Barca 1

2.8K 345 40
                                    

"Sayangg... Jangan pikirkan apa yg daddy katakan ndee? Pasti ada cara la-".

"Tidak Jen... Daddymu benar, aku tidak akan pernah bisa menjagamu dengan baik jika aku sendiri belum bisa berdamai dengan masa lalu".

"Kau sudah menjagaku dengan sangat baik Jii, lihatlah luka ini, kau benar-benar menjagaku dengan sangat baik". Ucap Jennie sambil mengelus perut Jisoo yg ber-abs dimana bekas jahitan masih jelas terlihat disana.

"Jenn.. Ini bukan apa-apa, ada hal yg lebih penting yg harus ku lakukan untukmu dan anak kita nanti".

"Apa kau yakin soal ini Ji? Aku tidak ingin melihatmu menangis lagi, rasanya sakit Ji... Aku tau setiap orang punya kelemahan, tapi tetap saja rasanya menyakitkan melihatmu seperti itu". Jawab Jennie sambil memeluk Jisoo dari belakang.

"Justru karena itu aku harus memaafkannya Jen... Jika tidak aku akan terus-terusan tersiksa karena itu".

"Baiklah jika itu maumu, menangislah jika kau butuh, aku akan selalu berada disampingmu". Ucap Jennie yg kini sudah berhadapan dengan Jisoo.

"Gomawo Jen... Terima kasih sudah membuatku berani bertindak sejauh ini, mungkin aku tidak akan pernah bisa seperti ini jika aku tidak jatuh cinta padamu". Jisoo mengelus pipi mandu Jennie dan menempelkan keningnya dengan kening Jennie.

"Saranghae Kim Jisoo".

"Nado saranghae Jennie Kim".

Cup!

Jennie mengecup bibir Jisoo sekilas dan mereka berdua tersenyum sambil berpelukan. Jisoo memang tak habis pikir bagaimana Lisa dengan mudahnya mampu memaafkan masa lalu mereka, padahal Lisa juga merasakan apa yg Jisoo rasakan, sepertinya Jisoo harus belajar pada Lisa.

"Jenn... Stop! Itu geli". Ucap Jisoo sambil menatap datar pada Jennie yg sejak tadi tak henti-hentinya menciumi wajah dan leher Jisoo.

"Hehe mian, Jensoo kecil sedang gemas daddyyyyyy~~". Sahut Jennie sambil mengembangkan pipinya dan memanyunkan bibirnya.

Jisoo hanya memutar matanya malas sebelum akhirnya menyerang Jennie dengan menggelitikinya.

"Kkkyyaaakkk! Gelii jiii ahahahahah!".

"Suruh siapa mengganggu orang yg sedang berpikir hmmm?!".

"Jjiii geliii ahahhahaha miaaaannnnn Jiii hahahahha".

Dughh!

"Aawwwww!". Pekik Jennie ketika kepalanya dan Jisoo saling terbentur.

"Jennn kepalamu keras sekaliiii". Ucap Jisoo sambil mengusap kepalanya yg rasanya benjol.

"Kan salahmuuuu! Sakit Jiiiii~".

"Aiiisshhh sini sini coba ku lihat".

Jisoo meraih kepala Jennie dan mengusapnya sambil meniupnya, sedangkan Jennie tersenyum bahagia karena perlakuan Jisoo. Jisoo memang sangat penyayang, tapi ketika mengetahui Jennie hamil ia jadi lebih penyayang dan perhatian.

Tak lama kemudian ponsel Jennie berdering, tertulis nama "Bapak gue bukan bapak lu!" Di ponselnya, Jennie buru-buru mengangkatnya dan Jisoo hanya mendengarkan sambil tiduran bersama Dalgom dan Kuma.

"Apa kalian hanya akan di dalam kamar saja? Apa kalian akan memberiku cucu agar aku merestui kalian? Keluarlah ini liburan". Tut!

Belum sempat Jennie menjawab ucapan daddynya, sambungan telepon sudah di putus sepihak oleh Jiyoung, Jennie langsung menoleh kearah Jisoo dan Jisoo segera bangkit untuk menuruti apa yg daddy Jiyoung katakan.

The Queens of Scandals (COMPLETE✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang