Seseorang tengah bersiap-siap menghadiri sebuah acara, segala persiapan sudah dilakukannya seperti sekarang ini dia tengah merias dirinya. Dia merias wajahnya tidak terlalu berlebihan hanya make up tipis-tipis saja, setelah dia selesai dan hendak memakai jilbabnya tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah luar.
"Zal, ini Umi. Boleh masuk?"ucap seseorang diluar sana.
"Oh iya mi, masuk saja" jawabnya. Dan tak lama seseorang sudah menghampirinya.
Zalina Zarenya Azzahrah adalah gadis berhijab yang usianya masih 17 tahun. Zalina adalah sosok gadis yang cantik dengan kulit putih bersih, memiliki mata yang lebar, hidung mancung dan bibir yang tipis membuatnya semakin terlihat menawan.
Zalina sudah menggunakan penutup kepada seperti itu sejak usianya 3 tahun, lingkungan dari kedua orangtuanya yang sangat kuat agamanya membuatnya menjadi anak yang baik dan mampu menutup auratnya sejak kecil. Tak pernah sekalipun dalam hidupnya dia melepas hijabnya jika dia tidak berada dikamarnya. Seperti kali ini dia hendak pergi keluar rumah tak lupa menggunakan penutup kepalanya.
Seorang wanita paruh baya menghampirinya dia adalah Umi yang telah melahirkannya kedunia. Umi Zahra ada namanya. Wanta paruh baya itu masih terlihat cantik diusianya yang tak lagi muda.
Zalina memiliki paras yang sangat cantik itu keturunan dari uminya yang memiliki keturunan Arab. Jadi tak heran jika kedua orang itu terlihat sangat mirip bahkan seperti adik kakak jika sedang berjalan berdua.
"Waduh anak umi ternyata udah siap" ucap seorang wanita paruh baya yang tengah mengamati putrinya sedang mengenakan penutup kepalanya itu.
Zalina yang sudah selesai memakai hijabnya langsung memutar tubuhnya menghadap ke Umi yang telah melahirkannya itu.
"Subhanallah anak Umi bisa cantik gini" pujinya kepada sang putri.
Sedangkan yang tengah dipuji-puji itu tengah tersenyum dengan malu-malu. "Ah umi bisa aja, yang cantik itu umi"
"Kata siapa cantiknya umi itu sekarang pindah ke kamu semuanya, jadi gini subhanallah cantiknya luar biasa anak umi" pujinya kembali karena memang benar putrinya sangat cantik, persis seperti dirinya sewaktu muda.
"Udah ah mujinya mi Zal jadi malu" ungkapnya membuat umi nya tertawa.
"Udah siap nih buat ketemu si kembar yang ganteng itu?" tanya wanita paruh baya itu dengan manatap putrinya karena memang putrinya akan menghadiri acara ulang tahun temannya.
"Ketemu teman-teman yang lainnya juga mi bukan hanya mereka berdua" jawabnya sambil menjelaskan bahwa nanti dia akan bertemu juga dengan teman-teman yang lainnya.
"Iya umi paham tapi kan yang punya acara si kembar ganteng itu jadi jelas ketemu mereka dulu dong" godanya kepada sang putri membuat pipi putrinya langsung bersemu merah.
"Ih umi" tiba-tiba pipinya terasa panas mendengar kedua orang teman yang disebut oleh umi nya.
"Udah ah jangan dilanjutin lagi nanti anak umi yang cantik ini bisa terlambat berangkat ke acara itu. Yuk umi antar dibawah pak Suki sudah menunggu" ajaknya kepada sang putri karena dia tak ingin putrinya ini akan terlambat menghadiri acara itu.
"Iya mi, bentar Zal ambil tas dulu" tahannya kepada uminya, kemudian dia segera mengambil tas slempang kecil miliknya dan langsung menuju ke umi nya berada beberapa langkah didepannya.
Ibu dan anak itu turun secara bersama-sama menuju ke lantai bawah. Setelah berada dibawah Zalina segera berpamitan kepada kedua orangtuanya, terutama papi nya yang ada diruang tamu tengah sibuk dengan ponselnya.
"Pi, Mi, Zal berangkat dulu yah" pamitnya dengan mencium tangan kedua orangtuanya secara bergantian.
"Iya Zal hati-hati, ingat jam 9 harus sudah pulang" ingatkan papinya kepada anak semata wayangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rolando & Orlando
RomanceSebuah cerita tentang perjalanan anak kembar yang mencari cinta sejati yang sesungguhnya. Sebelum membaca cerita ini harap sudah membaca cerita The Life of a Pilot (TLOP) dan Rengga and Callia terlebih dahulu yah. Berikut empat peran yang akan ser...