49.

1.9K 249 42
                                    

"Y/n, kamu yakin?"

Y/n memeriksa lagi dokumen-dokumen kecil di tangannya, lalu mendongak.

"Yakin lah, udah beli tiket sama siap-siap, tinggal berangkat. Aku nggak mau ya uangku kebuang cuma-cuma, kamu sih aku ajak nggak mau."

"Bukannya gitu, tapi---"

"Aku akan baik-baik aja." Y/n tersenyum tipis, menenangkan.

Siwoo menghela napas, pemuda itu bergerak maju dan langsung memeluk Y/n yang sekarang hanya diam karena terlalu tiba-tiba.

Siwoo merengkuhnya cukup lama tanpa ada balasan, gadis itu hanya berdiri membeku menerima pelukkan hangat dari Siwoo.

"Nggak lama, kan?"

Kening Y/n berkerut, ia menggeleng dalam dekapan Siwoo.

"Paling seminggu, aku kan harus mulai trainee."

"Jangan lama-lama." Siwoo melepaskan pelukkannya, "Kalau jauh, aku nggak bisa jagain kamu, nggak bisa mastiin kamu aman."

Napas Y/n tercekat, ia tidak bisa berkata apa-apa. Perhatiannya tidak beralih dari mata hitam Siwoo.

"Aku akan baik-baik saja, Siwoo Jeon." Y/n mengalihkan perhatiannya ke koper.

"Tapi kalau aku nggak, gimana?"

Pertanyaan Siwoo membuat Y/n kembali menatapnya, gadis itu memiringkan kepalanya.

"Jangan lama-lama ninggalin Seoul, nanti ada yang kangen."

Ujung bibir Y/n terangkat, "Siapa?"

"Banyak." Siwoo mendadak gugup, "Salah satunya aku."

Dan kali ini tawa Y/n benar-benar pecah, melihat ekspresi Siwoo membuatnya tidak bisa menahan untuk tertawa dan memukul dada pemuda itu.

"Tawa ini yang bakal aku kangenin, aku lupa dunia kalau lihat tawa ini."

Seketika tawa Y/n terhenti, mata gadis itu membulat. Kali ini ganti Siwoo yang tersenyum, ia kembali merengkuh tubuh mungil Y/n.

"Jaga diri di LA, dan cepet balik biar aku nggak kangen ketawanya."

Hal lain yang membuat Y/n tidak berkutik adalah saat ia merasakan kecupan hangat pada puncak kepalanya, cukup lama sampai membuatnya menutup mata menikmati rasa tenang yang di salurkan Siwoo lewat rengkuhannya.

"Aku yang nungguin kamu disini."

.
.
.
.
.

"Iya, Mommy. Dompet Y/n udah tebel nih. Nanti kalau butuh biar Y/n ambil lagi."

".."

"Ini nggak cuma buat sewa hotel seminggu, beli apartement pun dapat, Mommy. Astaga.." Y/n menepuk jidatnya, di seberang sana Jennie tertawa.

"..."

"Iya, aku akan kabari Mommy segera. Dahh.."

Sambungan telephon terputus, Y/n memasukkan ponselnya ke dalam slimbag sambil menggerutu. Bisa-bisanya Jennie terus memeringkat Y/n untuk menelphonnya jika kehabisan uang, padahal Y/n baru keluar dari Bank untuk mengambil segebok uang.

Jennie pikir Y/n kesini untuk wisata dan shoping?

Y/n menyeret kopernya menuju jalan yang lumayan ramai di sore hari, sebentar lagi malam tiba, ia harus segera mencari penginapan dan beristirahat.

Tin tin!

"Awas!"

Y/n memegangi dadanya dengan napas memburu, hampir saja ia melihat kejadian yang mungkin akan menjadi trauma baru untuknya.

Save Me (TTU Season 2) [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang