"Kenapa kau selalu memberikan perhatian yg berbeda padaku jika akhirnya kau menolakku Kim Jisoo!". Chaeyeon berteriak sambil menangis di depan Jisoo.
Jisoo sendiri hanya diam, ia tak tau harus bagaimana, selama ini ia sadar bahwa perlakuannya pada Chaeyeon sangatlah berbeda dengan perlakuannya pada gadis-gadisnya yg lain. Jujur Jisoo sangat bahagia jika sedang bersama Chaeyeon, ia bisa merasakan ketenangan setiap kali Chaeyeon memeluknya.
Jisoo mencintainya, Jisoo menginginkannya, Jisoo ingin bersama Chaeyeon, tapi mengapa ia tak bisa mengakui perasaannya sendiri? Mengapa ia lari dari perasaan ini? Apakah ia masih takut untuk mencintai seseorang? Atau ia hanya takut akan sebuah kehilangan ketika mencintai seseorang? Jisoo sendiri juga tak paham dengan perasaannya, ia sangat senang ketika Chaeyeon mengungkapkan perasaannya.
"Mian, aku tidak tau". Jawab Jisoo dingin.
"Aku mohon Jisoo-ya, pikirkan lagi, jangan sampai nanti kau menyesali hal yg sudah tidak bisa dirubah".
"Mari kita jalani saja dulu Chaeyeon-ah".
"Aku akan menunggumu Jisoo-ya, akan ku buktikan kalau aku bisa mencairkan hatimu yg sebeku kutub utara itu".
1,5 Tahun Kemudian...
Jisoo baru saja kehilangan saham hampir 90% belum lagi skandalnya yg tak kunjung henti, ia benar-benar terpuruk, ia tidak tau harus bagaimana untuk memperbaiki reputasinya. Belum lagi teror-teror yg terus mengejarnya, mengancam nyawanya dan adiknya, entah siapa si peneror itu, tapi yg jelas ia tidak main-main dengam semua perkataannya, buktinya sekarang Jisoo berada di ruang tunggu sebuah rumah sakit. Jisoo mondar-mandir di depan ruang emergency, sesekali mencoba mengintip lewat pintu kaca ruangan tersebut, pikirannya benar-benar kacau, ini semua pasti ulah sang peneror.
Lisa yg berada di dalam ruangan itu sedang berjuang mati-matian untuk tetap hidup, seseorang baru saja menabraknya dengan sengaja, dokter sudah mengatakan bahwa kemungkinan Lisa selamat hanya 5%. Lisa mengalami patah tulang leher, tulang rusuk kiri, gegar otak bahkan kehilangam banyak darah, tapi untungnya stock darah yg sesuai dengan milik Lisa baru saja datang tadi siang, jadi setidaknya dokter bisa sedikit terbantu.
Cklek!
Suara pintu terbuka, selama hampir 5 jam, orang yg Jisoo tunggu akhirnya keluar juga, ia menghampiri wanita berseragam putih itu dengan tergesa-gesa dan wajah pucat akibat ketakutan dan kelelahan.
"Bagaimana dok?! Kumohon selamatkan dia!". Tanya Jisoo sambil memegang tangan sang dokter.
"Kami belum bisa memastikan, tapi yg jelas ia masih dalam masa kritis, kita tunggu sekitar 3 jam lagi, jika dia berhasil melewati masa kritisnya, berarti kemungkinannya untuk bertahan hidup menjadi 65% dan kami bisa melanjutkan operasi berikutnya".
"Bolehkah aku masuk dok?".
"Silahkan, waktu anda setengah jam, sebelum perawat mengganti selang oksigennya".
Jisoo buru-buru masuk kedalam ruang emergency tersebut, disana ia mendapati adiknya terbaring lemah tak berdaya, segala macam alat bantu pernafasan dan penyambung hidup menempel pada tubuh Lisa, belum lagi perban yg melingkar dikepala dan rusuknya. Hal itu membuat Jisoo tiba-tiba lemas dan terjatuh dilantai, sedih, takut, marah dan khawatir menjadi satu bercampur aduk dalam dirinya, tapi ia tidak bisa melakukan apapun selain berdoa dan menangis.
"Jisoo-ya! Uljima uljimaa, dia pasti akan baik-baik saja". Ucap seorang gadis yg kini sedang memeluk Jisoo.
"Harusnya aku tidak menyuruhnya pergi malam-malam, harusnya aku saja yg pergi, kenapa aku selalu sebodoh iniii!!". Tangisan Jisoo semakin menjadi-jadi, ia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yg menimpa Lisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/191707207-288-k991287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queens of Scandals (COMPLETE✔️)
Romance⚠️Konten Dewasa⚠️ "I Never Craved Attention, Until I Tasted Yours" -Kim Jisoo.