•Delapan Belas•

361 33 8
                                    

Salsha dan Angga berpelukan, Zara nampak hanya bisa pasrah dan pura-pura tersenyum. Meskipun sebenarnya hatinya terasa sangat hancur

"Aku mencintaimu, tapi itu dulu. Kini aku telah menemukan cinta sejatiku. Dan dia hanya manusia biasa."

Dari kejauhan ternyata Iqbaal melihat kejadian saat Salsha memeluk Angga. Ia teranyata juga ada dipantai itu. Setiap hari Iqbaal memang datang ke pantai.

Angga melepaskan pelukan Salsha, ia menarik nafas dalam-dalam dan memperhatikan wajah Salsha.

"Kamu tahukan resikonya jika kamu tidak menikah dengan pangeran Aldi. Istana akan hancur, mari kita lindungi istana bersama."

"Istana akan baik-baik saja, aku yakin ayah Aslan dan bunda Alina mampu."

Salsha meninggalkan Angga, ia hendak menemui Iqbaal. Iqbaal pergi meninggalkan tempat itu. Karena Iqbaal mengira jika Salsha jatuh cinta kembali pada mantan kekasihnya.

"Cinta? Tulus? Suci? Itu hanya ada di novel saja." Batin Iqbaal.

Salsha menuju rumah Iqbaal, namun dijalan ia bertemu dengan Aldi.

"Bagaimana kamu mendapatkan ekormu kembali?"

"Ciuman cinta sejati."

"Ku kira itu hanya dongeng saja, sayapmu telah sembuh dan aku akan kembali ke istana. Jaga istnamu, ayahku pasti akan menyerang."

Salsha terlihat bimbang, haruskan ia kembali ke laut dan menunda bertemu dengan Iqbaal.

"Semua pasti akan baik-baik saja, seharusnya peri dan duyung hidup akur. Karena kita ini berbeda."

Aldi telah terbang meninggalkan Salsha, dan juga Steffi yang diam-diam mengintip kepergian Aldi. Salsha mulai berjalan kembali, jalan menuju rumah Iqbaal tentunya.

"Terkadang aku ingin menyerah dan terkadang aku merasa lelah."
Salsha.

Salsha telah sampai dirumah Iqbaal, ia mengetuk pintu rumah Iqbaal. Dan yang keluar adalah Bella.

"Mau apa kakak kemari? Kakak pergi datang sesuka hati. Ini rumah bukan kos-kosan."

Salsha nampak tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Bella. Bella yang hanya ingin Iqbaal bahagia.

"Aku ingin bertemu dengan Iqbaal."

"Dia sedang tidak ada dirumah , pergilah."

"Katakan padanya jika aku merindukannya."

Bella tersenyum sinis, ia berfikir jika rindu bukanlah alasan untuk datang dan kemudian pergi lagi.

"Akan ku katakan jika kak Iqbaal pulang."

Bella hendak menutup pintu rumahnya namun ditahan oleh Salsha.

"Katakan juga padanya aku menunggunya di taman."

"Sudah?"

Salsha mengangguk dan Bella menutup pintu rumahnya. Salsha berjalan menuju taman ia akan menunggu Iqbaal disana. Ia ingat saat Iqbaal membelikan dirinya es krim. Makanan yang terasa dingin bagi Salsha. Makanan yang unik, ia ingin membeli es krim namun uangnya sudah habis. Dan ia harus menangis lagi untuk mendapat uang.

Disisi lain Zara dan Angga sedang menonton film sedih agar Angga menangis dan mendapat banyak mutiara. Angga ingin memberi hadiah untuk Salsha.

"Jika saja cinta sejatiku itu adalah aku, aku kembali mencintaimu."
Zara

Zara hanya dapat diam-diam mencintai mantan kekasihnya itu. Jika saja dulu ia tidak jatuh cinta dengan Iqbaal pasti saat ini mereka sudah memilki bayi duyung.

"Apa kamu tidak rindu air?"

"Rindu, tapi raja Aslan pasti akan mengurungku jika aku aku kembali."

Zara menatap Angga, Angga kembali menatap Zara juga.

"Jika aku berikan mutiara merah mudaku kembali. Dan aku akan mati, apakah kamu mau."
Zara

M

ereka masih saling pandang dan tidak mengucapkan apapun.

Hari semakin gelap, Salsha masih menunggu Iqbaal dibangku taman. Salsha bahkan berbicara dengan ikan yang ada di kolam taman.

Bella tidak memberi tahu jika Salsha datang, karena saat pulang Iqbaal juga terlihat murung dan sepertinya ia mabuk berat.

"Aku yakin kamu pasti datang." Batin Salsha yang menunggu Iqbaal.

Tbc

Gimana? apakah Iqbaal akan kembali pada Salsha. Atau takdir duyung tak usah bersama dengan majusia

Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang