Rolando berjalan keluar dari mushollah yang ada didekat halaman samping rumahnya. Saat keluar dari mushollah itu terdengar suara bising dari arah taman, benar disana memang sudah banyak teman-temannya yang hadir disana.
Tanpa bergabung dari keramaian bersama dengan teman-temannya dia berjalan melewati se gerombolan itu namun beberapa temannya yang tau dirinya lewat disana mengapanya membuatnya menjawab sapaan itu.
Setelah menjawab beberapa sapaan dirinya berjalan terus hingga menuju ke halaman depan rumahnya, disana terlihat sudah banyak kendaraan teman-temannya yang terparkir. Rumahnya terlihat sangat ramai malam ini.
Sebenarnya Rolando tidak menyukai keramaian seperti ini, terlebih perayaan yang terlalu berlebihan. Karena seharusnya acara seperti ini digunakan untuk berbagi saja kepada orang yang membutuhkan tetapi Rolando tidak bisa berbuat apa-apa karena ini adalah keinginan adik kembarnya Orlando untuk menginginkan adanya pesta yang besar-besaran di hari ulang tahunnya ini.
Dirinya memang sangat berbeda dengan adik kembarnya itu, jika dia tidak menyukai pesta dan keramaian tetapi adiknya itu sangat menyukai keramai seperti pesta ini. Perbedaan yang sangat jauh memang antara dirinya dan juga sang adik, tapi walaupun banyak perbedaan diantara mereka baik dirinya maupun Orlando selalu bisa menghargai satu sama lainnya.
Saat ini Rolando sudah tiba dihalaman depan, dia melihat ada sosok wanita berhijab yang tengah berjalan dengan santai membuatnya menyapa sosok yang merupakan temannya itu.
"Zalina" panggilnya. Sepertinya temannya yang bernama Zalina itu tidak mengetahui keberadaannya membuatnya mencari-cari seseorang yang memanggilnya karena memang disini agak gelap membuat seseorang bisa tidak paham.
Rolando menghampiri teman wanitanya itu, hingga dia memekik dengan terkejut. "Rolando"
Dengan perlahan dia menghampiri Zalina yang ada disekitar jarak 2 meter darinya.
"Baru dat..." ucapannya belum selesai karena dia begitu dikagumkan dengan keindahan yang ada dihadapannya itu.
"Ro" panggil seseorang yang bernama Zalina itu dengan menggerak-gerakkan tangannya didepan wajah tampan itu.
"Kamu sangat cantik malam ini Zal" batinnya.
"Astagfirullah" Rolando langsung beristighfar ketika menyadari bahwa dirinya tidak boleh melakukan itu.
"Ada apa Ro?" tanyanya.
"Hah enggak kok" jawabnya setelah sadar dari keterpanaannya terhadap orang yang ada dihadapannya ini. Kemudian dia mulai mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Yakin?" tanyanya lagi untuk memastikan jika memang tidak ada apa-apa.
"Iya. Yaudah ayo masuk acaranya mau dimulai" ajaknya segera karena memang acara akan dimulai sekitar 10 menit lagi.
Rolando segera mempersilahkan temannya itu masuk terlebih dahulu sedangkan dirinya ada dibelakangnya. Namun saat sudah berada didalam rumah mereka berjalan berdampingan, rencananya dia akan mengajak Zalina untuk berkenalan dengan kedua orangtuanya sehingga dirinya kini mengajaknya ke bagian dekat tangga dimana orangtuanya berada.
"Kita ke apap sama amam dulu yah Zal gapapa kan? Kenalan dulu sama orangtuaku" ucapnya ketika sudah berada didekat orangtuanya.
"Ehmm i...iya gapapa Ro" jawab orang yang ada disebelahnya.
"Pap, mam" sapa Rolando kepada kedua orangtuanya ketika sudah berada didepannya.
"Aduh siapa ini?" tanya amamnya langsung sambil melihat kearah Zalina yang ada disamping kirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/190801097-288-k499082.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rolando & Orlando
RomanceSebuah cerita tentang perjalanan anak kembar yang mencari cinta sejati yang sesungguhnya. Sebelum membaca cerita ini harap sudah membaca cerita The Life of a Pilot (TLOP) dan Rengga and Callia terlebih dahulu yah. Berikut empat peran yang akan ser...