Malam ini adalah malam puncak dari acara yang akan didatangi Felix dan groupnya, mereka akan perfome menghibur penggemar dengan lagu-lagu terbaik milik mereka.
Felix sengaja mengajak Y/n dan memesankan tempat khusus untuk adiknya itu, namun sayang Jennie tidak bisa bergabung karena ia harus kembali ke London.
Y/n menghampiri Felix yang akan naik ke panggung, setelah ini groupnya akan mendapat giliran perfome.
"Kakak gugup?" tanya Y/n melihat Felix yang sesekali menarik napas dan membuangnya.
Felix mengangguk, "Sedikit."
Y/n tersenyum, ia mengambil sesuatu di dalam tasnya lalu meraih satu tangan Felix, meletakkan benda itu di telapak tangan Felix.
"Apa?" tanya Felix memandang benda itu.
"Liontin keberuntungan milikku." jawab Y/n memasangkan liontin itu di gelang berbentuk rantai milik Felix.
"Kakak pakai saja dulu, supaya tidak gugup. Aku selalu pakai ini kalau gugup atau takut.."
"Kenapa?"
Y/n menggeleng, masih fokus memasang liontin berbentuk huruf K itu, "Mommy yang memberi ini, katanya aku pakai kalung dengan liontin ini saat Mommy menemukanku.."
"Eh?" Felix terkejut saat Y/n tiba-tiba mencium tangannya. Tidak, lebih tepatnya mencium liontin itu.
"Sekarang kamu jaga kakakku ya, dia sedang gugup.." ucap Y/n pada liontin itu.
Senyum Felix tak dapat disembunyikan lagi, pemuda itu merengkuh sang adik dengan tiba-tiba. Gemas pada sikap manis sang adik.
"Kakak, bajumu ada besi-besinya, sakit di pipiku."
Felix langsung melepaskan sang adik setelah menyadari ia telah memakai kostum untuk perfome, setelahnya terdengar suara Bangchan. Mereka harus segera naik.
"Kakak kesana dulu ya.." Felix mengusap puncak kepala sang adik.
Y/n tersenyum, mengangguk, "Fighting!!"
.
.
.
.
."Mommy?"
Y/n menoleh ke kanan dan kiri, disini terlalu berisik untuk mengangkat panggilan dari sang Ibu. Jadi gadis itu memutuskan untuk mencari tempat yang lebih sepi.
Y/n berjalan menuju toilet, disana adalah tempat aman untuk mengangkat telpon tanpa takut ada suara yang menganggu.
"Mungkin hyung kurang olahraga, hahaha.."
Langkahnya terhenti mendengar suara laki-laki dari arah lorong menuju toilet, disana ada dua ruang toilet masing-masing untuk toilet pria dan wanita.
Ketika pemilik suara-suara itu muncul dari arah lorong, Y/n langsung menghentikan langkahnya, berbalik.
"Es batu.." ia melangkah ke arah lain, dan yang ia temui adalah pintu besi di bagian paling belakang backstage. Mengarah ke tempat parkir.
Dan benar saja, setelah ia keluar dari bangunan besar super ramai itu, semua suara mulai teredam, tidak terlalu berisik di luar sini.
Y/n menghela napas, lalu mulai mengangkat panggilan yang sudah berdering untuk ketiga kali. Pasti Jennie sangat khawatir karena Y/n tak kunjung menerima panggilannya.
"Hallo?"
'Ahh, syukurlah.. Mommy khawatir karena telponnya tak kunjung kamu angkat, kamu baik-baik saja kan?"
Y/n merasa bersalah membuat Jennie khwatir, namun ia juga harus mencari tempat yang aman dan jauh dari kebisingan agar bisa mendengar suara Jennie dengan jelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/176874453-288-k688389.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (TTU Season 2) [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] BOOK 2 KIM UNIVERSE Ketika sesuatu terlihat sama, bukan berarti yang sudah hilang kembali lagi.. Dan ketika benar kembali, maka itu tidak akan sama seperti dulu.. Season 2 of The Truth Untold ⚠️Disarankan baca The Truth Untold dulu...