Orlando Alden Carega Kusuma

1K 74 12
                                    

NB: Sebenarnya ini harusnya baper yah tapi karena Orlando yang meranin kalian tau sendirilah gimana dia orangnya pasti ngakak 😄



Orlando memandang kesamping kanannya dimana Zalina juga tengah serius memandang kedepan.

"Melihat hal itu apa kamu tega kedua sahabatmu itu tidak bersatu" mendengar ucapannya Zalina langsung menolehkan dirinya kearahnya. "Mereka itu saling mencintai Zal, jangan salahkan Senja karena dia awalnya juga tidak tau ini akan seperti ini. Mereka itu kenal sebelum Senja pergi ke Jogja dan mungkin rasa itu tumbuh ketika mereka di Jogja"

"Jadi mereka..." Zalina menatapnya dengan tak percaya, karena dia sepertinya baru mengetahui hal ini.

"Iya Zal, jangan salahkan mereka kalau mereka memiliki perasaan seperti itu"

"Aku sebenarnya gak marah sama Senja Orl, hanya saja aku kecewa kenapa dia tidak bercerita hal ini sama aku sebelumnya kenapa mereka harus bersembunyi seperti itu jika memang mereka ada hubungan jujur aja sama aku, insayaallah aku iklas"

"Kamu dengerin aku" kini mereka sudah berhadap-hadapan.

Suara riuh disekitar mereka tidak terlalu mereka hiraukan karena mereka hanya fokus dengan pembicaraan keduanya saja.

"Awalnya Senja tau kita adalah sahabat dan kamu punya rasa sama kakak aku, dia mencoba menjauhi mas bro dengan segala cara. Hingga suatu saat aku memberi usulan sama kakakku bahwa dia harus bertemu dengan Senja bagaimanapun caranya untuk menjelaskan semuanya. Sampai kakakku nekat nemuin Senja dikampus tapi dia tidak bertemu lalu dia nekat ke rumahnya. Kamu tau tanggapan Senja kayak gimana?"

Zalina menggelengkan kepalanya. "Senja pikir kak Ro deketin dia itu cuma jadi jembatan buat kamu dan kak Ro baikan dan menjalin hubungan, dia bahkan menjauhi kakakku setelahnya. Dari yang aku tangkep Senja ini gak mau nyakitin kamu karena dia tau se cinta apa kamu sama kakakku"

"Jadi Senja sempet nolak Rolando hanya karena aku, karena dia tidak mau nyakitin aku" Zalina memandang dalam-dalam untuk mendapatkan penjelasan darinya.

"Iya Nja. Dia pokoknya sebisa mungkin menghindar dengan kakakku karena dia tidak mau nyakitin kamu"

"Setelahnya aku berfikir kasian kakakku itu jadi bucin, dia itu galau tingkat dewa dijauhin Senja. Trus aku punya ide untuk mempertemukan mereka. Kamu inget kan beberapa waktu yang lalu kamu aku ajak keluar, mungkin sekitar dua bulanan yang lalu"

Terlihat Zalina nampak berfikir sebentar, kemudian dia menganggukkan kepalanya karena dia sudah mengingat kejadian itu. "Itu adalah rencanaku untuk mempertemukan kakakku dengannya, dengan cara dia menyamar sebagai pasiennya dan akhirnya berhasil. Kak Ro berhasil menjelaskan semuanya dan itu akhirnya dipahami oleh Senja. Akhirnya mereka menjalani hubungan, seperti layaknya sepasang kekasih sampai kamu nge gep mereka dua mingguan yang lalu"

"Tapi kemudian Senja kembali menghindar dari kakakku Zal, bahkan dia ganti nomor dan pindah rumah untuk mengindari kakakku. Hingga seperti inilah mereka bertemu kembali. Memang yah kalau jodoh gak akan kemana kayak kita aja" Orlando yang tadinya mukanya sangat serius kini sudah kembali pada jati dirinya yang suka bercanda.

"Ya ampun aku jahat banget sama Senja yah Orl, aku gak pernah mikirin perasaan Senja bahkan aku menyalahkan dia karena keluargaku diambang kehancuran" Zalina menunduk dengan air mata yang sudah mengalir dengan deras, karena dia kini mengingat-ingat apa yang terjadi akhir-akhir ini dihidupnya, terutama tentang keluarganya.

"Kenapa bisa seperti itu apa Senja sama papa kamu..." belum sempat Orlando melanjutkan ucapannya, tapi sudah dipotong oleh Zalina.

"Astagfirullah Orl, Senja gak kayak gitu orangnya" sahut Zalina dengan langsung karena dia sudah paham akan maksud dari sahabatnya ini.

Rolando & OrlandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang