Prolog

6.6K 236 14
                                    

Author Pov

Seseorang tengah berjalan dengan membawa koper miliknya di bandara. Dia berjalan sambil menelpon seseorang. Dia tengah menelpon orang yang akan menjemputnya.

"Ini apap, amam, sama dik Orl kemana sih gak bisa dihubungi" gumamnya sambil mencoba menghubungi semua keluarganya tetapi tidak ada satupun yang mengajak dirinya.

Tak sampai disitu saja dia terus berjuang untuk menghubungi salah satu keluarganya, sangking sibuknya dia sampai tidak menyadari tubuhnya tengah menabrak sesuatu.

"Astaga fu**" pekiknya dengan kesal. "Astaga handphone gue hancur sudah" pekiknya kembali ketika melihat ponsel miliknya yang berada tak jauh dari tempatnya berada, dimana ponselnya itu sudah retak dibeberapa bagian.

"Dasar yah itu orang buta apa gimana sih sampek nabrak gue" tak membuang waktunya dia yang sudah emosi segera mengambil ponsel miliknya dan segera berdiri untuk melihat siapa orangnya.

"Mbak ma...af saya gak tau" ucap seseorang yang tak jauh dari tempatnya berada.

"Oh jadi elo yang nabrak gue" ucapnya sambil menunjuk orang yang ada dihadapannya ini.

"Iya mbak maaf"

"Loe punya mata kan kenapa cuma jadi pajangan aja mentang-mentang orang kaya belagu amat" makinya kembali dengan terus menunjuk orang yang ada dihadapannya ini.

"Iya mbak saya minta maaf"

"Maaf mbak saya memang salah" ucapnya lagi dengan merasa snagat bersalah.

"Iya emang elo salah"

"Ada yang luka biar saya obati yah mbak maafkan"

"Enggak perlu" kemudian dia menunjukkan ponsel miliknya yang kini telah rusak. "Orang kaya kayak elo itu yah selalu belagu bilangnya cuma minta maaf tapi ini apa barang orang miskin kayak gue dengan mudahnya elo rusak. Mungkin bagi loe yang kaya hp gini kecil bagi loe tapi bagi gue ini sangat berharga. Gue kerja dengan hp ini kalau rusak gini gimana coba. Dan parahnya loe hanya bisa minta maaf aja cih dasar orang kaya sombong" makinya kepada orang yang ada dihadapannya ini namun respon yang diterimanya laki-laki itu tetap diam.

"Gila yah dasar ini cowok kaya gak berdosa banget mukanya" batinnya dengan kesal.

"Astaga pelanggan gue gimana yah? Pasti udah di cancel sama dia" gumamnya ketika teringat sesuatu.

"Ini semua gara-gara elo dasar fu... " belum selesai dia mengucapkannya karena sebuah jari tepat berada di bibirnya.

"Jangan kotori mulut manis ini dengan kata-kata kotor yang kamu ucapkan" ucapan itu diucapkannya tepat didepan wanita yang tadi ditabraknya.

Untuk beberapa saat mereka saling diam dan terpaku satu sama lain.

"Gila kalau dilihat-lihat ini cowok ganteng yah. Astaga Senja elo mikir apa sih ini orang udah ngerusakin hp elo. Sial jantung gue jadi gak santai gini" batinnya.

Dengan kasar dia melepaskan jari itu dari mulutnya. "Gak usah pegang-pegang gue loe, najis tau bibir gue ini dipegang sama elo laki-laki kaya yang sok..."

"Perkenalkan nama saya Rolando. Setelah kamu tau nama saya jadi panggil Rolando saja jangan elo gue gak sopan tau" sebuah uluran tangan diberikan seorang laki-laki yang bernama Rolando itu kepada wanita yang ada dihadapannya ini.

"Saya gak nanya nama el... "

"Rolando" potongnya kepada ucapan wanita yang ada didepannya ini.

"Udah lah gue bisa gila lama-lama deket loe" ucapnya lalu memutar tubuhnya dan hendak pergi namun sebuah tarikan dirasakan dijaket yang dikenakannya lagi.

Rolando & OrlandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang