"Rapat hari ini saya tutup, dan untuk agenda rapat selanjutnya menunggu kabar dari saya yah" ucap Rolando untuk menutup agenda rapat hari ini.
Agenda rapat hari ini adalah membahas tentang persiapan perpisahan untuk kelas 3 yang rencananya akan diadakan dua minggu lagi. Segala persiapan telah dilakukan oleh panitia penyelenggara seperti siang ini. Semua panitia yang tergabung dalam acara ini langsung mengadakan rapat setelah mereka menyelesaikan ujian terakhir mereka.
Rolando sebagai ketua dari acara tersebut sudah memimpin berlangsungnya acara rapat ini sejak tiga jam yang lalu dan kini dia sudah menutupnya karena memang rapatnya sudah selesai.
Semua teman-temannya pergi satu per satu untuk meninggalkan ruang rapat ini hingga lama kelamaan hanya sisalah dua orang dan iti termasuk Rolando.
Rolando yang baru saja selesai membereskan barang-barangnya miliknya lalu dia mengamati sekitarnya dan ternyata masih ada satu orang yang ada disana sedang mengotak-atik ponselnya membuatnya menghampiri orang itu.
"Zal, kok belum pulang kenapa?" tanyanya kepada orang yang ada didepannya ini.
Orang yang ditanyai itu segera mendongakkan kepalanya dengan menatap sebenar kepadanya lalu mulai menjawab pertanyaannya. "Ini pak sopir gak bisa jemput aku soalnya istrinya sedang sakit, sementara dirumah gak ada orang Ro" ungkapnya.
"Oh yaudah ayo saya antar saja Zal" tawar Rolando kepada temannya yang bernama Zalina ini.
"Eh jangan Ro, nanti ngerepotin kamu" ucapnya dengan tidak enak karena pasti nanti akan merepotkan.
"Udah gapapa ayo daripada kamu masih disini terus"
Rolando mengamati temannya Zalina yang nampaknya berfikir sebentar sebelum menjawab ajakannya terlebih dahulu.
"Apakah tidak akan merepotkanmu Ro? Soalnya rumah kita berbeda jauh" ucap seorang wanita yang mengenakan hijab itu.
"Tidak masalah Zal, aku tidak merasa direpotkan. Yang penting kamu bisa pulang dulu masalah saya gampang" memang benar Rolando sama sekali tidak keberatan, terlebih kasihan Zalina jika harus pulang sendirian dia perempuan akan sangat bahaya.
"Yasudah ayok" putus Zalina, kemudian dia berdiri dari tempat duduknya hingga mensejajarkan tubuhnya dengan Rolando.
Rolando segera berjalan terlebih dahulu, namun saat sudah berada diruang depan ruangan rapat dirinya menunggu Zalina untuk jalan bersama-sama dengannya.
Setelahnya kedua insan itu berjalan berdampingan menyusuri lorong sekolahan yang sudah mulai sepi itu karena memang hari sudah sangat sore membuat sekolah ini sudah sepi.
"Zal"
"Ro" panggil mereka secara bersamaan, kemudian mereka tertawa malu-malu karena secara tidak sengaja saling memanggil.
"Kamu dulu aja Zal ada apa?" tanya Rolando terlebih dahulu sambil mengamati orang yang ada disebelah kirinya itu.
"Ehmm itu Ro ini kan sudah jam setengah lima aku boleh shalat dulu" ucap perempuan itu.
"Saya juga mau bilang gitu Zal, jadi sekarang kita shalat dulu yah" jawabnya dan langsung diangguki oleh teman yang ada disampingnya ini.
Keduanya kini langsung berjalan menuju ke mushollah yang ada di sekolah mereka. Sama halnya seperti di lorong kelas yang terlihat sudah sepi dan disini pun terlihat sama sepinya sehingga ditempat itu hanya ada mereka berdualah yang berada disana.
Rolando dan Zalina berpisah untuk mengambil air wudhu masing-masing dan setelahnya mereka kembali berkumpul saat sudah diberada didalam mushollah. Rolando sudah siap dengan pakaian sarung dan juga pecinya, sedangkan Zalina sudah siap dengan mukenahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rolando & Orlando
عاطفيةSebuah cerita tentang perjalanan anak kembar yang mencari cinta sejati yang sesungguhnya. Sebelum membaca cerita ini harap sudah membaca cerita The Life of a Pilot (TLOP) dan Rengga and Callia terlebih dahulu yah. Berikut empat peran yang akan ser...