56.

1.9K 237 42
                                    

AGENSI KONFIRMASI WOOJIN SKZ MENINGGALKAN GROUP KARENA MASALAH PRIBADI.

.
.
.
.
.

Y/n mendongak, menatap pemuda yang usianya lebih tua lima tahun darinya itu. Ia menghela napas, sorot matanya meredup.

"Kenapa, Kak?" lirihnya, "Kenapa Kak Woojin ambil keputusan ini?"

Pemuda itu tersenyum, senyum yang sama sekali tidak pernah berubah walau Y/n tau banyak hal yang ia tutupi dengan senyuman itu.

"Kakak ingin berhenti." jawabnya, "Kakak ingin berhenti membohongi banyak orang, Kakak akan memulai semua ini dari awal."

Y/n menggeleng, "Aku minta Kakak berhenti mengikuti rencana mereka, bukan berhenti berjalan di atas impian Kak Woojin."

Y/n menunduk, air matanya menetes tanpa izin, gadis itu merasa bersalah karena telah membuat satu orang harus melupakan impiannya yang sudah mulai merangkak ke puncak.

Woojin yang melihat itu lantas mengulurkan tangannya, mengusap air mata yang mangalir tanpa aba-aba.

"Jangan nangis, nanti Felix marah ke Kakak." ucapnya, diakhiri senyuman.

Y/n bahkan tidak bisa mengangkat kepalanya untuk melihat Woojin, melihat senyuman tulus itu.

"Untuk hal ini, Kakak minta kamu jangan salahin diri kamu, oke? Ini seratus persen keputusan Kak Woojin."

Y/n masih diam, air matanya sudah berhenti, tapi tidak dengan denyutan nyeri pada dadanya. Sesak, rasanya pasokkan oksigen semakin menipis untuknya.

"Masih banyak cara lain, dan kenapa Kak Woojin pilih cara ini?" Y/n mendongak, menggeleng, "Jangan minta aku buat nggak menyalahkan diri, Kak. Nggak bisa." lanjutnya.

"Kakak punya alasan lain, bukan karena kata-kata kamu saat itu. Serius, nggak perlu menyalahkan diri. Kakak beliin es krim deh, asal kamu berhenti merasa bersalah."

Y/n tertegun beberapa saat, ia lupa kapan terakhir kali menikmati lumer dan manisnya es krim. Tapi dengan cepat gadis itu menggeleng.

Ini bukan waktunya lemah karena iming-iming es krim.

"Aku nggak terima kalau alasannya nggak masuk akal, karena bayaran Idol kurang misalnya."

Jawaban Y/n membuat Woojin cengo beberapa saat, sebelum akhirnya meledakkan tawa.

Tawa yang berhasil membuat mereka menjadi pusat perhatian. Woojin segera menaikkan maskernya, sementara Y/n mengenakan penutup kepala jaket tebalnya.

Y/n menoleh, melotot pada Woojin, "Kak Woojin bosen hidup ketawa kenceng di depan umum?"

Woojin mengacungkan dua jari, "Kelepasan."

Y/n mengawasi sekeliling, pagi ini taman tidak begitu ramai, untung saja mereka bertemu di jam sekolah. Setidaknya mereka tidak akan bertemu remaja sekolahan yang bisa saja bagian dari penggemar Woojin dan groupnya.

Y/n bisa mampus kalau itu terjadi.

"Jadi kenapa?" tanya Y/n tiba-tiba.

"Kenapa apanya?" kening Woojin berkerut, "Kenapa nggak jadi beli es krim?"

Bugh! "Becanda mulu, serius!"

"Sekarang jadi kamu yang nge gas." Woojin menurunkan topinya hingga rambut coklat tuanya hampir tertutup semua.

"Buruan, kenapa? Mumpung aku kasih kesempatan ngejelasin nih."

Woojin terkekeh, "Kalau nggak mau, kamu mau ngapain?"

"Aku nggak mau ketemu Kak Woojin lagi." jawab Y/n setelah berpikir sejenak, "Tapi beliin es krim dulu." lanjutnya cepat.

Woojin kembali tertawa walau tidak sekeras tadi, dia bahkan memegangi perutnya untuk menahan agar tawanya tidak meledak semakin lepas dan menimbulkan kecurigaan.

Save Me (TTU Season 2) [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang