Kim Jisoo

18.2K 723 27
                                    

J&L Bar, Gangnam.

Brukk!

"Ahh!". Pekik Jisoo menatap tajam pada seseorang yg menabraknya dan menumpahkan cocktail dibajunya.

"Gwenchanayo? Seseorang mendorongku barusan". Tanya gadis itu pada seseorang yg ia tabrak.

"Apa kau buta? Apa kau tidak lihat bajuku jadi kotor?!".

"Mianhae... Jeongmal mianhae". Ucap gadis itu sambil berusaha membersihkan tumpahan cocktailnya pada orang yg ia tabrak.

"Bodoh! Kau pikir dengan maaf bajuku kembali bersih?!".

"Aku akan menggantinya".

"Huh? Bagaimana kau akan menggantinya jika baju ini sudah tidak dijual lagi alias limited edition!!". Seorang gadis lain mengusap punggung Jisoo pelan berusaha menenagkan.

"Lalu aku harus bagaimana? Aku sudah minta maaf padamu bahkan aku sudah akan menggantinya".

"Pergilah.."

"Mwo?"

"ENYAHLAH KAU DARI HADAPANKU! KAU MEMBUAT MOODKU RUSAK SIALAN!".

Gadis yg dibentaknya itu terkejut dan berdecih kemudian pergi meninggalkan Jisoo yg masih menatapnya tajam. Suasana bar malam itu cukup ramai, mungkin karena besok weekend jadi banyak orang yg menghabiskan waktunya untuk kesana. Dan lagi bar itu adalah bar terkenal dengan pelayanan terbaik di Korea.

Mood Jisoo hancur seketika karena seorang gadis tak dikenal itu menabraknya bahkan menumpahkan cocktail dibaju kesayangannya. Ia ingin pulang, detik ini juga.

"Kau mau kemana beb?". Tanya seorang gadis yg daritadi bersamanya.

"Pulang". Jawab Jisoo dingin sambil melangkah pergi, namun langkahnya terhenti karena gadis yg bertanya tadi, Jisoo membalikkan badannya dan Cupp! Sebuah kecupan menempel pada bibir berbentuk hati miliknya, kemudian berganti sebuah lumatan. Jisoo hanya diam, tidak bergerak, tidak membalas, hanya menatap malas gadis yg sedang melumat bibirnya itu.

Gadis itu menggiring Jisoo ke sudut ruangan bar ini. Ciuman gadis itu semakin agresif, ia menuntun tangan Jisoo untuk menyentuh payudaranya, namun Jisoo menolaknya kemudian melepas ciuman panas gadis itu. Terlihat raut kecewa dari gadis yg menciumnya.

"Maaf Junghwa, aku sedang tidak mood". Barulah Jisoo benar-benar pergi meninggalkan gadis bernama Jughwa itu, ia melangkah keluar bar dan mulai menuju parkiran. Saat ia hendak masuk mobil, ponselnya berdering, dilihatnya siapa yg menelponya "Lalisa🐒". Langsung ia angkat panggilan itu dengan malas.

"Yaaaakkk! Eonnieeee!!!! Kau kemanakan semua pudingku dikulkaaassss!!!!!". Teriakan disambungan telpon itu membuat Jisoo menjauhkan hpnya sejenak, hampir saja telinganya budeg sebelah.

"Bisa kau sehari saja tidak berteriak? Kau tidak takut pita suaramu putus?! Aku pusing mendengarmu teriak-teriak seperti monyet hutan".

"TIDAK BISAA! KAU TELAH MENCURI SEMUA PUDINGKUUUUU!!!! DAN KAU HARUS MENGGANTINYA! KAU HARUS PU-". Sambungan telpon diputus sepihak oleh Jisoo, kepalanya pening mendengar teriakan adiknya yg sudah seperti monyet hutan itu. Ia memutuskan untuk pulang dan tidak lupa mampir ke super market terdekat untuk membeli puding.

Apartemen Jisoo.

"Eonnieee!!! Appoooooo!!!". Teriak Lisa saat Jisoo melemparkan sebuah kantong kresek penuh puding pada Lisa yg sedang asik bermain game dikamarnya. Tak menghiraukan teriakannya, Jisoo melangkah masuk menuju kamarnya.

Ia merebahkan tubuhnya di kasur kingsize kesayangannya itu. Hari ini adalah hari terburuknya hingga moodnya juga ikutan memburuk. Bagiamana tidak menjadi hari terburuk, jika salah satu perusahaan tempat ia menanam saham sebesar 75% malah terkena skandal dan ia tidak bisa mencabut semua sahamnya, ia harus merelakan 40% sahamnya hilang. Belum lagi dijalan saat akan menilik bar miliknya ia diikuti sesaeng gila yg beberapa hari ini selalu berhasil membuatnya bergidik ngeri, bukannya Jisoo takut, hanya saja kali ini tidak hanya satu atau dua orang, mereka mungkin ada sekitar 4-5 orang dan berbentuk grup, mirip seperti begal.

The Queens of Scandals (COMPLETE✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang