Dengan langkah pasti dirinya berjalan mengikuti langkah apap nya yang ada di beberapa jarak didepannya.
Bagaikan pinang dibelah dua keduanya terlihat begitu mirip bahkan tidak terlihat jika keduanya itu adalah ayah dan anak karena mereka seperti kakak dan adik saja.
Rolando dan Rengga apapnya berjalan sambil sesekali membalas sapaan yang ditujukan kepada keduanya karena mereka kini berada di perusahaan pusat yang dimiliki keluarga Rengga sehingga karyawan disini semua mengenal kedua orang yang berbeda usia itu.
Keduanya berjalan begitu santai sambil beberapa kali tersenyum membuat decah kagum kepada orang yang ada disekitarnya bahkan tak jarang mereka saling berbisik untuk membicarakannya.
"Pak Rengga semakin hari semakin tampan, bahkan jika bersanding dengan putranya tampan seperti kakaknya saja"
"Mereka bagaikan pinah dibelah dua, sangat mirip. Jikalau saja ada mas Orlando pasti akan menjadi pinang terbelah menjadi tiga" kemudian mereka tertawa.
"Ada apa yah tiba-tiba pak Rengga sama anaknya datang kesini? Apakah akan ada acara besar" bisik-bisik itu terucap seiring derap langkah kaki mereka melewati lobby hingga masuk kedalam lift.
"Pap, in...ni ada apa kita datang ke kantor pusat? Memangnya ada masalah" tanyanya ketika dirinya dan apapnya sudah berada didalam lift.
Sejak tadi dia diajak apapnya, dia berfikir bahwa dirinya akan diajak pergi ke kantor cabang milik apapnya untuk kembali belajar tentang bisnis seperti yang sering dilakukannya ketika libur dalam penerbangan. Tetapi ternyata dirinya dibawa oleh apapnya pergi ke kantor pusat. Tidak pernah sebelumnya mereka ke kantor pusat jika tidak ada masalah atau paling tidak ada hal penting, jadi dia ingin menanyakannya sekarang terlebih hanya ada dirinya dan apapnya yang ada didalam lift.
"Nanti kamu pasti tau kak, kita akan membahasnya diruangan papa Gal okey" Rolando hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Tak lama setelahnya mereka tiba dilantai teratas dimana letak ruangan pemimpin utama disini yang dipegang oleh Regal Aditya Kusuma yang juga kakak dari Arengga Bintang Kusuma.
"Assalamualaikum" salam keduanya secara bersamaan ketika sudah masuk disebuah ruangan yang sangat luas.
"Waalaikumsalam" jawab beberapa orang yang ada disana.
Rolando mengerutkan keningnya ketika melihat dimana ruangan papa Regal lebih ramai dari biasanya, jika biasanya diruangan ini hanya ada papa Gal, kali ini berbeda karena diruangan ini ada papa Gal, kak Arkhan, pengacara keluarga, apap Rengga dan juga dirinya.
"Apakah ada masalah yang besar sehingga semuanya berkumpul disini"
"Selama siang maaf kami terlambat"
"Tidak apa-apa pak Rengga kamipun juga baru tiba. Jadi apakah ini semua bisa dimulai" ucap seseorang yang tengah memakai jas hitam ketika Rolando dan juga duduk diruangan kerja papanya.
"Tunggu sebentar pak, saya minta waktunya sepuluh menit lagi untuk menunggu satu orang lagi yaitu anak saya Orlando yang masih dalam perjalanan. Maaf merepotkan" Rengga meminta maaf kepada semua tamu yang sudah hadir disini karena acara ini akan dimulai ketika semuanya lengkap, karena memang inilah aturannya semua pihak yang terlihat harus terlebih dahulu lengkap.
"Coba hubungi adikmu kak" Rolando segera mengambil ponselnya yang ada disaku celananya kemudian dia segera menghubungi adiknya. Satu, dua panggilan tidak dijawab oleh adiknya membuatnya bilang kepada apapnya.
"Tidak dijawab-jawab pap"
"Aduh! Sudah dimana sih adikmu itu" saat yang bersamaan seorang wanita yang memakai baju kemeja hijau tosca yang dipadukan dengan rok span sepanjang lutut berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rolando & Orlando
RomanceSebuah cerita tentang perjalanan anak kembar yang mencari cinta sejati yang sesungguhnya. Sebelum membaca cerita ini harap sudah membaca cerita The Life of a Pilot (TLOP) dan Rengga and Callia terlebih dahulu yah. Berikut empat peran yang akan ser...