Getting Sick

4K 412 48
                                    

"Hooeekkk ohok ohok ohokk!!!".

"Hoekkk!!! Hooekkk!!! Aaarrgghh siall!!".

Ini hampir yg ketujuh kalinya Jisoo bolak balik ke kamar mandi karena perutnya mual sekali malam ini, rasanya tenggorokannya sudah sangat sakit karena memuntahkan makanan bahkan hingga tak mengeluarkan apapun.

"Gwenchanayo? Berbaringlah aku akan membuatkanmu susu hangat". Ucap Jennie yg menuntun Jisoo ke kasur.

Jennie buru-buru turun dan membuatkan segelas susu hangat untuk Jisoo. Sudah hampir dua jam Jisoo bolak-balik ke kamar mandi karena ia mengeluh perutnya mual. Jisoo sempat tertidur sebentar setelah muntah untuk yg ke empat kalinya saat pukul 11 malam tadi. Mungkin itu karena pengaruh obat yg Jennie berikan tadi, tapi nampaknya efek itu tidak bertahan lama hinggapada akhirnya Jisoo kembali muntah-munta setelah lewat tengah malam. Hal itu benar-benar membuat Jennie khawatir, pasalnya selama ini Jisoo tidak pernah sakit hingga seperti ini, dengan hati-hati Jennie membawa nampan berisi susu hangat dan membantu Jisoo untuk meminumnya, tidak sampai setengah gelas, Jisoo sudah tidak bisa meminumnya lahi karena mual, tapi untungnya ia tidak muntah lagi.

"Kajja kita ke rumah sakit Ji". Ajak Jennie sambil menyelimuti tubuh Jisoo.

"Shirreooo Jendeuki, aku baik-baik saja, mungkin aku hanya kelelahan".

"Tapi tubuhmu sangat panas sayangg". Jawab Jennie sambil menunjukkan suhu termometer yg baru Jisoo berikan padanya.

"Gwenchanaa, aku hanya perlu tidur seharian dan nanti juga akan sembuh".

"Pokoknya kalau besok pagi kau belum juga membaik, aku akan memanggilkan dokter!". Tegas Jennie sambil mengompres Jisoo.

"Ndee my Queen, ku pastikan aku akan baik-baik saja besok".

"Yasudah kau tidurlah, aku akan mengompresmu hingga demammu turun".

Cup! Cup! Cup! Cup!

Jennie menciumi seluruh wajah Jisoo, berharap itu bisa sedikit meringankan rasa sakitnya. Jisoo tersenyum senang ketika Jennie melakukan hal itu, Jennie sering melakukannya ketika Jisoo sedang lelah atau banyak pikiran, Jennie bilang itu adalah caranya menyalurkan semangat dan rasa sayangnya.

Kini Jisoo mulai tertidur, sedangkan Jennie masih setia menemaninya sambil mengompresnya, keadaan Jisoo benar-benar membuat Jennie khawatir, ia paling benci jika harus melihat orang yg ia sayangi sedang sakit, Jennie turun untuk mengganti air kompresan dengan yg baru. Ini masih pukul 3 biasanya Jennie akan tertidur pulas tapi kali ini rasanya ia tidak ingin tidur, ia ingin menemani Jisoo hingga ia baik-baik saja.

"Chuu~ jangan sakitt... Jeball~". Ucap Jennie yg tak sadar air matanya sudah menetes.

"Aku tidak tega melihatmu seperti iniii". Lanjut Jennie yg kini mengelus lembut puncak kepala Jisoo.

Kini Jennie menghapus airmata yg membasahi pipinya dan memberikan ciuman pada dahi Jisoo, ciuman itu mendarat lama sekali di dahi Jisoo, Jennie berharap setelah ini panasnya akan turun.
Setelah melakukan itu, Jennie berbaring di samping Jisoo sambil mengelus kepalanya lembut. Jennie menatap tiap inchi wajah Jisoo, hingga tatapannya berhenti di bibir hati milik Jisoo yg kini terlihat agak pucat, Jennie tersenyum ketika membayangkan bibir itu mengembang membentuk hati seperti yg selama ini Jisoo lakukan, tanpa Jennie sadari ia ikut tertidur disamping Jisoo.

"Jisoo-yaa bangunlah". Ucap seseorang yg berada disamping Jisoo.

"Eomma...". Ucap Jisoo ketika melihat eommanya berada disampingnya.

"Ndee, sembuhlah, kasihan Jennie mengkhawatirkanmu".

"Jisoo rindu eomma hiks hiks". Ucap Jisoo sambil memeluk eommanya.

The Queens of Scandals (COMPLETE✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang