09.

2.8K 299 18
                                    

"Hey, apa maksudmu? Mommy tidak bisa datang.."

"Mommy ayolah, sekali saja Mommy datang.."

"Tidak, kakakmu tidak akan suka Mommy datang.."

"Kalau Mommy berada diantara ribuan orang, kakak tidak akan tau kalau Mommy datang.. Ayolah demi Felix.."

"Y/n tidak suka keramaian, bagaimana Mommy bisa mengajaknya kesana?"

"Kalau begitu, biar Y/n ikut bersamaku di backstage.."

"Sudah Mommy bilang, Mommy tidak mau kakakmu tau kalau Mommy datang.."

"Mommy tidak di backstage, aku akan memesan tempat khusus untuk Mommy, bagaimana?"

"Biar Mommy pikir dulu.. Lalu Y/n?"

"Aku akan membujuknya.."

"Bibi... Bibi di rumah?"

Atensi Jennie dan Felix beralih pada gadis dengan piama tidur bergambar doraemon yang sedang berjalan dengan mata sipit kearah mereka.

Jennie tersenyum pada sang putri yang ternyata baru bangun dari mimpi indahnya, sementara Felix terkekeh melihat tingkah adiknya yang menggemaskan dengan wajah khas orang bangun tidur.

Y/n langsung duduk diantara Jennie dan Felix setelah sempat memukul tangan sang kakak untuk bergeser, hal itu membuat Jennie menarik hidung Y/n dengan gemas karena pagi-pagi sudah mulai membuat kakaknya kesal.

"Tumben Bibi tidak berangkat bekerja?"

"Hey! Seharusnya kamu senang Mommy di rumah, biasanya saja merengek kalau Mommy tidak ada di rumah saat kamu bangun.." ledek Felix yang langsung mendapat tatapan tajam dari sang adik.

Y/n menyerongkan duduknya menghadap Jennie, jadi posisinya sekarang membelakangi Felix. Sepagi ini gadis dengan mata coklat indah itu sudah kesal pada sang kakak karena perkataannya tadi.

"Bibi, tadi Y/n dengar Bibi dan dia—"

"Hey, aku punya nama.."

Y/n memutar bolamata malas. "Terserah." sementara Jennie terkekeh melihat dua permatanya yang kadang terlihat manis saat saling memberi perhatian, dan terlihat menggemaskan saat berdebat.

"Y/n sayang."

Y/n yang masih memasang wajah kesalnya, menoleh pada Jennie yang tampak akan menjelaskan sesuatu. Y/n diam dan bersiap menyimak.

"Kakakmu ada keperluan di LA, dan dia mengajak Mommy.."

"LA?" Y/n mengernyitkan dahi. "Kalian akan meninggalkan Y/n?"

Y/n menatap Jennie lekat agar Jennie menjelaskan apa yang baru ia katakan, apakah benar Jennie dan Felix akan pergi meninggalkannya?

Tidak! Itu tidak boleh terjadi. Y/n benci sendiri dan sepi, Jennie dan Felix tidak boleh meninggalkannya sendiri.

Jennie menggeleng dengan senyumnya, sementara Felix terdegar terkekeh, lebih tepatnya menahan tawa.

"Y/n akan ikut, kita semua akan ke LA.."

LA? Y/n memejamkan matanya. LA.. Kota itu seperti tidak asing baginya. Tapi..

"Y/n mau?"

LA. Sungguh Y/n merasa pernah mendengar nama kota itu sebelumnya, dan bahkan merasa kota itu pernah menjadi bagian dari masa lalunya.

Benarkah?

"Y/n? Kalau tidak mau tidak apa, Mommy akan—"

"Y/n mau. Y/n tidak ingin kalian pergi meninggalkan Y/n, jadi Y/n akan ikut kemanapun kalian pergi.."

"Termasuk ke lautan?"

"Kakak.."

Dan setelahnya terjadi perang bantal antara dua remaja lupa usia itu, mereka dengan asyiknya saling memukul tanpa peduli Jennie yang hanya bisa menggelengkan kepala. Tampaknya dia harus menghadapi dua bayi besar sekaligus.

.
.
.
.
.

Bandara terlihat sangat ramai, padahal ini masih pukul tiga pagi. Y/n, Jennie, Felix, Bangchan, dan Minho baru sampai di LA International Airport. Pesawat mereka baru mendarat sepuluh menit yang lalu.

Dengan menyewa dua taxi, mereka menuju hotel yang telah dipesan sebelumnya.

Acara yang akan didatangi Felix akan diselenggarakan lima hari dari sekarang di pusat kota LA, dan mereka masih punya waktu lima hari untuk berkeliling dan menikmati indahnya kota LA.

Selain itu mereka juga masih menunggu rekan Felix yang belum datang dari Korea, mereka akan mulai pindah hotel setelah semua member lengkap. Sementara mereka tinggal di hotel yang mereka pesan sendiri.

"Y/n.."

Y/n yang barusaja selesai membersihkan diri, menoleh pada wanita yang menghampirinya. Gadis itu tersenyum pada Jennie sebelum kembali menghadap meja rias dan menata rambutnya.

"Kamu cantik sekali.." Puji Jennie seraya membantu merapikan rambut Y/n yang masih sedikit basah.

Y/n hanya tersenyum, Jennie selalu memujinya seperti itu. Padahal kalau dibanding dengannya, Jennie jauh lebih cantik.

Gadis itu mengernyitkan dahi kala melihat penampilan Jennie dari pantulan cermin di depannya, Jennie sudah rapi dengan busana dominan hitam. Apa Jennie akan keluar?

"Bibi akan pergi kemana?"

Jennie tersenyum, rupanya putri kesayangannya telah menyadari penampilannya yang berbeda. Jennie memasangkan jepit di rambut Y/n sebelum merengkuh pundaknya dari belakang.

"Ikut Mommy mengunjungi seorang ya, Mommy merindukannya.."

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Sabtu, 09 Maret 2019

Save Me (TTU Season 2) [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang