau pukul aku atau maki maki aku silahkan.Gak masalah,tapi jangan kaya gini.Aku mohon.." Zayn berlutut didepan Fatimah,perempuan itu mundur beberapa langkah.
Terkejut melihat Zayn menangis karenanya,hanya sekilas lalu kembali teringat rasa sakitnya.Fatimah ikut berlutut,memegang kedua bahu besar Zayn lalu membawanya kembali berdiri.
"Menikah adalah Ibadah,dan menyempurnakan setengah agama saya.Menurut saya,menikah hanya perlu dilakukan sekali seumur hidup,ketika saya sudah menikah,saya akan menjaga ikatan suci itu sampai kapanpun." Fatimah berujar,itu adalah jawaban yang ia berikan ketika Zayn bertanya makna pernikahan menurutnya saat Zayn melamar nya.
Zayn berdiri menatap istrinya dengan perasaan bersalah,Zayn memang tidak salah tapi ini yang ia rasakan "Tapi...jika pasangan saya yang tidak menjaga ikatan suci ini...apa yang harus saya perbuat?" ucapnya lagi dengan raut wajah datar "Saya gak marah" Fatimah menepuk pundak Zayn sekali,menunjukkan senyum sumringahnya yang kentara dipaksakan "Ayo pulang" ajaknya menghapus air mata di pipinya lalu berbalik menuju mobil dan masuk.
Zayn masih terdiam ditempatnya,benar benar bingung dengan Fatimah.Ada wanita seperti Fatimah ya? Mungkin kalau wanita lain yang mengalami ini,sudah langsung meminta cerai tanpa ba bi bu lagi.
———
"Aku gak mau kehilangan kamu Fatimah" lirih Zayn memandang punggung Fatimah yang tengah berbaring "Gimana caranya biar kamu percaya kalo aku gak pernah ngelakuin itu?" lanjutnya,ia tahu Fatimah sudah tidur tapi terus saja berbicara sendiri.
Zayn mengacak rambutnya frustasi,bingung apa yang seharusnya ia lakukan dan..yang mana yang seharus nya dia pilih.Safira..atau Fatimah.
Sedang Fatimah yang memunggungi Zayn berusaha menahan isakannya,ia belum tidur.Menangis mendengar ucapan Zayn,bahkan masih berusaha agar ia percaya bahwa Zayn tidak melakukannya.Brengsek.Fatimah tahu Zayn melakukannya,Fatimah tahu Zayn mengkhianatinya.
Ia tidak akan meminta cerai padanya,Fatimah akan berusaha menjaga ikatan ini.Mana tahu Allah mengizinkan mereka rukun kembali,Fatimah akan menunggu saat itu.
———
"Kak bangun,kita tahajud yu" Zayn membuka matanya perlahan ketika tubuhnya merasa terguncang guncang,ketika matanya terbuka sempurna terlihat Fatimah yang mengenakan mukena putihnya.Pemandangan indah.
"Kamu udah sholat?" Zayn bertanya,merubah posisinya menjadi duduk "Udah tadi,sekarang kakak wudhu terus kita jama'ah" ujar Fatimah yang di angguki oleh Zayn,pria itu pergi ke kamar mandi mengambil wudhu.Tak lama ia keluar lalu mereka sholat tahajud berjama'ah.
Selesai berdoa usai sholat,Zayn membalikkan tubuhnya,menyuruh Fatimah agar duduk lebih mendekat ke hadapannya.Fatimah menurut lalu mereka duduk berhadapan.
"Aku mencintai kamu karena Allah,aku menikahi kamu atas izin Allah dan aku juga harus menjaga kamu karena perintah Allah.Kamu udah jadi tanggung jawab aku,kamu udah jadi hak aku dan sebaliknya.Tapi soal nyakitin hati kamu..aku gak punya hak sama sekali soal itu" Zayn mengunci pandangan Fatimah di matanya,ia menangkup wajah Fatimah dengan satu telapak tangannya.
"Percaya sama aku Fatimah,aku gak pernah khianatin kamu dan gak akan pernah" Ujar Zayn dengan wajah yang membujuk Fatimah "Kamu mau ngelak gimana lagi pun udah ada buktinya kak,aku susah buat percaya pas aku ngeliat bukti itu" air mata Fatimah mulai turun,ia berusaha agar tidak semakin menjadi tangisnya.
"Fatimah..Fatimah..plis jangan nangis,Allah bakal marah banget sama aku kalo kamu nangis gara gara aku" bujuk Zayn menghapus air mata Fatimah "Kak" panggil Fatimah memegang lengan Zayn yang menangkup wajahnya.
"Aku percaya sama kamu,tapi tolong kamu jujur ke aku sebenernya itu anak siapa?" Fatimah menuntut penjelasan,Zayn sedikit lebih tenang karena ucapannya barusan "Tapi.." Zayn menyahut gugup,Fatimah menunggu kelanjutan kalimatnya.
Akhirnya Zayn memutuskan untuk menceritakan semuanya dan sukses membuat Fatimah terkejut.Sebenarnya apa yang ada di otak Safira sampai bisa melakukan hal seperti itu?
"Jadi..kamu jujur kalo kamu gak ngelakuin itu?" Fatimah memastikan,Zayn mengangguk mantap "Aku cuman sayang sama kamu" jeda "Dan cuman mau ngelakuin itu sama kamu" ujarnya lagi membuat Fatimah malu lalu menunduk dalam.
Zayn merentangkan tangannya lalu Fatimah menghambur ke dalam pelukannya.Mereka saling mendekap,menaruh kepercayaan yang kuat satu sama lain.
"Aku sepenuhnya milik kamu Fatimah." ujarnya,Fatimah mengangguk di pelukan Zayn mengiyakan ucapannya barusan.
Zayn juga punya sisi lemah,tapi hanya terlihat ketika ia berhadapan dengan Fatimah miliknya.
🌹🌹🌹
Masalahnya selesai?
Tidack semudah itchu pergusooohh,wgwg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah
Teen FictionFatimah Azahra,seorang gadis berusia lima belas tahun yang kisah cintanya tidak seberuntung anak lain yang seusia dengannya. Awalnya,ada seorang cowok seusianya yang memberinya perhatian lebih,membuatnya benar benar merasa spesial.Mereka sangat deka...