Metanoia 2

3.2K 344 27
                                    

Brakkk!!!!

Bantingan pintu itu membuat Jennie langsung melemparkan ponselnya hingga terantuk ke kepala Kuma membuat Kuma ikut terkejut dan terbangun dengan posisi waspada. Dari ambang pintu terlihat sang pelaku yg membanting pintu itu sedang berjalan malas masuk ke kamarnya, siapa lagi jika bukan Jisoo.

"Tidak bisakah sekali saja kau tidak membanti––". Ucapan Jennie terhenti ketika Jisoo mengarahkan telunjuknya kebibir sexy Jennie, menandakan agar ia berhenti bicara.

Jisoo merebahkan tubuhnya dengan paha Jennie sebagai bantalan dan menenggelamkan wajahnya pada perut rata milik Jennie. Jennie menghela nafasnya sejenak sebelum akhirnya mengelus kepala Jisoo lembut, menyalurkan ketenangan bagi Jisoo yg saat itu moodnya sedang tidak jelas.

"Everything ok baby?". Tanya Jennie masih mengelus kepala Jisoo.

Jisoo hanya menggelengkan kepalanya dengan wajah yg masih bersembunyi ke permukaan perut Jennie. Jennie membiarkan Jisoo untuk tetap dalam posisi itu hingga nanti ia akan bilang sendiri akan apa yg terjadi.
Jisoo masih tetap pada posisinya selama
hampir kurang lebih 15 menit sebelum akhirnya ia mau bersuara.

"Chagiyaaa~ Jendeukiiii~~~". Rengek Jisoo yg masih menyembunyikan wajahnya di permukaan perut Jennie.

"Ndee? Ada apa sayang? Kenapa superheroku bersedih seperti ini?". Tanya Jennie lembut.

Krucukkkk~~

Suara khas cacing kelaparan itu membuat senyum Jennie luntur berubah menjadi raut wajah datar, bahkan Jennie menghentikan elusannya pada kepala Jisoo membuat Jisoo mendongak dengan wajah tanpa dosa dan memelas.

"Tidak bisakah kau romantis sedikit?!" Ketus Jennie sambil menatap Jisoo tak percaya.

"Aku lapar~".

"Makanan Dalgom masih tersisa, kau boleh menghabiskannya". Jawab Jennie sambil beranjak pergi.

Tapi Jisoo dengan sigap menarik tangan Jennie hingga akhirnya ia jatuh dengan posisi memeluk Jisoo.

"Ji! Ini masih siang!". Ucap Jennie yg menyadari ulah Jisoo.

"Hah?!".

"Hentikan kegiatan mesummu itu Jii!!".

"Aku tidak melakukan apapun Jen". Jawab Jisoo sambil meminggirkan tubuh Jennie darinya.

Sejenak Jennie menoleh kebelakang untuk melihat apa yg sejak tadi menyenggol pantat indahnya itu. Jisoo menahan tawanya ketika tau Kuma yg sedang memainkan bola kesukaannya di dekat pantat Jennie, sedangkan wajah Jennie sendiri sudah sangat merah karena salah mengira kalau yg sejak tadi menyenggol pantatnya adalah Jisoo.

"APA?! TERTAWA LAH! AYOO! TERTAWA!". Sergah Jennie dengan tatapan tajamnya.

Jisoo langsung menelan ludahnya dan beringsut sedikit menjauh dari Jennie, tatapan Jennie rasanya benar-benar membuatnya sesak nafas dan seperti dikuliti hidup-hidup.

"Kau horny ya?". Tanya Jisoo yg melangkah kearah kulkas untuk mengambil sebotol minuman dingin.

Bughh!

Jennie melayangkan bantalnya tepat ketika Jisoo berbalik kearahnya dan sukses mengenai wajah Jisoo hingga minuman yg ia pegang hampir terjatuh karena saking kerasnya lemparan Jennie.

"FILTER OMONGANMU KIM JISOO!". Teriak Jennie frustrasi.

"Kenapa wajahmu memerah? Kau serius horny? Pftt!". Jisoo meledek sambil menahan tawanya agar tidak meledak.

"MEMANGNYA KENAPA KALAU AKU HORNY HAHHH?! BUKANNYA HARUSNYA KAU SUKA!".

"Tidak apa-apa sih, tapi ini masih siang".

The Queens of Scandals (COMPLETE✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang