Rolando Aldean Carega Kusuma.

932 75 11
                                    

"Kak Ro bentar" Rolando yang mendengar panggilan itu langsung menolehkan dirinya kebelakang dan disana sudah ada apapnya.

"Iya pap ada apa?" tanyanya dengan aneh karena baru saja dirinya dan sang apap tiba dirumah sehabis dari perusahaan tapi kini dirinya dipanggil lagi oleh apapnya, sebenarnya ada apa karena tadi dirinya sudah pamit kekamarnya duluan karena dia hendak shalat ashar namun karena panggilan dari apapnya barusan membuatnya berhenti dan kembali menghampiri apapnya.

"Apa mau bicara sebentar boleh?"

"Bo...boleh pap. Sekarang?" tanyanya dengan ragu.

"Ehmm gimana setelah kita shalat berjamaah iya kak"

"Shalat berjamaah pap?" tanyanya kembali dengan ragu, karena terasa aneh dalam pendengarannya dimana apapnya mau berjamaah dengannya saja padahal selama ini apapnya jarang mengajaknya berjamaah hanya berdua seperti inu jikalaupun berjamaah pasti akan bersama-sama dengan yang lainnya.

"Sebenarnya ada apa ini? Apa ada masalah lagi"

"Kak"

"Ahh i...iya pap ayo"

"Dikamar kakak aja yah shalatnya biar sekalian kayaknya amam lagi mandi juga" Rengga langsung merangkul tubuh putranya Rolando yang tubuhnya lebih tinggi darinya itu.

Kini Rengga dan Rolando berjalan bersama-sama menuju ke kamar Rolando yang ada dilantai satu, setelah itu keduanya langsung menjalankan ibadah mereka dengan khusuk.

🌿🌿🌿

"Sebenarnya ada apa ini pap?" tanyanya kepada sang apap dengan langsung. Dimana kini mereka sudah berada di taman samping rumah lebih tepatnya disamping kolam ikan yang begitu luas dengan banyaknya ikan didalamnya dan diatasnya ada jembatan dibagian tengahnya yang bisa dilalui.

"Apap mau tanya tentang apa yang tengah terjadi dengan kamu dan adik kamu" Rengga langsung memulai pembicaraan itu sambil menabur makanan ke ikan-ikan peliharaannya dan tak lama ikan-ikan itu berkumpul untuk slaing berebut makanan.

"Tidak terjadi apa-apa pap, kami baik-baik saja kok. Memangnya ada apa yah pap" Rolando yang tadinya ada dibelakang apapnya itu langsung berjalan mendekati apapnya yang tengah memberikan makanan kepada ikan-ikan.

Saat ini jujur Rolando merasa bingung dengan ucapan sang apap, karena hubungannya dengan sang adik baik-baik saja hanya saja beberapa hari ini sikap adiknya sedikit aneh kepadanya dan sampai saat ini diapun tak tau penyebab kenapa adik kembarnya bisa seperti itu.

"Tadi pagi apap ke kamar adikmu kak, gak sengaja apap nyeletuk tentang Zalina dan tanggapan adikmu itu merasa tidak suka, terlebih dia kayak marah gitu sama kamu. Sebenarnya ada apa? Apa ini karena Zalina?"

"Aku rasa kita tidak ada masalah pap, terlebih tentang Zalina. Cuma beberapa hari an ini Orlando sikapnya agak aneh sama aku" jelasnya kepada sang apap, kemudian dia mulai berfikir tentang ucapan apapnya tadi apakah benar ini berhubungan dengan Zalina tapi apa itu karena dia rasa mereka tidak ada apa-apa.

Antara dirinya, Orlando adiknya dan juga Zalina memang sudah berteman lama. Bahkan kami sudah selayaknya sahabat, terlebih kami sering menghabiskan waktu bersama dari mulai Sekolah Dasar hingga sampai saat ini.

"Apakah Orlando dan Zalina bertengkar, tetapi kenapa aku juga dibawa-bawa"

"Kak"

"I...iya pap"

"Apap mau tanya sama kamu tapi jawab yang jujur yah"

"Iya pap" Rengga meletakkan tempat makanan ikan yang sejak tadi dipegangnya kini diletakkannya disampingnya, kemudian dia langsung memegang bahu putra sulungnya ini.

Rolando & OrlandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang