"Kini berpisah sayang, kita berpisah lagi. Tapi aku yakin kita akan bertemu lagi. Aku akan menunggumu disini." Ucap Salsha.
Ucapan yang tak dapat didengar oleh Iqbaal. Salsha mengulurkan tangannya pada Iqbaal, dan Iqbaal meraih tangan Salsha tanda jika waktunya mereka harus berpisah sebentar. Salsha beranjak pergi, dan berenang menuju tengah laut. Iqbaal masih memandangi kepergian Salsha, hingga mata Iqbaal tidak dapat melihat Salsha.
Iqbaal ingat jika ia harus menyelamatkan Bella. Iqbaal segera kembali ketempat mereka disekap tadi. Iqbaal terlihat sangat mencemaskan sang adik. Keluarga satu-satunya yang dimiliki oleh Iqbaal. Wanita pertama yang akan ia selamatkan jika terjadi sesuatu.
Angga kehilangan jejak Salsha, setelah menunjukan sinyal jika Salsha telah kembali kelaut. Dan kini Salsha berenang menuju laut Bali. Atau tepatnya berenang menuju istananya. Meski istananya kini telah porak-poranda karena ulah raja Demon.
"Ayah, aku ingin semua ini berakhir. Aku ingin kadamaian antara bangsa duyung dan bangsa peri."
"Jalan satu-satunya kamu harus menikah dengan putri Salsha."
"Aku jatuh cinta dengan bangsa lain, meski putri Salsha sangat cantik."
"Manusia itu?"
Aldi menatap sang ayah, ia menarik nafasnya.
"Iyaa aku cinta dengan Steffi."
"Bukankah dia telah menolakmu? Dan takut denganmu?"
"Aku ingin menjadi manusia ayah, potonglah sayapku."
Raja Demon nampak murka mendengar ucapan Pangeran Aldi.
"Kamu tak akan pergi kemanapun, prajurit penjarakan pangeran Aldi."
Aldi diasingkan, dipenjarakan oleh ayahnya sendiri.
Iqbaal telah sampai di tempat Bella disekap. Terlihat Bella masih diikat ditempat itu. Iqbaal berusaha memberi sinyal kepada Bella jika ia telah datang. Dan Bella terlihat sangat lega ketika tahu jika sang kakak telah datang.
"Dan aku mulai sadar ini bukanlah cinta, dan ini hanyalah obesesiku untuk bersamamu lagi." Batin Zara.
Zara nampak menyesali perbuatannya itu, Zara telah melakukan kesalahan besar. Ia yang pernah menjadi duyung, malah membongkar rahasia duyung.
"Mana duyung itu."
Sebuah pistol diarahkan ke badan Iqbaal, Iqbaal terlihat santai.
"Duyung? Halu kalian ini."
"Ini bukan main-main, dan ini pistol beneran yang bisa saja menembak jantung kamu."
"Ya siapa yang bilang itu pistol mainan."
Dengan sigap Iqbaal berhasil merebut pestol penjahat itu. Dan keadaan kini berbalik, dan Iqbaal berhasil membebaskan Bella.
Angga menyusul Salsha menyarungi lautan. Angga hanya ingin menemani Salsha, ia menyesal telah berpura-pura masih cinta dengan Zara. Ia menyesal karena kini cinta Salsha untuk Iqbaal.
Legenda mengatakan putra duyung akan punah jika jatuh cinta. Rasa sakit karena cinta bertepuk sebelah tangan dapat membekukan hati mereka. Apalagi jika mereka hanya mencintai satu pihak saja. Dan itu mengapa putra duyung jarang terlihat dibanding dengan putri duyung.
"Aku ingin menebus kesalahanku, dengan mengantarkan gelang ini. Agar kamu dapat hidup di darat dan bertemu manusia itu." Batin Angga.
Bella terlihat bingung ketika melihat sang kakak berkemas. Dan Iqbaal juga bila akan segera pergi ke Bali.
"Aku mendengar suaramu, aku mendengar dari kejauhan kamu bilang menungguku di laut Bali." Batin Iqbaal.
Para penjahat itu ternyata masih mengikuti Iqbaal mereka masih penasaran dengan putri duyung yang dibawa oleh Iqbaal. Iqbaal menyuruh Bella untuk dirumah saja, karena mungkin ini akan menjadi perjalanan yang berahaya.
Iqbaal telah terbang ke Bali, ia yakin jika Salsha belum sampai ke Bali. Karena Salsha mungkin butuh waktu 3 hari atau bahka lebih untuk sampai di laut Bali. Iqbaal juga ingin menenangkan pikirannya dengan melihat pantai Bali.
"Tok tok tok."
Bella membuka pintu rumahnya, dan melihat Zara berdiri di depan pintu.
"Kak Zara, cari Kak Iqbaal ya? Dia lagi pergi."
"Kemana?"
"Palau Dewata."
Zara tahu jika Iqbaal menunggu Salsha di pantai Bali.
"Ya sudah, katakan pada kakakmu jika aku mencarinya."
Zara pergi, ia juga mencari tiket pesawat untuk pergi ke Bali. Ia juga yakin jika Angga juga berenang menuju pantai Bali. Menuju istana mereka, istana yang dulu sempat Zara tempati.
Iqbaal datang setiap sore ke pantai, Iqbaal juga menunggu Salsha ditempat mereka bertemu. Ditempat Salsha terdampar saat badai terjadi. Ia ingat jika saat itu Salsha sama sekali tidak mengenakan pakaian. Iqbaal mendangi laut, dan melihat ekor Salsha.
Iqbaal tersenyum dan melambaikan tangannya pada Salsha. Salsha berenang menuju ke tepi pantai. Mereka bertemu lagi, setelah 4 hari tidak bertemu.
"Aku merindukan mu."
Salsha nampak tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Iqbaal. Iqbaal mungkin tak bisa mendengar apa yang diucapkan Salsha. Namun hanya dengan melihat mata Salsha Iqbaal tahu apa yang akan diucapkan Salsha.
Iqbaal dan Salsha masih saling bersalaman. Dan mereka saling pandang satu sama lain.
"Istanaku dalam bahaya, aku tak bisa menemani mu untuk saat-saat ini. Namun aku berjanji akan kembali lagi."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]
Fanfiction[Fast update] Salshabilla, atau bisa disapa Salsha ia adalah putri duyung yang tinggal di istana bawah laut. Dan paa suatu hari ia terdampar di daratan, dan berubah menjadi seperti manusia yang memiliki kaki. Dan ia terluka, dan diselamatkan oleh se...