-Satu-

981 54 8
                                    

Pada suatu malam Salsha berenang ke menuju daratan. Ia ingin mencari kekasihnya yang ditahan oleh ayahnya sendiri. Ia berenang dengan air yang tiba-tiba berombak. Ia terbawa ombak dan terdampar di tepi pantai. Ekornya terluka sehingga ia tak dapat bergerak karena ekornya tertindas oleh batu.

Sunrise telah datang, Iqbaal seorang laki-laki yang sangat menyukai sunrise dan juga sunset saat ini tengah berada dipantai. Iqbaal seperti mendengar suara orang minta tolong. Iqbaal mencari arah suara itu. Ia melihat ada sesuatu yang bergerak seperti ekor ikan besar tertindih batu. Iqbaal semakin mendekat dan ia mendapati seorang perempuan lemas tanpa busana.

"Hey apa yang kamu lakukan disini? Dasar mesum pakai pakaianmu?"

Salsha hanya diam saja ia tak tahu apa yang dimaksut oleh Iqbaal. Karena di istana ia adalah duyung dan memilih ekor. Dan sisik yang menutupi tubuhnya.

"Hey apa kamu tuli? Apa kamu tidak tahu apa yang ku katakan?"

Salsha menggelengkan kepalanya.

"Kamu ini berasal dari mana? Apakah dari suku pedalaman? Tapi mengapa kamu cantik."

"Ekorku sakit, tolong pindahkan batu itu."

"Ekor? Maksud kamu kaki?"

Iqbaal mengangkat batu yang menimpa perempuan aneh yang ada dihapanya itu.

"Pakailah kemejaku, pasti akan seperti daster dibadanmu yang mungil sehingga dapat menutupi hal yang tak boleh dilihat."

Salsha meraih kemeja Iqbaal, namun ia masih terlihat bingung.

"Apa kau tak bisa memakainya? Apa harus aku yang pakaikan? Aku ini laki-laki  normal yang juga punya nafsu."

Salsha masih terlihat terdiam, ia bahkan tak tahu apa yang dibicarakan oleh laki-laki yang ada di depanya itu. Iqbaal mendekatinya, dan ia terlihat sedikit takut. Iqbaal memakaikan pakaian pada Salsha.

"Sungguh baru kali ini aku tahu seperti apa dalamnya seorang wanita. Sungguh pandangan yang menarik. Mikir apa aku ini." Batin Iqbaal.

Iqbaal menggendong depan Salsha, dan membawa Salsha ke tempat penginapannya. Ia ingin mengobati luka Salsha, dan kemudian akan mengantarkan Salsha pulang. Iqbaal membaringkan Salsha di sofa. Dan ia mengambil kotak obat. Iqbaal membersihkan luka Salsha dengan alkohol. Salsha terlihat meringis kesakitan.

"Apakah sakit?"

Salsha mengangangguk, Iqbaal menatap Salsha.

"Apakah kamu tak bisa bicara? Siapa namamu?"

"Salshabilla."

"Darimana asalmu?"

"Istana bawah laut."

Iqbaal tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Salsha.

"Kamu ini apa? Putri duyung?

"Iya."

"Mana ada putri duyung, dasar cewe halu. Apa kamu lapar akan ku buatkan makanan."

Salsha menatap Iqbaal, dan Iqbaal medekatkan wajahnya ke wajah Salsha seolah akan menciumnya.

Tbc

Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang