"Angga." Batin Salsha.
Salsha berlari keluar dan mengejar Angga, namun mobil itu melaju dengan cepat. Iqbaal mengerjar Salsha begitu pula dengan Bella yang terlihat panik. Iqbaal berhasip menangkap Salsha.
"Apa kamu kenal dengan orang itu?"
"Angga."
"Siapa Angga?
"Temanku."
Iqbaal tertawa, ia tak percaya jika orang aneh seperti Salsha memiliki teman. Iqbaal menyetip taksi dan mereka akhirnya pergi ke rumah Iqbaal. Di jalan terlihat hening, hanya Salsha yanh terlihat heboh melihat mobil berjalan.
"Berenang di daratan."
"Kak? Ini mobil dan terbuat dari besi dan mobil ini bergerak dengan rodanya di bantu oleh bahan bakar. Dan tidak berenang."
Iqbaal tertawa ketika melihat penjelasan adiknya itu. Bella adalah satu-satunya alasan Iqbaal masih bertahan dan masih ingin bekerja dan mecari uang. Kedua orang tua mereka telah meninggal sejak mereka masih mecil.
"Kak kapan-kapan lihat sun set ya? Aku ada projek lukis orang dibawah sun set."
"Ciee udah banyak job, nanti beleh dong traktir kakak."
Bella memandang Salsha, ia tahu jika Salsha terlihat lapar. Bella memberika roti pada Salsha. Dan Salsha memakan roti itu dengan sekali suap.
"Seperti kita harus ikutkan dia lomba makan."
"Bener juga kak, pasti akan memang."
Sampailah di rumah Iqbaal, Bella menyuruh Salsha untuk mandi. Bella menunjukkan kamar mandi dan menyuruh Salsha mandi. Salsha masuk ke dalam kamar mandi dan ia melihat air.
Ia mencoba masuk ke dalam bak mandi itu, dan ia berubah kembali menjadi duyung. Salsha terlihat panik, ia sangat panik, ia mencoba bangkit dari bak mandi itu. Dan akhirnya berhasil, Salsha memengang kalungnya dan tiba-tiba saja ia kembali berubah menjadi manusia.
"Aku akan menemukanmu, dan kita akan bersama kembali. Meskipun tidak di istana."
Salsha telah keluar dari kamar mandi, dan Iqbaal juga sudah membuatkan makanan untuknya. Dan tanpa disuruh Salsha sudah melahap makanan itu.
"Sepertinya memang kau tak pernah makan selama ini, apa kau sangat lapar?"
Salsha menatap Iqbaal sejenak dan kemudian melanjutkan makan. Dan giliran Iqbaal yang menatap Salsha. Iqbaal mengambil tisu, dan membersihkan sisan makanan di mulut Salsha. Bagaikan adegan romantis, namun sedikit kikuk. Salsha kembali menatap Iqbaal namun ia juga kembali makan.
"Sebenarnya siapa nama temanmu itu?"
"Angga."
Iqbaal mulai berfikir ia sama sekali tak memiliki teman yang berama Angga. Iqbaal mencoba mencari tahu tentang seperti apa Angga. Iqbaal memanggil Bella untuk membuat sketsa wajah Angga dengan arahan dari Salsha.
"Seperti apakah Angga?"
"Dia tampan, tidak terlalu tinggi. Hidungnya indah." Banyak sekali penjelasan dari Salsha.
Bella berhasil membuat skestsa wajah Angga, dan Salsha mengiyakan seperti orangnya.
"Bella, apakah kamu peramal?"
"Bukan,"
"Itu adalah keahliannya, dulu adikku yang cantik ini ingin sekali jadi polwan."
"Ahh Kakak, aku masih mengumpulkan uang untuk cita-citaku itu."
Iqbaal memperhatikan sketsa wajah Angga, dan sepertinya Iqbaal mengenali orang itu. Orang yang sepertinya baru hadir di kehidupan mantan kekasihnya.
"Sepertinya aku kenal dengan orang ini, bersiap-siaplah dan kamu akan bertemu dengan dia."
Salsha terlihat tengah milihat televisi dan acarnya adalah tutorial memasak. Salsha nampak tertarik dengan televisi itu, ia mempelajari setiap gerakan yang diprakrekan di televisi. Tiba-tiba Bella datang dan membawakan air minum. Salsha terlihat kaget, ia takut air itu terkena kekakinya.
"Kak suka masak ya, serius amat."
"Apa di tempat ini bisa melakukan seperti itu."
"Bisa, itu dapurnya."
Iqbaal mengajak Salsha untuk menemui Angga. Mobil Iqbaal melaju di jalanan, Salsha memperhatika Iqbaal. Iqbaal sedikit risih diperhatikan Salsha seperti itu.
Dan akhirnya sampai juga di rumah Zara, Iqbaal mengetuk pintu rumah Zara. Dan Zara pun keluar dari rumahnya.
"Ada apa kamu datang? Bukankah kita sudah tak ada hubungan apa-apa lagi "
"Aku mencari orang ini, bukanya dia ada disini?" Ucap Iqbaal sambil menunjukan sketsa wajah Angga.
"Ada urusan apa kamu denganya?"
"Bukan aku tapi dia."
"Putri Salsha kenapa dia ada disini? Apakah dia mengejar Angga sampai kesini? Lalu bagaimana dengan ratu Alina dan raja Aslan." Batin Zara.
Zara dan Salsha terlihat saling pandang, dan mereka memang saling mengenal.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]
Fanfiction[Fast update] Salshabilla, atau bisa disapa Salsha ia adalah putri duyung yang tinggal di istana bawah laut. Dan paa suatu hari ia terdampar di daratan, dan berubah menjadi seperti manusia yang memiliki kaki. Dan ia terluka, dan diselamatkan oleh se...