•Tiga puluh satu•

299 25 3
                                    

"Jika aku tak dapat memilikinya maka kamu juga tak boleh memilikinya. " Batin Zara.

Iqbaal dan Zara masih saling pandang satu sama lain. Iqbaal tak peduli dengan ucapan Zara.

"Dulu bersamamu memang indah, namun ketika kamu memilih pergi semuanya musnah." -Iqbaal.


"Kita ditakdirkan berpisah, jadi jangan berharap kita bisa bersama lagi. Setelah kepergian Salsha, bagiku dia masih kekasihku karena kita tidak bisa memutuskan sepihak." Ucap Iqbaal.

Zara keluar dari ruangan tempat Iqbaal dirawat. Sedikit air mata jatuh kelantai. Karena ia masih keturunan duyung maka air mata itu berubah menjadi mutiara. Bella masuk ke ruangan kakaknya.

"Kenapa dengan kak Zara? Apa kakak menyakitinya?"

"Aku hanya bilang kebenaran agar dia tidak terlalu berharap lebih."

Bella memeluk sang Kakak, Iqbaal tersenyum sambil mengelus rambut Bella.

"Aku sayang sama kakak, dan aku ingin kakak menikah, punya anak dan hidup normal. Bukan seperti kehidupan kita."

"Kakak juga sayang sama kamu."

"Kamu adalah alasan pertama untuk kakak tertap bertahan, dan kamu adalah wanita kedua setelah ibuku. Meski ibu kita berbeda." Batin Iqbaal.

Salsha yang bisa melarikan diri kembali ke lautan. Ia kembali berenang kelautan, dan kini kerajaan bawah laut juga sudah normal. Karena pangeran Aldi juga telah menjadi manusia. Karena sayapnya yang dipatahkan oleh raja Denom.

"Kamu bisa saja menolak hadirku, namun lihat saja nanti kamu akan berlutut dihadapanku." Zara.

Kisah yang tak pernah Iqbaal katakan kepada Bella. Jika Bella bukanlah adik kandungnya, mereka hanya sama bapak namun beda ibu. Bella bahkan tidak tahu jika ibu kandungnya selama ini masih hidup. Ibu kandung Bella sendiri yang menyerahkan Bella sewaktu masih kecil kepada Iqbaal. Iqbaal hanya tak ingin Bella tahu jika ibu kandungnya membuangnya.

"Rindu, aku merindukanmu. Wanita cuek dengan senyum menawan." Batin Iqbaal.

Meskipun Zara berusaha menghapus ingatan Iqbaal tentang Salsha. Namun ingatan itu sangatlah kuat, hingga tak ada yang mampu menghapus ingatan Iqbaal tentang Salsha. Bahkan Salsha sendiri tak mampu menghapus ingatan Iqbaal.

Salsha meminta maaf kepada Raja Aslan dan ratu Alina. Karena ia sedang hamil anak manusia. Dan sebelum Salsha melahirkan maka ia harus diasingkan. Karena bisa membahayakan duyung laki-laki. Karena ketika duyung hamil bukan dengan pasangannya duyung itu akan terlihat menarik namun hanya akan membuat duyung laki-laki mati karena tidak terbalas cintanya.

"Aku akan kembali bersama dengan anak kita, jadi tunggulah." Batin Salsha.

Jasad Angga telah ditemukan dan telah dimakamkan di istana. Orang yang pernah Salsha cintai, dan orang yang mencintai kakaknya sendiri. Zara adalah kakak Salsha, dan seharusnya yang menjadi ratu adalah Zara. Namun Zara memilih bersama dengan manusia. Yang pada akhirnya manusia itu ia tinggalkan.

"Kakak baik-baik saja, Kakak sudah sembuh jangan cemaskan kakak."

"Aku menyangimu kak, cepat sembuh." Ucap Bella sambil mengecup kening kakaknya itu. Bella pamit untuk bekerja.

To: Salsha

Ku harap kamu membawa ponsel di lautan, entah dimana kamu berada saat ini. Cintaku masih sama dan aku masih mencintai mu.

From :Iqbaal

Pesan itu centang dua, Iqbaal terlihat gembira ia berharap Salsha segera membalas pesannya.

Tbc

Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang