Setelah dia berada dikampus dengan terburu-buru tadi ternyata dosennya tiba-tiba membatalkan pertemuan mereka untuk bimbingan, membuatnya kini dilanda kesal yang teramat besar. Bagaimana tidak kesal jika dia tadi sudah terburu-buru datang ke kampus sekaligus sudah menyiapkan semuanya berharap akan mendapatkan ACC dari dosen pembimbingnya itu harus sirna begitu saja karena dosennya tidak datang ke kampus.
Hendak memarahi dosennya juga tidak bisa karena nanti dia bisa dipecat menjadi anak didiknya, jadilah dia melampiaskannya kepada stir mobilnya saat ini yang dipukulnya beberapa kali sejak tadi. Biarlah stir mobilnya ini rusak karena nanti dia bisa meminta uang perbaikan ke apapnya yang terpenting sekarang dia bisa melampiaskan kekesalannya.
"Huh udah puas" ucapnya setelah beberapa kali memukul stir mobilnya, kini dia sudah lebih puas membuatnya langsung menjalankan mobilnya.
"Enaknya kemana yah, pulang juga gak enak pasti sepi kan orang-orang belum pulang trus aku mau kemana ini" gumamnya sendirian seraya berfikir dia akan kemana, hingga dia tersenyum karena telah menemukan solusi akan kemana.
"Ajak Zalina makan ah kan tadi habis dapet uang dari mas bro" setelah mengucapkan itu dia mencoba mengirim pesan kepada Zalina dan mereka sebelumnya sudah berkirim pesan dan terakhir Zalina mengabarkan bahwa dia tengah berada di toko buku.
Aku ada di toko buku dekatnya kampus Orl
Nanti aku jemput yah
Okey baik nanti aku kabarin kalau sudah selesai
Itulah pesan-pesan yang dikirimkannya sejak dua jam yang lalu. Kemudian dia mengirim pesan kembali ke wanita itu.
Zal, aku jemput sekarang yah kamu masih disana kan?
Orlando sudah menunggu sekitar sepuluh menit lamanya tapi belum ada balasan disana membuatnya mencoba untuk langsung menghubunginya saja karena dia kini sudah berada didekat toko buku tempat Zalina berada, tapi entah mengapa dia tidak yakin jika Zalina masih ada tetapi juga tidak ada salahnya untuk mencoba melihatnya dulu.
Percobaan pertama panggilannya tidak kunjung diangkat, kemudian dia mencoba menghubunginya lagi namun tetap sama tidak kunjung diangkatnya. "Apa aku langsung kesana saja yah, kemungkinan Zalina keasikan milih buku jadi gak denger ada telepon" setelahnya Orlando memutuskan langsung ke toko buku tersebut siapa tau Zalina masih berada disana dan dia sibuk memilih buku.
Sepuluh menit kemudian dia sudah tiba ditoko buku tersebut, namun sebelum dia sampai didalam toko tersebut dia melihat ada mobil kakak kembarnya Rolando dan seseorang memasuki mobil bersama, tapi sialnya seseorang itu adalah orang yang sejak tadi coba dihubunginya.
"Yah sudah keduluan" gumamnya dengan kecewa. Kemudian dia teringat tadi kakaknya juga ingin membeli buku mungkin mereka bertemu didalam sana.
"Lebih baik aku pulang saja, eh tapi apa salahnya aku ikutin mereka mau kemana" Orlando yang tadinya ingin pulang saja karena nantinya dia sendirilah yang akan sakit hati tapi entah tiba-tiba dia ingin mengikuti kakaknya dan juga Zalina yang akan pergi kemana.
Orlando sebisa mungkin menjaga jarak dengan mobil kakaknya. Seketika dia kembali kesal melihat kakaknya lagi-lagi lebih menang darinya. "Ro, kenapa kamu selalu menang"
Orlando menganggap kakak kembarnya itu selama ini selalu bisa mendapatkan apa yang ingin sekali didapatkannya, seperti halnya seorang wanita. Sudah terhitung banyak sekali wanita yang didekatinya dan semuanya justru menolaknya karena ternyata mereka menyukai kembarannya bukan dirinya. Miris memang tapi mau bagaimana dia tetap kalah saing segalanya dengan kakaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rolando & Orlando
Storie d'amoreSebuah cerita tentang perjalanan anak kembar yang mencari cinta sejati yang sesungguhnya. Sebelum membaca cerita ini harap sudah membaca cerita The Life of a Pilot (TLOP) dan Rengga and Callia terlebih dahulu yah. Berikut empat peran yang akan ser...