Metanoia

3K 356 17
                                    

Pagi ini Jisoo sudah berada di salah satu restoran klasik terbaik di Barcelona, beberapa kali ia melirik jam tangannya sambil mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja. Selama beberapa saat Jisoo masih bergelut dengan hati dan pikirannya, ia menimbang-nimbang apakah ia bisa melakukan ini? Tapi jika ia tidak bisa, maka semuanya akan gagal, bayangan akan masa lalu, kegagalan, kehilangan, kebahagiaan, semua bercampur aduk menjadi satu membuat Jisoo semakin tak karuan, saking terlarutnya Jisoo dalam pergelutan batinnya, ia hingga tak menyadari bahwa seorang laki-laki dengan sweater putih telah duduk di depannya sambil memandangi Jisoo.

"Jisoo-yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jisoo-yaa...". Panggil pria itu sekali lagi sambil melambaikan tangannya di depan wajah Jisoo.

Jisoo terkejut dan langsung mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengembalikan kesadarannya sebelum akhirnya Jisoo berdehem untuk mengembalikan suaranya yg tercekat.

"Maaf aku melamun". Ucap Jisoo dingin.

"Hahaha santai saja, memang sejak kecil kau hobi melamun, bagaimana kabarmu?". Tanya lelaki itu membuka pembicaraan.

"Hmm... Entahlah, sepertinya kelihatan baik-baik saja, tapi entahlah".

"Jika kau mau cerita, kau boleh ceritakan saja, appa tidak akan memaksamu... Dan maaf untuk kejadian sebelum ini, juga semua kesalahan appa".

Jisoo menghembuskan nafasnya keras-keras, jujur saja hatinya terasa seperti terbakar ketika kata maaf terlontar dari mulut pria itu, sebenarnya Hyunbin mengatakan itu tulus dari dalam hatinya meskipun Hyunbin sendiri tau bahwa anaknya itu pasti akan menganggap permintaan maafnya hanyalah sebuah maaf belaka tanpa adanya penyesalan.

Jujur saja Hyunbin sendiri sudah sejak lama menyesal karena lebih mementingkan egonya dan terbakar api cemburu, ditambah lagi Jisoo putri sulungnya sendiri justru membencinya karena ulahnya di masa lalu, banyak kesalahan yg telah ia lakukan pada anak-anaknya sendiri jadi tak heran jika Jisoo akan sangat membencinya dan tidak pernah menganggapnya sebagai appanya.

Bertahun-tahun Hyunbin berusaha mendekati mereka lagi, tapi hal itu hanya berhasil pada Lisa, sejak dulu Lisa memang persis seperti eommanya yg begitu pemaaf, kebalikan dari Lisa, Jisoo justru tumbuh mewarisi watak appanya yg keras dan sulit untuk melupakan kesalahan seseorang, tapi untungnya kelembutan dan perhatian istrinya menurun pada Jisoo, jadi setidaknya Jisoo masih bisa luluh.

Ini hampir setengah jam lebih, tapi Jisoo dan Hyunbin hanya terdiam larut dalam pikirannya, Jisoo hanya beberapa kali meminum winenya sambil menghembuskan nafasnya kasar, diam-diam ia mencuri pandang pada pria yg selama ini sangat ia benci, namun ketika melihat wajah appanya tak bisa dipungkiri bahwa kenangan bahagia masa kecilnya bersama Hyunbin tiba-tiba menyeruak kedalam sudut hati Jisoo yg paling dalam.

"Aarrgghhh!!!! Ini membuatku tersiksa!". Kesal Jisoo tiba-tiba.

"Ada apa? Apakah ada sesuatu yg menganggumu?". Tanya Hyunbin cemas

The Queens of Scandals (COMPLETE✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang