Putri Senja Jelita

943 69 19
                                    

"Akhirnya gue gak dipecat dan gue dapet gajinya masih utuh gak kurang seperak pun" gumamnya dengan lega sambil emngitung jumlah gajinya karena dia habis mengambil gajinya dari bosnya.

Hal itu sangat berbeda ketika dirinya sebelum menerima gaji ini, dimana dia begitu ketakutan akan dipecat terlebih gajinya tidak akan diberikan ternyata semua prasangkanya itu salah buktinya besok dia masih bisa bekerja disini dan sekarang diapun juga menerima gajinya.

"Berarti laki-laki kurang ajar itu hanya mengancamnya bersyukurlah kalau kayak gitu dia bisa tetap bekerja disini"

Senja jadi teringat tadi dia mencoba memohon-mohon kepada atasannya di bagian Office Girl(OG)  agar dirinya tidak dikeluarkan dan gajinya tetap diberikan, jikalaupun dia dikeluarkan dia sangat iklas tetapi gajinya harus tetap diberikan kan itu sudah menjadi haknya. Tetapi dia mendapatkan tanggapan aneh dari atasannya,  dimana atasannya merasa bingung sebenarnya dia ini kenapa, lantas dia menceritakan semuanya dan sialnya dia diketawakan atasannya.

"Senja-Senja mas Orlando itu tidak punya ke kuasaan untuk memecat karyawan disini, hanya pak Regal dan pak Rengga lah yang berhak jadi jika berbicara seperti itu pasti ancaman saja dan itu berlaku bagi semua anak-anak atasan kita. Baru kalau perusahaan ini dipegang sama mereka, mereka berhak memecat siapapun termasuk kamu"

"Tetapi ibu harap kamu harus hati-hati setelah ini yah, bisa saja setelah ini perusahaan ini dipegang mas Orlando"

Begitulah kata atasannya yang bernama bu Sari, jika dipikir-pikir memang benar apa yang dikatakan atasannya itu. Dia tidak memiliki hak dengan perusahaan ini, dia jadi menyesal kenapa tadi dirinya takut bahkan meminta maaf kepadanya. Dia kan tidak salah, tadi dirinya hanya ingin memberikan pelajaran kepada laki-laki yang bermata keranjang itu saja. Karena baginya laki-laki spesies seperti itu harus segera diberikan pelajaran.

"Okey Senja tidak masalah, jikalaupun nanti kamu bertemu dengannya maka kamu harus kembali membalaskan dendam yang tadi. Yah dia berjanji, pasti dirinya akan kembali memberikan pelajaran kepadanya. Awas saja kamu"

"Sekarang aku harus segera pulang" gumamnya kemudian dia menuju ke ruang ganti untuk mengambil tasnya dan juga berganti pakaian karena setelah ini dia harus bekerja kembali menjadi tukang ojek online.

"Yuk semangat" semangatnya pada diri sendiri ketika dia sudah siap untuk pulang, dimana jaket berwarna hijau yang sudah sering dipakainya bertahun-tahun kini sudah dipakainya. Dan si hijau motornya pun sudah siap tinggal berangkat saja.

Namun sebelumnya Senja mengaktifkan aplikasi yang ada di ponselnya agar bisa segera mendapatkan pelanggan, sudah sekitar 10 menit dia tidak mendapatkan orderan membuatnya bosan. Bahkan di parkiran motor khusus karyawan ini sudah mulai sepi karena karyawan sudah mulai pulang.

"Kalau gitu aku jalan dulu deh siapa tau nanti ada yang kecantol, oh iya aku kan mau ke super market beli bahan-bahan di kulkas yang mulai habis"

Setelahnya Senja langsung tancap gas meninggalkan tempat kerjanya, dia melihat ke jam yang ada ditangannya masih jam setengah lima dan ini masih terbilang sore jika untuknya karena biasanya dia baru keluar dari kantor itu sekitar jam 5 an lebih tapi hari ini adalah penerimaan gaji untuk sekelas OB dan OG maka semua dipulangkan lebih awal dan itu membuatnya sangat bahagia karena dia bisa segera menjalani profesi keduanya yaitu ojek online.

Tapi tiba-tiba dia teringat bahwa harus mentransfer uang ke tempat panti asuhan yang dulu ditempatinya, membuatnya berhenti di salah satu bank pinggir jalan dan mulai menstransfer uang itu.

Senyum lebar terbit diwajahnya ketika melihat sejumlah uang disecarik kertas kecil yang ada ditangannya. Dimana dia baru saja berhasil mentransfer sebagian besar gajinya untuk panti, sedangkan dia hanya menyisakan sedikit saja untuk tabungannya melanjutkan pendidikannya nanti.

Rolando & OrlandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang