Sore ini dokter baru saja memarahi Jisoo habis-habisan karena belum meminum obatnya sejak pagi dan Jisoo kurang istirahat, tapi bukan Jisoo namanya jika tidak mengacuhkan semua perkataan dokter itu. Yuna juga berkali-kali menelepon Jisoo karena banyaknya permintan wartawan untuk mewawancarai Jisoo dan Jennie, pihak agensi belum tau soal kasus penculikan Jennie, begitu juga Irene, Wendy dan Seulgi, bukannya tidak mau berbagi tapi Jisoo ingin menutupi kasus ini rapat-rapat, ia tidak ingin membuat orang lain cemas dan ikut khawatir, cukup sudah ia merepotkan Lisa, Bobby, Hanbin dan Jihwan.
Jisoo masih setia mengintai keadan Jennie, ia terlihat benar-benar mogok makan dan entah sudah berapa kali lelaki itu main fisik terhadap Jennie. Geram? Jelas! Tapi berkali-kali Jisoo menahan emosinya, Lisa masih butuh waktu sedikit lagi untuk menentukan kapan akan merebut Jennie kembali sambil menunggu apa yg Jisoo pesan datang. Kini pekerjaan Lisa, Bobby dan Jihwan sudah selesai dalam urusan retas-meretas, Lisa hanya tinggal membantu Jisoo untuk mengumpulkan data soal JB dan perusahaannya serta sesekali ikut memantau keadaan CCTV.
"Jisoo-nie, pesananmu datang nanti malam, aku meminta Jaehyun untuk mengabariku ketika barangnya datang dan aku akan segera kesana untuk membayar sisanya". Ucap Lisa sambil tiduran di paha Rose dan mencari data-data JB.
"Bagus, apakah dia masih mogok bicara?". Tanya Jisoo.
"Jaehyun bilang masih, bahkan ia mencoba kabur tapi berhasil Jaehyun amankan".
Jisoo hanya mengangguk mendengar ucapan Lisa.Digudang Jennie sedang berusaha mati-matian untuk menahan rasa perih di wajahnya akibat beberapa kali ditampar oleh JB, ia menahan rasa lapar dan lelahnya juga. Air mata Jennie menetes ketika mengingat bagaimana Jisoo memperlakukannya dengan sangat lembut dan pengertian, tak pernah sekalipun Jisoo memarahinya bahkan sampai main fisik padanya.
"Kim Jisoo!!! Kenapa kau lama sekaliii!!! Hiks hiks hiks". Tangis Jennie pecah ketika bayangan akan senyuman Jisoo melintas dipikirannya.
Dadanya sesak karena selama tiga hari ini ia berusaha menahan tangis dan amarahnya, belum lagi rindu akan kehadiran Jisoo. Disaat yg sama Jisoo juga menangis melihat Jennie yg frustrasi mengharapkan dirinya untuk segera menyelamatkannya, ingin rasanya Jisoo memeluk gadis kesayangannya itu, mengatakan padanya bahwa ia adalah gadis yg kuat dan tak perlu khawatir lagi karena kini Jisoo sudah bersamanya, Jisoo akan melindunginya, tapi semua perkataan itu masih Jisoo simpan dalam-dalam.
"Jen maafkan aku karena terlalu lama membuatmu menunggu, aku akan segera menyelamatkanmu, aku bersumpah akan menghancurkan lelaki itu seperti lelaki itu menghancurkan ketenanganku". Batin Jisoo dalam tangisnya.
Suara pintu terbuka, menunjukkan JB baru saja masuk dan seperti biasa ia duduk di depan Jennie, melihatnya dari atas kebawah, terkadang menunjukkan senyum yg mengerikan, Jennie tak pernah menghiraukan keberadaan JB, ia selalu mengacuhkannya.
"Kenapa kau menangis sayang? Apa ada yg menjahatimu? Katakan padaku siapa orangnya?!". Ucap JB berusaha menghapus airmata Jennie tapi Jennie tepis dengan memalingkan wajahnya.
"Siapa? Kim Jisoo yg menyakitimu? Wah wah sudah ku bilang jangan berharap banyak padanya, ia tidak mencintaimu Jen, kalau memang dia mencintaimu, pasti ia sudah datang untuk menolongmu sejak kemarin".
Jennie hanya terdiam menahan amarah dan tangisnya, berani sekali ia mengatakan omong kosong soal Jisoo, tidak akan ada orang lain yg mampu sepertinya, Ketika pasangan lainnya akan muak dan jenuh pada pasangannya maka Jisoo tidak pernah melakukan itu, ketika mereka membentak pasangannya hanya karena masalah sepele maka Jisoo hanya akan menghela nafasnya atau mengusap wajahnya kasar dan meminta maaf meskipun itu bukan salahnya, bahkan ketika pasangan mereka berusaha pergi dan justru dilepaskan maka Jisoo akan dengan sekuat tenaga untuk mempertahankannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/191707207-288-k991287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queens of Scandals (COMPLETE✔️)
Romansa⚠️Konten Dewasa⚠️ "I Never Craved Attention, Until I Tasted Yours" -Kim Jisoo.