"Y/n..."
Y/n menggeliat pelan ketika merasakan tepukkan pelan di pipinya, gadis itu mengerang. Felix tersenyum tipis melihat tingkah imut sang adik.
"Bangun, kamu belum makan siang.."
Kelopak mata indah itu mulai terbuka dengan malas, bersamaan dengan Felix yang mengusap surai lembut adiknya.
"Ayo makan dulu, nanti kamu bisa tidur lagi.."
Y/n mengangguk malas, beranjak duduk dengan bantuan Felix, selama beberapa saat masih berusaha mengumpulkan nyawa, hingga akhirnya bisa menemukan kesadaran dan melihat sekeliling dengan jelas.
"Kakak!!" mata gadis itu membulat ketika menyadari ia berada di tempat asing, bukan kamarnya. "Aku dimana?" Y/n panik.
Seingatnya, terakhir kali dia tidur di kamarnya setelah menangis hampir semalaman karena akan berpisah dengan Jennie, tapi tiba-tiba terbangun di tempat ini.
"Kamu kenapa? Kita di hotel Seoul, Korea."
"Ha?" tentu saja Y/n terkejut, bagaimana bisa? Teleportasi?
Felix malah terkekeh, "Kayaknya kamu masih ngantuk deh, kamu cuci muka dulu ya, kakak tunggu di bawah."
Setelah mengecup kening sang adik, Felix berlalu keluar kamar dan menutup pintu dari luar. Y/n menatap Felix hingga pintu tertutup, gadis itu mengerjap.
"Korea?"
Y/n beranjak dari posisinya, berjalan terburu menuju jendela kaca besar yang tirainya ditutup. Mungkin Felix tidak membukanya karena takut tidur adiknya itu terganggu cahaya matahari yang menyilaukan.
Ternyata benar, pemandangan di luar terlihat sangat asing. Dari gedung tinggi ini, Y/n bisa menyaksikan pemandangan kota Seoul di tengah hari.
Tunggu...
Tengah hari?!
"Jam 1? Aku belum mandi!!"
Y/n berlari menuju kamar mandi di dalam kamarnya, mandi dengan cepat mengingat Felix menunggunya diluar.
Diluar? Bukannya hotel hanya punya satu kamar? Diluar dimana?
Setelah sekitar lima belas menit, Y/n sudah siap di depan cermin, mengikat rambut panjangnya dengan rapi seperti biasa.
Simple namun cantik, Y/n tersenyum menatap pantulan wajahnya. Ia teringat dengan kata-kata wanita yang ia temui di acara di LA.
"Kamu cantik, cocok sekali jadi Idol."
Sayangnya Y/n tidak yakin dengan hal itu, ia tahu menjadi Idol bukan hanya tentang cantik dan memiliki visual sempurna. Y/n tidak merasa memiliki bakat yang akan mendukungnya menjadi seorang Idol.
Felix terlihat sedang duduk di patry dapur memunggungi Y/n, ternyata hotel ini berbeda dengan yang Y/n tempati di LA.
Hotel ini lebih mirip seperti Apartemen kecil dengan dua kamar dan satu dapur yang tidak berbatas dengan ruang tengah, minimalis namun elegan.
Y/n berjalan pelan menghampiri Felix, berusaha tidak menimbulkan suara. Entah kenapa hari ini ingin saja mengerjai kakaknya itu, sekali-sekali, biasanya Felix yang selalu jail padanya.
"Hayo, mau apa?"
Y/n melompat mundur karena Felix tiba-tiba berbalik dengan senyum lebar, gadis itu mengusap dada seraya mengatur napas, ternyata malah Felix yang mengejutkannya.
Felix tertawa, "Kamu mau ngagetin kakak ya? Hahaha, nggak bisa, kakak itu peka kalau masalah ginian." Felix menyiapkan makan siang yang tadi sudah ia pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (TTU Season 2) [SELESAI]✔
Fiksi Penggemar[IMAGINE PROJECT] BOOK 2 KIM UNIVERSE Ketika sesuatu terlihat sama, bukan berarti yang sudah hilang kembali lagi.. Dan ketika benar kembali, maka itu tidak akan sama seperti dulu.. Season 2 of The Truth Untold ⚠️Disarankan baca The Truth Untold dulu...