•Tujuh Belas•

365 32 3
                                    

"Aku yakin kamu akan kembali, aku yakin kamu kuat. Dan aku yakin semua akan baik-baik saja." Batin Iqbaal.

Iqbaal menatap Salsha dalam-dalam.

"Bolehkan aku menciummu sebelum kamu pergi?"

Salsha mengangguk saja, Salsha mendekatkan wajahnya ke wajah Iqbaal. Hidung mereka telah bersetuhan, dan mereka berciuman. Lembut namun penuh dengan makna. Dan tiba-tiba saja
Salsha merasakan jika sayapnya menghilang dan di juga semakin semu.

"Kenapa aku tak dapat merasakan ciumanmu."
Iqbaal membuka matanya dan hanya ada bayangan semu Salsha.

"Apa yang terjadi?"

"Aku tidak tahu, hiduplah seperti orang biasa jika aku tak kambali. Aku mencintaimu."

Tangan Iqbaal meraba wajah Salsha, hanya seperti getaran kecil saja ia tak dapat menyentuh Salsha. Dan Salsha perlahan menghilang.

"Salsha..Salsha...Salsha." suara Iqbaal lirih karena ia ingat jika ini di rumah sakit.

Salsha menghilang entah kemana, Iqbaal meneteskan air matanya.

Angga nampak tengah duduk termenung di rumah Zara. Angga juga terlihat meneteskan air mata.

"Aku terlalu bodoh karena begitu cepat menyerah." Umpat Angga.

"Belum terlambat, ku lihat sepertinya jiwa Salsha kembali ke tubuhnya karena ciuman cinta sejati."

"Ya manusia itu adalah cinta sejati Salsha."

"Aku bisa menggatakan kepada Salsha jika kamu tak meninggalkannya. Dan jika kamu masih mencintainya."

"Tak perlu, kamu katakan hal itu."

Ciuman cinta sejati yang mampu melumpuhkan segala sihir. Sihir raja Demon telah musnah, dan Salsha kembali menjadi duyung. Dan saat ini ia tengah berada di istananya. Ia harus berenang beberapa hari untuk sampai ke Jakarta dan bertemu dengan Iqbaal.

"Aku ingin bersamamu, dan kurasa kamu adalah takdirku. Aku mencintaimu." Salshabilla

Iqbaal sudah dibolehkan pulang, namun ia belum bisa jalan masih harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Ia masih tak bisa lupa saat-saat indah bersama dengan Salsha. Saat-saat awal pertemuan dengan Salsha.

Salsha yang begitu polos dan aneh karena belum terbiasa dengan manusia. Salsha yang menganggap pesawat adalah ikan terbang. Salsha yang tak tau cara makan, dan Salsha yang terlihat sangat cantik.

Pengeran Aldi menemui Steffi, Steffi hanya terpaku dan sepertinya takut pada Aldi. Namun juga tak bisa dipungkiri ia juga rindu dengan Aldi.

"Aku hanya ingin melihatmu, jadi tak perlu takut."

Steffi masih diam dan terus menatap Aldi, Aldi juga melakukan hal yang sama. Kegiatan saling menatap satu sama lain itu pun di lakukan.

Iqbaal terlihat dipantai, sudah beberapa hari ini ia selalu pergi kepantai dengan naik taksi online. Nampaknya ia menunggu Salsha disana. Padahal ia tidak tahu apakah Salsha akan kembali atau tidak. Ia heran karena Aldi saja tidak menghilang secepat itu kenapa Salsha cepat sekali menghilang.

"Jika dia terlahir kembali jadikan dia manusia seperti ku."
Iqbaal.

Iqbaal masih nampak menunggu disana berharap pujaan hatinya tiba-tiba terdampar di dekatkan ya.  Halusinasi Iqbaal semakin terlihat nyata. Ia melihat Salsha berenang kearahnya. Dan yang sepertinya itu hanya bayangannya saja.

Disisi lain Angga juga telah berhasil mendapatkan sinyal Salsha yang akan menuju kedarat. Angga juga nampak menunggu Salsha bersama dengan Zara. Ia ingin mengatakan jika ia ingin melawan segalanya bersama karena Angga masih mencintai Salsha.

Sedangkan Zara merasakan Cinta lama bersemi kembali dengan Angga. Zara tak mengatakan hal itu karena kini ia dengan Angga juga berbeda meski ia tahu Angga akan mati jika tak didekatnya.

Mutiara merah mudah yang diberikan Angga pada Zara penyebabnya. Dan itu mengapa duyung laki-laki jarang terlihat karena mereka mati. Mati karena berjauhan dengan orang yang ia beri mutiara merah muda itu.

Salsha telah sampai di daratan dan ia bertemu dengan Angga dan Zara yang tau kode Salsha telah tiba.

"Kalian? Aku bahagia bisa mendapatkan ekorku lagi. Namun aku sedih sepertinya raja Demon akan marah."

"Ayo kita lewati ini bersama."

"Terimakasih Angga, aku harus pergi ada seseorang yang ingin ku temui."

Angga menarik tangan Salsha hingga Salsha seperti hendak memeluk Angga.

"Aku masih mencintaimu bisakah kita mulai semuanya dari awal lagi?"

"Hatiku hancur, hatiku rapuh, hatiku sakit tapi aku tak bisa apa-apa. Aku ingin tetap melihatmu, dan berada di dekatmu agar kamu tetap hidup. Dan bagiku itu sudahlah cukup."
Zara

Zara hanya dapat menyaksikan hal itu dan pura-pura bahagia jika Angga dan Salsha kembali bersama. Meski akan ada beberapa hari yang tersakiti nantinya.

Salsha melepaskan pelukan Angga dan ia menatap Angga. Salsha sebenarnya sedikit baper.

"Sebenarnya Angga tak mencintaiku lagi, ia masih sangat mencintaimu. Dia hanya pura-pura saja cinta denganku."

"Apakah itu benar?"

"Jika benar maukah kamu kembali denganku dan lupakan manusia itu dan kita menikah di istana?"

Salsha seperti menatap Angga dalam-dalam.









Tbc

Komentar semakin nurun, tapi tak apa. Tetap semangat nulis

Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang