•Tiga puluh Empat•

322 25 0
                                    

"Kamu menyuruhku melupakanmu, itu adalah hal terkonyol yang pernah ku dengarkan. Dan mana bisa aku melupakanmu."
Iqbaal.

Iqbaal masih disana memandangi kepergian Salsha. Setelah Salsha menghilang dari pandangannya barulah Iqbaal pergi meninggalkan tempat itu dan membawa bayinya pergi.

"Mungkin ini adalah pilihan terbaik, pergi meninggalkanmu dan kembali lagi dengan perasaan yang mungkin telah berubah."
Salsha.

Iqbaal telah sampai di rumah, Bella nampak kaget ketika melihat sang kakak bersama membawa bayi kecil. Bayi yang sepertinya baru saja dilahirkan.

"Bayi siapa itu kak?"

"Anak kakak dengan Salsha."

"Cepat sekali lahirnya."

"Karena dia duyung bukan manusia yang harus mengandung selama sembilan bulan sepuluh hari."

"Lantas kemana Salsha?"

"Pergi meninggalkan, dia menyuruhku untuk melupakannya. Berhenti bertanya mari kita pergi ke rumah sakit."

Bella diam-diam bertemu dengan ibu kandungnya. Ibu kandungnya yang hidup sebagai psk. Ibu yang mengusirnya ketika dia datang.  Sebenarnya Bella ingin tinggal bersama sang ibu agar tidak merepotkan sang kakak. Namun ternyata tak sesuai dan kembali bersama dengan Iqbaal.

"Ku kira dia yang melahirkan ku akan menerimaku. Nyatanya memang benar dia membungkuk dulu." Batin Bella.

Iqbaal memang tak kaget dengan bayi, karena dulu ketika Bella masih bayi Iqbaal yang merawat Bella. Iqbaal dan Bella pergi ke rumah sakit.

"Aku ini manusia setengah duyung yang bodoh, untuk apa aku mengejar yang namanya cinta. Ya memang hidup tanpa cinta memang menyedihkan." Batin Zara.

"Aku menyuruhmu untuk melupakanku, padahal aku sendiri tidak bisa melupakan mu."
Salsha

Zara menyesal telah menjadi manusia, ia ingin kembali lagi menjadi duyung. Kembali bersama dengan raja Aslan dan juga ratu Alina. Karena Salsha tidak bisa menjadi ratu maka ia yang akan menjadi ratu. Namun ratu tak akan bisa menjadi ratu jika tidak memiliki pasangan yang akan menjadi raja. Pasangan yang saling mencintai satu sama lain.

Salsha masih termenung, ia masih mencoba untuk melupakan Iqbaal. Melupakan betapa konyolnya dirinya ketika pertama kali bertemu dengan Iqbaal. Ketika pertama kali bersentuhan dengan manusia.

Iqbaal telah sampai di rumah sakit, tak lupa Iqbaal mengumandangkan
Adzan untuk sang buah hati. Mengislamkan sang buah hati, meski Salsha tidak memiliki tuhan. Salsha tidak menyembah apapun, bisa dikatakan mereka bangsa duyung tidak percaya adanya kehidupan setelah kematian.

Iqbaal juga merasa berdosa karena tidak bisa menikahi Salsha, atau setidaknya membawa Salsha masuk ke dalam agamanya. Dan menjadi manusia seutuhnya, menjadi sosok yang akan menemaninya hingga maut memisahkan.

"Aku mencintaimu." Ucap Iqbaal spontan.

"Kakak bilang apa?"

"Enggak kok, enggak apa-apa."

Zara memberi sinyal kepada Salsha, jika Zara akan ke istana. Zara merindukan raja dan juga ratu. Meskipun Zara sendiri yang memilih untuk tinggal di daratan. Kini Angga juga telah tidak ada, Angga telah meninggal karena jauh dari Zara.

"Untuk apa kamu datang lagi? Di bumi kamu jatuh cinta lagi dengan priaku. Dan di laut kamu merebut cintaku. Apa yang akan kamu lakukan lagi." Pesan telapati Salsha untuk Zara yang masih terngiang di telinganya Zara.

Tbc

Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang