Ting tung!
Y/n baru keluar dari kamar mandi saat terdengar suara bel apartemennya, ia langsung berlari ke pintu depan dan mengintip di layar untuk memastikan siapa yang datang.
Senyumnya melebar saat melihat Felix dengan topi dan maskernya sedang menunggunya membuka pintu.
Tanpa pikir panjang, Y/n langsung membuka pintunya dan membiarkan Felix masuk. Sang kakak langsung duduk di sofa setelah menurunkan maskernya.
"Kak Felix kenapa ngos-ngosan kayak habis lari maraton gitu?" tanya Y/n penasaran, lalu duduk di sofa lain.
Felix melepas topinya, "Biasa lah. Di luar rame banget, terus ada yang ngenalin rambut baru kakak. Jadi ya gitu.."
Y/n memerhatikan warna rambut Felix, biru keunguan, pantas saja terlihat mencolok. Apalagi Felix menggunakan topi putih, kontras sekali dengan warna rambutnya.
Untuk informasi, Y/n sudah tidak tinggal di hotel sebelumnya, ia sudah pindah ke apartemen baru yang lebih besar. Apartemen dengan tiga kamar, dapur, dan ruang tengah yang lumayan luas.
Karena itu biasanya apartemen Y/n digunakan tempat pelarian untuk Felix dan teman-temannya. Y/n tidak keberatan, kehadiran teman-teman Felix malah membuatnya tidak merasa kesepian lagi. Apalagi mereka mau mengajari Y/n bahasa Korea.
"Kamu udah sarapan?" tanya Felix setelahnya.
Y/n menggeleng, ini masih terlalu pagi, masih pukul tujuh kurang, bahkan Y/n baru selesai mandi. Niatnya mau makan di cafe dekat apartemen saja.
"Nih, kakak bawain sarapan, tadi sempat mampir beli makan. Kakak mau ke toilet dulu."
Felix beranjak menuju toilet, Y/n membuka bungkusan yang dibawa Felix. Tepat sekali Felix datang, Y/n sebenarnya malas untuk keluar hari ini.
Tring!!
Perhatian Y/n beralih pada ponselnya yang tergeletak di dekat TV, langsung mengambilnya karena menduga pasti Jennie yang menghubunginya.
"Eh, nomor siapa?"
Ternyata bukan, deretan nomor tanpa nama yang terpampang disana. Ini adalah nomor Korea, Y/n tau.
Tring!
Hai Y/n...
Aku Jeon Siwoo. Save nomorku, ya?
Mulut dan mata Y/n membulat, dua detik kemudian berganti dengan senyuman. Ia segera menyimpan nomor ponsel itu dengan nama 'Jeon Siwoo-ssi'. Untung saja Felix sudah mengajarkan cara menyimpan nomor ponsel.
"Ada apa nih senyum-senyum sendiri?" Felix tiba-tiba datang, membuat Y/n terkejut, "Loh, lagi chating sama siapa? Hayoo udah punya kenalan ya disini? Siapa?"
Y/n mengerjap, dengan cepat menggeleng yang malah membuat Felix tertawa.
"Nggak apa, kakak seneng kalau kamu udah punya teman. Siapa sih?" Felix memajukan wajahnya untuk mengintip, tapi dengan cepat Y/n menyembunyikan ponselnya.
"Eh, kok disembunyiin, cowok yaa?"
Y/n memutar bolamata malas, Felix memang super kepo. Dan akhir-akhir ini Felix sering menjodohkan Y/n dengan teman-temannya, salah satunya adalah Jisung, keponakannya Namjoon.
"Kakak lihat dong.." Felix masih berusaha mengintip layar ponsel Y/n, namun gadis itu sigap mematikannya.
"Kakak apasih, udah deh aku mau sarapan. Kakak sarapan nggak?"
Y/n berjalan menjauh menuju dapur sambil membawa makanan yang semula diletakkan di meja tengah, sementara Felix mengekor sambil sesekali mengajukan pertanyaan yang membuat Y/n kesal sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (TTU Season 2) [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] BOOK 2 KIM UNIVERSE Ketika sesuatu terlihat sama, bukan berarti yang sudah hilang kembali lagi.. Dan ketika benar kembali, maka itu tidak akan sama seperti dulu.. Season 2 of The Truth Untold ⚠️Disarankan baca The Truth Untold dulu...