"Jadi tadi pergi bentar buat beli ini? Ngapain?"
Y/n tertawa melihat Woojin yang sekarang berdiri di depannya, dengan bangga memamerkan satu lembar kertas yang barusaja ia dapatkan.
"Katanya kamu takut ramai, mana mungkin bisa nonton konser sendiri? Makanya Kakak temenin nonton konsernya."
"Nggak perlu, Kak." gadis itu berdehem untuk meredakan tawanya, "Aku udah gede, bisa nonton konser sendiri."
"No no no. Kamu masih bayi, buktinya pernah hilang dan jadi bahan cari-carian waktu KCon LA, lupa?"
Bagaimana Y/n bisa lupa? Gara-gara kejadian itu Y/n harus terjebak semobil dengan orang dingin bermulut pedas. Kejadian yang tidak akan terulang lagi, Y/n bersumpah untuk itu.
"Yaudah, ayo masuk. Konsernya mulai lima belas menit lagi, untung dapat posisi bagus." Woojin menaikkan maskernya lalu merapatkan topi yang ia kenakan. Bagaimanapun ia harus tetap was-was, apalagi warna rambutnya belum di ganti sejak terakhir comeback bersama SKZ.
Ah, sial. Perasaan Woojin selalu mencelos setiap kali mengingat hal itu, ia tidak pernah membayangkan perjalanannya akan berakhir seperti ini.
Tapi, ia juga tidak bisa melanjutkan semuanya, ia tidak bisa terus-terusan hidup dalam kebodohan dan kebohongan. Ini saatnya Woojin mengubah semuanya, dan kalau bisa memerbaiki yang sudah keliru.
"Ayo, Kak. Semua udah pada masuk nih."
.
.
.
.
.Di tempat lain pada waktu yang sama, pemuda jakung berlesung pipi itu mendongak, menatap megahnya panggung di hadapannya. Panggung yang tujuh hari lagi akan menjadi saksi sebuah project besar yang sempat terhenti karena sebuah tragedi.
Panggung ini berbeda dengan panggung sebelumnya, yang sekarang keamanan penggunaan lebih bisa di jamin. Dan sudah siap seratus persen bahkan untuk di gunakan rehearsal.
Hari ini boys project akan melakukan final rehearsal sebelum hari-H show mereka. Rehearsal kali ini di lakukan di tempat baru, juga dengan formasi baru.
TBZ dan SKZ masing-masing telah kehilangan satu member yang mengundurkan diri dari group karena alasan masing-masing. Dan hal itu tentu berpengaruh dengan formasi pada big project ini.
Untung saja orang-orang yang ikut campur dalam project ini adalah orang-orang profesional yang dapat di percaya. Sedikit perubahan tidak berarti apa-apa untuk mereka.
"TXT TBZ SKZ silahkan berkumpul di backstage untuk breefing."
Soobin Chwe, leader group TXT itu menoleh begitu sebuah suara terdengar. Ia menghela napas, ini saatnya, jangan buat kesalahan dan mari lakukan yang terbaik.
.
.
.
.
."Jangan main-main, putra dan keponakanku juga ada disana. Kamu tidak sedang bercanda kan, Woojin-ah?"
Woojin menggeleng, "Ini masalah nyawa, Tuan Kim. Saya tidak bercanda."
Minhyun memijat pangkal hidungnya karena kepalanya berdenyut. Ia tidak melihat raut dan nada bercanda pada perkataan Woojin kali ini, pria itu tampak serius.
Sekian lama mengenal Woojin yang kini berprofesi sebagai polisi, Minhyun cukup faham kapan pria itu terlihat bercanda dan kapan saatnya dia tampak serius. Kali ini Woojin serius.
"Woojin Park, apa kau sudah membuat rencana? Aku tidak pernah berpikir sejauh ini." Minhyun memiringkan kepalanya, "Sebelumnya, darimana kamu tau? Siapa yang membocorkan padamu rencana besar ini?"
Woojin mengangguk, mengeluarkan ponsel dari saku jaket hitamnya, lalu menyodorkan di atas meja.
"Aku memiliki rekaman percakapan dengan orang yang melapor, anda bisa memeriksanya."
![](https://img.wattpad.com/cover/176874453-288-k688389.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (TTU Season 2) [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] BOOK 2 KIM UNIVERSE Ketika sesuatu terlihat sama, bukan berarti yang sudah hilang kembali lagi.. Dan ketika benar kembali, maka itu tidak akan sama seperti dulu.. Season 2 of The Truth Untold ⚠️Disarankan baca The Truth Untold dulu...