Orlando Alden Carega Kusuma

1K 87 31
                                    

Orlando baru saja bangun dari tidurnya, kemudian dia mulai mengucek-ucek matanya agar menormalkan pandangannya. Saat pandangannya sudah terbuka sempurna dia mengusap bibirnya yang penuh dengan ilernya. "Eh buset bau banget" gerutunya sendiri.

Dengan masih malas dia mencoba meregangkan semua tubuhnya dipagi ini, tapi ketika dia melihat secercah cahaya di jendelanya membuatnya menatap curiga karena terlihat disana terik matahari semakin meninggi. "Jam berapa sih ini?" Orlando langsung membuka ponselnya untuk melihat jam di ponselnya.

"Busyet udah jam 11 aja, gila tidur gue pules yah ternyata" tak membuang waktunya Orlando segera bangun dari tidurnya dan menuju ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi, tapi saat hendak menuju ke kamar mandi perutnya tiba-tiba mules membuatnya langsung melakukan ritual pagi hari untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang ada diperutnya.

Namun ketika dia duduk di closet tiba-tiba ingatan kisah tentang masa kecilnya dulu tiba-tiba hinggap dalam benaknya saat ini. Dimana dia teringat dulu sewaktu dia masih berumur sekitar lima tahunan, dalam kondisi dia sedang BAB dan kakak kembarnya tengah dimandikan apapnya waktu itu kami membanding-bandingkan kepunyaan apapnya yang besar dan gagah dengan miliknya yang sebesar kacang kedelai.

"Astaga waktu itu kami terlalu polos" ucapnya sambil tertawa-tawa ketika mengingatnya. "Sekarang punyaku sudah tumbuh dengan pesat, bahkan melewati punya apap. Sekarang punya apap mah udah mengkirut jadinya tambah kecil beda sama punyaku yang masih kenceng" ucapnya dengan bangga sambil melihat kearah miliknya.

"Kenapa waktu terasa cepat berlalu seperti ini yah? Dulu aku sama kak Ro sangat polos, tetapi sekarang bahkan kita sudah dewasa dan..." tiba-tiba dia teringat tentang perselisihan dirinya dan kakaknya beberapa waktu yang lalu.

Orlando jadi berfikir apakah hanya karena masalah sepele ini dirinya harus marah seperti itu kepada kakaknya. Sebenarnya dia tidak ingin marah hanya saja kenapa kakaknya melakukan hal itu kepadanya. Dia baru sadar bahwa kakaknya menyukai Zalina sementara dia tidak menyadari bahwa adiknya juga menyukai wanita yang sama.

"Seharusnya elo sadar dulu Ro, kan elo sebagai kakak harus bisa ngertiin perasaan adik loe jangan nusuk dari belakang kayak gini" gumamnya sambil mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Karena jika dipikir-pikir olehnya kembali dia juga keterlaluan memarahi bahkan memukul kakaknya waktu itu, dimana saat itu dia sangat emosi.

"Assh biarlah" putusnya. Kemudian dia membuka ponsel yang dibawanya kemudian dia hendak menghubungi Kenan temannya untuk mengajaknya jalan-jalan entah kemana, karena pikirannya sedang suntuk saat ini tapi ternyata temannya itu sudah mengirimkan pesan kepadanya.

"Foto apa nih?" tanyanya dengan bingung saat ada sebuah foto yang masih proses pengunduhan, dimana gambar itu dikirim dari sahabatnya dan tertera sebuah keterangan dibawahnya.

Wihh ini kakak loe punya cewek baru yah, kok dia update gini sih. Tapi bukannya kakak loe ini alim banget yah dan dia gak mau pacaran tapi ini apa. Gila kemajuan buat Rolando ini 😄

Saat yang bersamaan foto itu berhasil terunduh membuatnya langsung membuka foto itu dan mengamatinya lama, dimana disana ada seorang wanita yang dipotret dari samping tapi wajahnya tidak terlalu jelas dengan posisi duduk menghadap ke matahari, tetapi yang dia bisa simpulkan bahwa dia adalah seorang wanita dari rambutnya yang panjang menjuntai. Dalam pikirannya saat ini hanya satu yaitu, siapa dia?

"Gila ini maksudnya elo apaan sih Ro, loe tega banget" saat mengetahui status itu dari aplikasi instagram membuatnya langsung membuka aplikasi itu dan membuka status kakaknya dan benar disana ada foto yang sama dengan yang dikirimkan sahabatnya.

Hal itu membuat Orlando semakin emosi kepada kakaknya, karena jika kakaknya meng upload foto seperti ini berarti dia ingin memberitahukan kepada semuanya jika sudah memiliki seorang wanita dan itu bukan Zalina.

Rolando & OrlandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang